Jung's

302 29 0
                                    

"BAJINGAN! "














wooyoung menarik kerah belakang pakaian wooseok. Menjauhkan tubuhnya dari atas tubuh San yang sudah hampir kehilangan kesadaran.

Wooyoung menariknya sekuat tenaga, melemparkan tubuh itu ke sudut lain ruangan.

"San-ah!, " Wooyoung segera menepuk pelan pipi San. Pemuda Choi itu segera meraup udara rakus, dadanya kembang kempis.

"W-wooyoung awas!, " San menarik tubuh wooyoung, membalik tubuh mereka.

Prang!

Kaca itu berserakan di sekitar tubuh San. San melindungi wooyoung dari lemparan kaca ruangan.

Mata wooyoung membulat, tidak-tidak jangan.

"S-san, " San hanya tersenyum. San itu kuat, walau sedikit penakut. Tapi jika posisinya seperti ini sama saja membuat wooyoung merasa bersalah, seharusnya ia yang menjaga San.

"Ck, apa-apan ini. Jung wooyoung?, "

"Wooseok hyung? APA YANG KAU PERBUAT SIALAN! "

Wooyoung mengenalnya, sangat mengenalnya. Pria bertubuh tinggi itu adalah pemilik kafe tempat wooyoung bekerja sebelum masuk akademi.

"Untuk apa kau di sini, minggir. Anak itu urusan ku, "

Wooyoung merentang kan kedua tangannya melarang wooseok untuk mendekatinya dan San.

"Tidak, kau keterlaluan. "

"Kau tidak tau apa-apa, CEPAT MINGGIR SIALAN! " Wooseok berlari menerjang wooyoung. Kedua pria dengan perbedaan tinggi yang kontras itu kini sama-sama melayangkan pukulan.

San tidak tau harus apa, tubuhnya sakit. Untuk bergerak saja susah, tapi ini bukan saat nya menjadi lemah. Ia harus membatu wooyoung dan keluar dari ruangan ini.

San bangkit, menendang tangan wooseok yang hampir saja mendarat pukulan di wajah wooyoung.

Melihat wooseok yang terlihat hilang fokus membuat wooyoung membanting tubuh wooseok.

Dua lawan satu, ah tidak 3 lawan satu karena barusan mingi datang.

"Apa-apaan ini?!, "

"Gi!! " San berlari menghampiri mingi yang baru saja masuk.

"Kenapa San? Ada apa?! Siapa orang ini, "

"Berhenti bertanya, bantu aku melumpuhkan orang ini. Dia mengincar San!, "

Mingi langsung menyembunyikan San di balik tubuhnya, dan melihat tajam orang asing yang berada di depannya.

"Hai Song, mengingat ku? "

Mingi terdiam, ia lupa tapi suara ini tidak asing.

"Mingi, jangan ngelamun bego!, "

Persetan siapa orang di depannya, intinya dia ingin mencelakai San.

"Kalau sudah begini, mau tak mau aku harus menggunakan ini kan?, " Wooseok mengeluarkan belati yang lumayan besar dari balik pakaiannya.

Mingi yang sensor bahayanya menyala juga tidak ingin kalah, ia mengeluarkan revolver dari balik jasnya begitu juga wooyoung.

"Letakkan senjata anda tuan, " Peringatan pertama dari Mingi.

"Wooseok hyung, belati mu tidak bisa melawan peluru, hentikan semua ini dan ikut aku" Wooyoung masi berusaha membujuknya, bagaimana pun ia pernah mengenal wooseok.

"Untuk apa mengikuti mu bocah? Kau bahkan tidak tau apa-apa tentang keluarga ku, " Ada tekanan di setiap perkataan nya. Wooseok termakan emosi.

"Tapi yang kau lakukan salah hyung! Tidak seharusnya kau begini!, "

Eccedentesiast | • ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang