Some(body)

371 37 2
                                    

Hari-hari mendekam di dalam rumah sakit sudah selesai. Untuk kasus keracunan itu, pelaku ditemukan tewas mengambang di tepian sungai, entah apa motifnya dibunuh atau bunuh diri mereka tidak tahu.

Yang pasti tubuh itu sudah membusuk sekitar 3-5 minggu di sana.

Membuat Mingi meringis pelan, seharusnya mereka bisa menemukan pelaku agar dapat menjebloskan si Kim tua itu ke penjara. Tapi pupus sudah setelah melihat nyawa pelaku sudah melayang.

"MINGI! "


Lihatlah siapa yang datang.




Anjing kecil lucu.






Maksudnya Jeong Yunho.

Yang berlari sambil melompat kecil, pria Jeong itu tengah mendekap sebuah kotak makan. Pria dengan Jas dokter itu mengajaknya makan siang, tentu saja diterima dengan LAPANG oleh pemuda yang mengaku sibuk itu.

"Jangan berlari, nanti kau tersandung, " Tentu saja di langgar oleh Yunho, pria itu terus berlarian menghampiri mingi.

"Bandel banget Jeong Yunho, "

"Ish, See! Aku tidak tersandung kan, " Ucapnya sambil memutar tubuh berbalut Jas putih itu di depan mingi.

Lucu sekali.

"Lain kali jalan saja, aku tidak akan pergi ketika melihatmu, Bear. "

"Iya lain kali, kapan-kapan aku ga janji hehe, "

"Kau ini, " Gemas, mingi menarik hidung mancung itu sedikit keras hingga sang empu berteriak.

"Aakk, lepas! Nanti merah, " Mingi terkekeh. "Ayo makan, aku sudah memasak makanan yang kau mau, "

Mata Mingi berbinar, sudah lama ia tidak merasakan masakan Yunho semenjak lulus dari akademi.

Mingi di lulus kan dengan matang lebih dulu dari yang lain, bahkan seonghwa yang lebih dulu memasuki akademi lulus setelah mingi.

Alasannya sudah jelas, untuk menjaga Hongjoong. Karena hanya pemuda song itu yang kenal dekat dengan Hongjoong dari kecil. Dan dulu trauma Hongjoong lebih sering kambuh, membuat nya tidak bisa mengenal orang-orang di sekitar. Hanya mingi lah satu-satunya orang yang ia tahu.

"Ini enak sekali, " Mingi ingin menangis saja, masakan Yunho sangat-sangat enak. Rasanya membuatmu ingin terbang, terbang hingga jatuh di pelukan Yunho maksudnya.

Yunho tersipu malu, pujian dari Mingi berbeda dari pujian yang sering ia dapat. Rasanya seperti ada kupu-kupu yang menggelitik perut mu hehe.

"Terimakasih, mingi!!, "

"Eoh, seharusnya aku yang berterimakasih, bear. Karena kau sudah repot-repot memasakan ku di tengah jadwal mu yang padat, " Mingi mengusap surai coklat yunho sayang.

Mingi dapat melihat semburat pink di pipi gembil itu. Membuat nya semakin gemas saja.

.
.
.
.
.

Hongjoong bolos, bolos absen di kantor. Lagian juga dia yang punya, suka suka dong.

Ia benar-benar sangat malas untuk sekedar bangkit dari kasurnya, rasanya seperti anda menjadi iron man.

Dari pagi pemuda kim itu hanya bergelung di kasur, melilit badan mungilnya dengan selimut tebal hingga berguling-guling di atas kasur.

"Yampun, ini bukan hari libur. Tapi kenapa hasrat untuk absen begitu tinggi. Badan ku tidak bisa di koordinasi untuk bangkit, " Ia menggantung kepalanya pada pinggiran kasur, ia tatap cermin di sebrang dengan terbalik.

Eccedentesiast | • ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang