Disclaimer
Naruto : Masashi Kishimoto
HighSchoolDxD : Ichie Ishibumi
Warning : Typo bertebaran
.
Beberapa menit sebelum kecelakaan terjadi.
Naruto saat ini menghentikan mobilnya karena terjebak lampu merah lalu lintas di persimpangan jalan. Sambil menunggu lampu kembali hijau ia merogoh saku bajunya untuk mengambil sesuatu dan terlihat benda yang dia terima dari putri Nicholas.
Dia membuka kotak itu sebentar sebelum kembali menutupnya dan benda tersebut ia masukan lagi ke dalam saku.
Setelah lampu berubah menjadi hijau dan mobil di depannya juga sudah mulai berjalan Naruto menginjak pedal gas perlahan sampai ketika mobilnya berada ditengah persimpangan jalan terdengar suara benturan keras sebelum sempat dia sadar mobilnya sudah terseret oleh bis yang berada disampingnya, otak Naruto masih blank dan belum menyadari hal yang begitu cepat itu, bahkan mobilnya sudah berguling-guling di aspal sampai beberapa kali, setelah mobilnya berhenti terguling karena terbentur tiang rambu lalu lintas Naruto baru mengetahui kalau dia baru saja terlibat kecelakaan.
Nafasnya terdengar berat dan terengah-engah sementara itu matanya mencoba melihat sekeliling namun tidak bisa terlalu jelas karena pandangannya kabur ditambah kaca mobilnya sudah retak jadi yang bisa dia lihat hanya interior mobilnya saja yang berantakan.
Bukan hanya pandangannya yang kabur namun pendengarnya kini juga tidak bisa digunakan karena yang Naruto dengar hanya suara mendengung di kepalanya, setelah itu dia memutuskan memejamkan mata sekaligus untuk menenangkan diri atas apa yang baru saja dia alami hingga dia mendengar suara sirine mobil dan terdengar juga suara dari orang yang banyak.
Tak berselang lama ada seseorang yang membuka pintu mobilnya, dengan paksa, orang tersebut menyorotkan senter ke arah wajah Naruto yang sukses membuat si pirang menoleh lemah dan detik berikutnya terdengar “medis cepat kemari !, disini ada yang selamat” teriak orang itu memberitahu keadaan Naruto.
Setelah itu dia mencoba melepaskan sabuk pengaman yang dipakai si pirang dan setelah terlepas ia membantu Naruto supaya bisa keluar dari mobilnya. Si pirang kini sudah bisa keluar dari mobil dengan dipengangi karena seluruh tubuhnya sangat lemas dan begitu ia bisa melihat keadaan diluar matanya membulat kala mengetahui kecelakaan hebat yang melibatkan dirinya, ada satu bus yang hancur terus mobil yang didepannya tadi juga tampak ringsek tak berbentuk.
Dia dibantu untuk duduk di trotoar sebelum tim medis datang dan membawanya masuk ke dalam ambulan.
.
Skip
.
Naruto yang tadi terlibat kecelakaan hebat kini sudah dibawa ke rumah sakit dan karena letak rumah sakit terdekat adalah RS Senju jadi semua korban dibawa ke sana tanpa terkecuali.
Dan entah sebuah keberuntungan atau kemalangan yang menimpanya sang direktur rumah sakit sekaligus salah satu dokter di sana adalah neneknya Tsunade Senju. Tentu saja sebagaimana seorang nenek pada cucu pasti ada yang namanya khawatir ditambah saat Naruto dibawa ke rumah sakit neneknya itu melihat secara langsung bagaimana si pirang memasuki ruangan UGD hingga dia sendirilah yang menangani cucunya itu.
Setelah beberapa menit diperiksa di sana Naruto akhirnya dipindahkan ke ruangan vvip karena kondisinya tidaklah parah.
Kini terlihat di ruang vvip ada empat orang yaitu dua perempuan dan dua laki-laki.
“Kau sangat beruntung hanya mendapat luka ringat dari kecelakaan sebesar itu bocah pirang” ujar Tsunade yang sedang memasangkan kain kasa pada kepala Naruto karena sempat berdarah lagi di bagian pelipisnya.
“Belum genap satu jam kau pergi dari rumah eh malah terlibat tabrakan” Kushina memijat keningnya, dia sangat bersyukur tidak terjadi apa-apa pada putra sulungnya itu karena ketika Tsunade mertuanya memberi kabar kalau si pirang terlibat kecelakaan dan berada di rumah sakit dirinya sungguh panik dan sempat menangis sepanjang perjalan ke rumah sakit.
Sementara untuk Minato walaupun wajahnya tampak tenang namun tak bisa dipungkiri kalau dia juga khawatir pada putranya itu apalagi ketika melewati persimpangan tempat terjadinya kecelakaan dan melihat bagaimana rupa mobil Naruto otaknya mulai berpikiran negatif namun untung saja sang putra baik-baik saja.
“Aku juga tidak mengetahui bagaimana kecelakaan itu terjadi karena yang kuingat hanya suara benturan keras lalu yang kuingat berikutnya adalah interior mobil yang berantakan dan seseorang membantuku keluar dari mobil” terangnya sambil mengingat kejadian tadi.
“Tapi syukurlah kau selamat” setelah selesai memasang perban dikepala si pirang Tsunade langsung memeluk Naruto dengan lembut.
‘Tok... Tok... Tok...’
Terdengar suara pintu diketuk lalu setelah itu masuklah dua orang pria yang memakai seragam polisi.
“Selamat malam Namikaze-sama” salam salah satu polisi itu di hadapan Minato.
“Ada keperluan apa ?” tanya Minato melihat kedatangan dua orang tersebut.
“Kami hanya ingin meminta kesaksian putramu atas kecelakaan yang terjadi, kami hanya akan mengajukan beberapa pertanyaan” polisi itu menjelaskan maksud kedatangannya, Minato yang mengerti hanya mengangguk dan memberikan izin polisi tersebut untuk menanyai putranya.
“Kaa-san, Kushi-chan ayo kita keluar sebentar !” ajak Minato pada dua orang wanita di ruangan tersebut.
“Tunggu... bolehkah aku ditemani Kaa-chan ?” ujar Naruto begitu dia tahu akan berbicara secara tertutup dengan polisi.
“Boleh saja” sang polisi menyetujui permintaan Naruto, kini setelah Minato dan Tsunade keluar dari ruangan tibalah saat si pirang akan memberikan jawaban atas pertanyaan polisi atas kecelakaan yang dia alami.
Setelah kurang lebih sepuluh pertanyaan kedua polisi itu meninggalkan ruangan menyisakan Naruto dan Kushina. Si pirang terlihat lega begitu sudah ditanyai, “mau Kaa-chan kupaskan buah untukmu Naru ?” tanya tiba-tiba sang Ibu.
“Boleh”.
Sambil mengupas buah Kushina berbincang sedikit dengan putranya itu tentang apakah Rias tahu kalau dia masuk rumah sakit dan beberapa hal lainnya yang belum sempat Kushina tanyakan. Usai mengupas buah kini wanita Namikaze itu ingin pergi sebentar dan menyusul Minato yang dijawab anggukan oleh putranya itu.
Saat dalam perjalan menuju tempat suaminya berada yaitu di kantin Kushina melewati bagian resepsionis, telinganya tak sengaja mendengar ada yang menanyakan nama putrinya dan setelah mengetahui siapa orang tersebut dia mendekati orang itu.
Dia mengentuh lembut punggung wanita yang memiliki warna rambut yang sama sepertinya itu, “kenapa kau ada di sini Rias-chan ?”.
.
Setelah mendengar penuturan dari resepsionis yang mengatakan kalau salah satu orang yang terlibat di kecelakaan itu adalah Naruto dunia di sekitar Rias seakan berhenti berputar, otaknya blank dan semua inderanya seakan berhenti berfungsi namun sentuhan kecil di punggungnya mengembalikan semua inderanya yang tadi sempat tidak ia rasakan.
Begitu ia berbalik matanya membulat sempurna karena rupanya orang yang barusan menyentuh punggungnya adalah salah satu orang yang ingin dia temui, “kenapa kau ada di sini Rias-chan?” tanya orang tersebut dan tanpa menjawab Rias menenggelamkan kepalanya di leher orang tersebut.
Orang yang Rias peluk itu melirik ke arah dua resepsionis wanita sambil balas memeluk si Gremory muda, sang resepsionis yang ditatap seolah dimintai penjelasan langsung mengangguk dan memberikan sebuah isyarat yang dapat dimengerti oleh orang tersebut.
“Ayo kita duduk dulu !” ajak lembut orang tersebut pada Rias.
.
Setelah berada di kursi mereka kini duduk bersebelahan namun Rias terlihat menunduk dan murung.
“Kenapa kau sedih dan murung begini Rias sayang ?” dia menyeka air mata yang berada di sudut mata wanita muda itu.
“Bibi Kushina, Naru...” Rias terlihat kembali terisak dan langsung dipeluk lagi oleh Kushina sambil mengelus punggung pacar putranya itu.
“Ssssttttt... jangan sedih sayang” bisiknya mencoba menangkan Rias.
Setelah beberapa saat memeluk Rias kini Kushina melepaskan pelukannya itu dan langsung menatap wajah Rias, “tenang saja, Naruto bukan salah satu korban yang meninggal”.
Mendengar kabar dari ibu sang kekasih membuat hati Rias lega tapi tetap saja apakah pria pirangnya itu baik-baik saja ?.
“Kalau mau bertemu, dia ada di ruang vvip nomor 12 tapi jangan terkejut melihat keadaannya nanti ya!, kalau begitu sampai nanti Rias-chan. Aku harus mencari Minato yang sedang mengurus sesuatu” tepat setelah mengatakan hal tersebut Kushina langsung berdiri dan meninggalkan Rias.
Tepat setelah Kushina menjauh Rias menyeka air mata yang masih sedikit tersisa dan segera menuju ruangan yang diberitahukan oleh wanita Namikaze itu ditambah dia juga belum jelas mengetahui keadaan pria pirangnya selain fakta kalau dia bukan korban meninggal.
.
Wanita cantik itu berjalan cepat melewati lorong, dia malah bingung sendiri mencari ruangan vvip karena rumah sakitnya terlalu luas.
Setelah melewati koridor dan berbelok ke arah kanan dia akhirnya tiba di deretan kamar vvip, kamar demi kamar dia lewati hingga kini dia sudah tepat berada di depan kamar nomor 12.
Dirinya mencoba mengumpulkan keberanian dengan menghirup nafas beberapa kali, setelah keberaniannya terkumpul dia langsung membuka pintu kamar sambil memejamkan mata dan begitu ia membuka mata pemandangan pertama yang ia lihat adalah seorang pria pirang tengah menatap kearahnya sambil memakan sebuah apel.
Sementara orang tersebut nampak tersenyum senang kala melihat wanita berambut merah yang dia cintai masuk ke dalam kamar, tapi ngomong-ngomong kenapa dia bisa ada di sini ? ah masa bodoh lah.
Naruto turun dari kasurnya lalu beridiri, ia tersenyum lebar dan merentangkan tangannya sebelum berlari kecil menghampiri sang kekasih merah yang masih berdiri mematung di depan pintu.
Rias menundukan kepalanya hingga seluruh wajahnya tak terlihat, Naruto yang tak mengetahui apapun terus berlari mendekat hingga saat sudah berjarak satu meter dengan wanita itu tiba-tiba.
“PLAAAAAK”
Suara tamparan terdengar cukup keras dan yang menjadi korban yaitu Naruto hanya terdiam sambil menyentuh pipinya yang barusan ditampar dengan keras oleh wanita di depannya. Saat akan bertanya kenapa dia melihat lelehan bening mulai turun membasahi pipi wanitanya itu dan terdengar suara isak tangis yang keluar di bibir mungil Rias.
Sungguh saat ini Naruto bingung kenapa Rias menangis hingga ketika dia akan memeluk tubuh wanita itu ia mendapat penolakan.
“Kau... kenapa kau jahat sekali Naruuuuuu...” tangisan Rias langsung pecah di sana. Dia menangis dengan cukup kencang sampai sesegukan dan air matanya terus membanjir wajah cantiknya, Naruto yang melihat tangisan Rias merasakan hatinya seperti teriris kala wanita yang dia cintai tengah berlinang air mata.
Naruto mencoba merengkuh sang wanita Gremory untuk masuk ke dalam pelukannya dan syukurlah kali ini dia tidak mendapatkan penolakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfiction Naruto : Begin Again
FanfictionSempat terpisah oleh keadaan hingga berselang beberapa tahun kemudian keduanya kembali dipertemukan oleh pekerjaan. Akankah mereka bisa kembali bersama ?