Did you?

228 28 0
                                    

"Yeo, ayo susul mereka, "

"Tidak-tidak, kondisi mu belum pulih Jongho, " Jongho menggeleng keras.

"Aku sudah lebih baik, aku sudah sehat yeo. Ayo kita susul, aku harus membantu san hyung!!, "

"Jong, hentikan! PERHATIKAN KONDISI MU SENDIRI, KENAPA KAU SELALU SAJA MEMIKIRKAN ORANG LAIN, SESEKALI PERHATIKAN DIRI MU. UNTUK KU!, " Jongho terdiam, yeosang membentak nya. Ini pertama kali semenjak keduanya menjalin hubungan beberapa tahun yang lalu.

"Yeo.. "

"A-aku hanya tidak mau melihat mu terluka Jong, kau sedang sakit. Kondisi mu lemah, berhenti memaksakan diri mu untuk orang lain, San pasti juga tidak menyukaimu jika kau memaksa kan diri mu seperti ini, " Yeosang menundukkan kepalanya, ia tidak sanggup melihat wajah bersalah Jongho di depannya.

"Maaf, seharusnya aku tidak se-egois ini. Terimakasih sudah menyadarkan ku, " Jongho merengkuh tubuh yeosang, mengelus pundak sang kekasih. Ia tau yeosang sedih walau tidak menangis.

"Jangan ulangi lagi, "

"Siap mine, aigoo bodyguard ku ini lucu sekali, " Yeosang memukul pelan tubuh yang lebih muda, situasi yang tidak tepat untuk bermanja-manja fikirnya.

.
.
.
.
.

"Yunho kau kenapa?!, " Mingi lekas berlari menghampiri 'temannya' yang kini tersungkur.

Mingi dan yunho berhasil melumpuhkan dua orang anggota sangyeon. Namun saat mingi selesai mengikat keduanya, Yunho mendadak kesakitan.

"Ada apa?, kaki mu kenapa?!, "

Yunho menggeleng, ternyata keseleonya tempo hari masi terasa sakit, di tambah chanhee yang tidak sengaja menjegalnya. Kini rasa sakit nya 2x lipat lebih sakit dari kemarin.

"Kaki ku, hanya keseleo, "

"Kenapa tidak bilang? Seharusnya kau di rumah saja dengan jongho dan yeosang, "

"Aku ingin membantu Mingi, "

Mingi menghembuskan nafas pelan. "Ayo naik, kita masi punya urusan di sini. Bangchan hyung sedang dalam perjalanan, kita selesaikan dulu, " Yunho menggapai pundak lebar itu, ia tidak mau lebih menyusahkan lagi, cukup saja.

.

Sementara San sedang di kepung beberapa orang yang menggunakan masker hitam. Dia melirik kesana kemari mencari celah agar bisa kembali bersama wooyoung.

"Putra sulung Tuan Choi?, " San masi menatap orang-orang itu dengan sinis, tidak perduli jika mereka mengenalnya.

"Berikan dia jalan, "

"Huh apa maksud mu bodoh?! "

"KU BILANG BERIKAN DIA JALAN! KITA SEBAIKNYA KELUAR SAJA DARI SINI, "

San mengerjapkan matanya berkali-kali, apa?
Mereka meloloskan nya begitu saja?

"Choi San, semoga hari mu menyenangkan, " Orang itu lantas berlari dengan kawanannya meninggalkan San yang terdiam.

"SAN-AH! "

"Eoh wooyoung, "

"Kau baik-baik saja? Kenapa mereka mendadak keluar seperti itu? "

San menggeleng, "Tidak tau, tapi sepertinya mereka mengenal ku, "

Wooyoung memandangi San sejenak, "Ayo, kita harus segera keruangan Sangyeon dan menjelaskan detailnya. "

.
.

"Maafkan aku Hongjoong, "

"Kenapa?! Kenapa kau memihak pada paman ku!, " Masi dengan posisi changmin yang menindih badan Hongjoong.

Eccedentesiast | • ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang