Chapter 9

509 24 5
                                    

Disclaimer

Naruto : Masashi Kishimoto

HighSchoolDxD : Ichie Ishibumi

Warning : Typo bertebaran

.

.

.
Nampak Naruto belum juga bisa tidur, padahal dia sudah mencoba beberapa cara tapi nyatanya tak ada yang berhasil.

Matanya menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 2 dini hari.

“Aishhh kenapa susah sekali untuk tidur” Naruto cukup stress juga karena matanya tak kunjung mengantuk.

Dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju dapur, dia membuka kulkas dan memgambil air minum.

Ia meneguknya perlahan supaya tidak tersedak, matanya coba melihat sekeliling rumah yang gelap karena sudah kebiasaan sang ibu jika akan tidur dia akan mematikan semua lampu mulai dari ruang tengah, dapur dan ruangan lain.

Memang sedikit menakutkan jika gelap begini apalagi bagi Naruto yang takut akan hantu. Imajinasinya mulai memproyeksikan hal-hal yang dia takuti tapi tiba-tiba Naruto merasakan ada tangan yang menyentuh bahunya, bulu kuduknya bergidik dengan wajah mulai memucat dan keringat dingin mulai keluar.

Sebenarnya saat ini dia sangat ingin berteriak dan ngibrit lari menuju kamarnya ataupun kamar kedua orang tuanya, tapi dengan tangan yang bergetar dan sudah berkeringat dingin dia memberanikan diri mencoba meraih apa yang berada di bahunya.

Dengan ragu-ragu dia menyentuh tangan yang bertengger di bahunya itu tapi dia merasakan tangan itu sangat lembut dan terasa hangat, tunggu... Apa tangan hantu memang hangat ?, karena penasaran dia mencoba merasakan lebih lanjut tangan hantu itu.

Beberapa saat memainkan tangan tersebut akhirnya dia coba memberanikan diri melihat apa yang ada dibelakangnya.

Dengan gerakan pelan dan mata setengah tertutup yang pertama dirinya lihat adalah warna merah, apa mungkin ini jenis hantu yang kepalanya berdarah ?.

Pandangannya semakin turun dan kini Naruto bisa melihat wujud dari hantu tadi, dan yang makin membuat Naruto heran adalah kenapa hantunya sangat mirip dengan sang Ibu ?, berkepala merah dan mata berwarna ungu.

.

"Kau siapa ?" tanya Naruto penuh selidik.

"Hah ?!".

"Ayo katakan siapa kau dan dari mana asalmu ?, Apa kau hantu penunggu rumah ini ?" entah keberanian dari mana si pirang ini berani bertanya pada hantu.

"Apa maksudmu ?" ia balik bertanya pada si pirang.

"Kau tidak akan bisa menipuku dasar hantu, merubah wujudmu menyerupai Kaa-chan adalah keputusan bodoh. aku akui kau sangat mirip dengan Kaa-chanku tapi lubang hidungmu terlalu besar jika dibandingkan dengannya" kini bukan hanya menyentuh tangan bahkan Naruto dengan gagah berani memasukan jari telunjuknya kedalam lubang hidung dari makhluk yang berada di dekatnya.

Merasakan Naruto yang menusuk lubang hidungnya wanita tersebut langsung memegang erat tangan dari si pirang.

"Jadi kau mengira aku adalah hantu ya... DASAR ANAK KURANG AJAR, AKU IBUMU SIALAN !!" Kushina langsung menggetok kepala Naruto menggunakan sendok yang tak jauh dari sana.

Fanfiction Naruto : Begin Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang