Mingi and he's problem

1.3K 63 3
                                    

"KEPAR*T, "

BRAKKK!!

Deru nafas terdengar sangat kasar, tanda bahwa beberapa pria yang saling mengacungkan moncong pistol itu sudah kelelahan.

"Wow, wow Song Mingi. Calm, jangan terlalu terbawa emosi bung, " Ucap salah satu pria yang sedang berhadapan dengan Mingi sambil terkekeh pelan.

"Kau! LEPASKAN HONGJOONG HYUNG DASAR SIALAN!!, " Emosinya sudah membuncah, pistol di genggaman Mingi sudah sangat siap untuk memuntahkan timah panas jika saja pria yang ia cari tidak tiba-tiba muncul di depannya.

Dengan perasaan was was dan kaget, Mingi menatap lekat Hongjoong yang di seret paksa oleh sekawanan kacung Pamannya. Hongjoong tidak sadarkan diri, Mingi melihat banyak bekas lebam di sekitar wajah dan tubuh Hyungnya itu.

Giginya bergemeletuk keras. PAYAH!

Ia kecolongan lagi kali ini, hatinya sakit teramat sakit melihat Hongjoong, hyung yang sudah ia anggap keluarga nya sendiri tak sadarkan diri karena ulah pamannya.

"Bertahan sebentar Hongjoong hyung, "

Ia memutar otaknya, posisi seimbang sebelum Hongjoong di seret keluar. Membuat Mingi dan Timnya tidak bisa berkutik karena jika salah langkah nyawa Hongjoong bisa saja melayang.

"Apa mau mu, sia*an!! KATAKAN!, "

"Kau sangat takut kalau pria ini menyusul keluarga nya ya?. Hahaha sungguh, kenapa kau menjadi cecunguk hanya karena orang ini Mingi, kau sungguh bod-

Dor!

Satu tembakan lolos. Dan sukses mengenai dada kanan pria yang memegang Hongjoong.

Tim Mingi tidak menyia nyiakan kesempatan yang ada, mereka langsung melawan telak, tim yang di pimpin pamannya mundur bersama dengan pria yang Mingi tembak. Mingi tak menghiraukan bahwa ia tidak di perbolehkan melepaskan satu tembakan jika  tidak terpancing emosi seperti tadi.

Tapi bodo amatlah, daripada liat Hongjoong kesiksa gitu makin buat dia bersalah karena kecolongan kecoa seperti pamannya yang gila kekuasaan.

"Rumah sakit sekarang! "

.
.
.
.
.

Mingi kini duduk di depan ruang UGD, dengan setelan Jas yang sedikit berantakan tentunya.

"Tuan Mingi, ini pakaian yang Anda minta. Saya undur diri, "

"Terimakasih, beristirahat lah. " Ucapan itu tulus dari benak Mingi, ia tersenyum pada bawahannya.

Tak lama menunggu akhirnya brankar Hongjoong didorong keluar ruangan, sepertinya Yunho berniat untuk merawat Pria Kim itu lebih lama. Apakah luka nya separah itu?
Apakah mingi terlambat?

Sepertinya sehabis Hongjoong sadar, Mingi harus meminta maaf dengan mendiang orang tua Hongjoong karena tidak becus.

"Gi.. "

"Dokter Yu- "

"Untuk ke 356 kali nya, jangan panggil aku dengan sebutan dokter jika sedang berdua seperti ini Tuan Song, aku tidak menyukai nya, " Yunho ini memang seorang dokter kepercayaan nya untuk menangani keluarga Kim, terlebih itu untuk Hongjoong sendiri.

"Maaf, bagaimana Hongjoong hyung? Luka nya separah itu? "

"Gi.. Berapa hari Hongjoong hyung di sekap? "
...

"Tidak usah di jawab, jadi begini dia hanya shock traumatic, Gi. Jadi aku simpulkan dia baik saja kecuali tentang traumanya, ia sempat mengalami sesak nafas selama beberapa menit tadi, paman Kim sepertinya mulai mengetahui apa yang membuat Hongjoong hyung lemah, " Jelas Yunho sambil memegang kedua pundak Mingi.

"Kim sialan itu, dia hanya gila harta. Dia tidak pernah memikirkan perasaan Hongjoong hyung, bahkan aku tidak di perkenankan mengeluarkan peluru atas intruksi Hongjoong hyung kepada nya, " Tangan Mingi bergetar, ia melanggar perintah Hongjoong untuk tidak menembak.

Yunho panik, melihat tubuh Mingi yang bergetar. Dokter muda itu memeluk sangat lawan bicara upaya menenangkan pria itu.

"Apa yang kau lakukan sudah sewajarnya, Gi. Tidak papa, tenang, " Sambil memberikan usapan pada punggung kokoh milik Mingi.

.
.
.
.
.
.

Hongjoong perlahan membuka matanya, ahh ia selamat kali ini. Tangan kirinya mati rasa, patah? Ntah lah Hongjoong merasa badannya seakan remuk. Ia lelah, untuk bahagia saja susah sekali rasanya. Selalu menjadi pihak yang di lindungi itu sungguh membosankan, kau tidak akan pernah bebas melakukan apapun.

Membosankan bukan?

Cklek

"Hyung, kau sudah sadar? Ada yang sakit, biar aku panggilkan Yunho seben- "

"Terimakasih, Song Mingi terimakasih sudah menyelamatkan ku lagi, "

Air mata mingi menetes, ucapan, ucapan Hongjoong menyentuh hati nya. Ia senang sangat senang lalu berhambur memeluk tubuh ringkih Hongjoong perlahan.

"Syukurlah, aku sangat panik ketika Hyung hilang, aku-aku s-anghaat "

"Sudah cukup, tenangkan diri mu. Aku tidak papa Mingi, tapi gi "

"Ada apa hyung? "

"Di sini sakit, " Hongjoong menunjuk ke arah jantung nya, ah lebih tepat perasaan nya, hatinya.

Mingi paham, sangat faham apa yang hyungnya itu rasakan. Ia hanya tersenyum getir, menguatkan diri nya sendiri tentunya.

"Hyung, aku sudah meminta atasan ku untuk mengirim bodyguard "

"Tiba-tiba? Kenapa tidak kau saja Gi? "

"Tidak, aku tidak cukup kuat untuk selalu berada di samping mu hyung, "

"Kau sudah cukup bagi ku Gi, bodyguard baru mungkin bisa jadi mata-mata paman, " Hongjoong memang suka memikirkan hal-hal negatif terlebih dahulu.

"Tidak, hyung percaya saja pada ku. Aku meminta bodyguard terbaik, sekaligus seniorku di Akademi. Hyung tidak perlu khawatir, Jja sekarang beristirahat. Besok akan ku perkenalkan, " Hongjoong menurut dan langsung membaringkan tubuhnya, dan segera menyusul mimpi.

.
.
.
.
.
.

Mingi itu anak yang di adopsi oleh keluarga Kim. Mingi berhutang banyak dengan kedua orang tua Hongjoong karena di berikan kesempatan hidup setelah apa yang orang tua kandung nya perbuat dengan dirinya.

Jika tidak di temukan oleh Hongjoong, mungkin saat itu mingi sudah meregang nyawa nya di pinggiran sungai.

Keluarga Hongjoong merawat mingi layaknya anak mereka sendiri dan Hongjoong juga merasa sangat senang mendapat teman sekaligus adik baru. Keduanya tumbuh menjadi anak yang tampan dan berani sampai kejadian itu menimpah keluarga Hongjoong, dimana kejadian itu merenggut nyawa keduanya sekaligus.

Hongjoong koma beberapa bulan karena kejadian itu, dan mingi di tugaskan masuk ke dalam akademi untuk kepentingan Hongjoong, ia harus bisa melindungi hyungnya sebagai ucapan terimakasih. Saatnya dia membalas jasa keluarga Hongjoong.








































TBC

Maafin aku dengan adanya maki makian di chp pertama 😭😭
Baru chap pertama udah gelut hiks, maafin /sujud

Tapi ada Yungi First moment ygy 🌚

Ah udh ah capek 😭

Eccedentesiast | • ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang