Disclaimer
Naruto : Masashi Kishimoto
HighSchoolDxD : Ichie Ishibumi
Rate : M ( biar aman )
Warning : Typo bertebaran
.
.
Setelah selesai sarapan di kamar hotel kini Naruto dan Rias sudah turun dan berada di lobby untuk check-out.Begitu selesai Naruto meminta Rias untuk menunggu sebentar di depan hotel karena pria pirang tersebut pergi untuk mengambil mobilnya.
Saat sedang menunggu tiba-tiba Rias di datangi oleh dua orang pria dengan rentang usia 30an awal.
“Hai cantik, sendirian saja ?” ucap salah satu dari mereka yang berperawakan cukup tinggi, berpakaian jaket tebal berwarna hijau lumut dan berkulit tan eksotis khas penduduk yang tinggal di dekat laut.
Rias tidak menanggapi pria tersebut dan malah memalingkan wajahnya ke arah lain. Tak kehabisan akan kini pria yang satu lagi beralih ke sisi yang Rias tuju karena wanita Gremory itu mengalihkan pandangannya.
“Wah wah wah jutek sekali... kami hanya ingin berkenalan saja denganmu” dia berkacak pinggang di hadapan Rias.Menghembuskan nafas dengan kasar karena dia sangat tidak ingin diganggu lalu perempuan muda keturunan Gremory tersebut menatap tajam pria di hadapannya yang dari tinggi badan tidak jauh berbeda dengan Rias.
“Lebih baik kalian enyah saja dari hadapanku, aku sama sekali tidak berminat untuk berkenalan dengan kalian” Rias mulai jengkel.
“Jangan galak-galak begitu, baiklah jika tidak mau berkenalan bagaimana kalau kau ikut kami untuk bersenang-senang” si pria jangkung tadi menarik bahu Rias sehingga membuatnya berpaling dari sisi tadi.
“Lepaskan tanganmu dari bahuku sialan” Rias kian kesal.
“Ups... maafkan aku sayang, apakah itu menyakitimu ?” pria itu kini mencondongkan tubuhnya ke arah Rias sehingga wajahnya tepat di depan wanita cantik tersebut dan tak lupa tangannya sekarang bertengger di kedua bahu Rias.
Melihat pria itu mendekat dan memasuki jarak jangkauannya, Rias dengan cepat membenturkan dahinya ke arah hidung pria tersebut, sontak saja pria itu langsung jatuh tersungkur di atas trotoar yang dilapisi salju tipis dan terlihat juga beberapa tetes cairan berwarna merah mulai jatuh di atas salju yang berwarna putih.
Menyaksikan temannya tersungkur dan terluka pria yang agak pendek itu menghampirinya dan mencoba membantu pria itu untuk bangkit.
Usai melakukan hal barusan Rias meniup poninya pelan dan merapikan rambut merahnya yang sempat menutupi wajah.
“Apa kau baik-baik saja ?” teman pria tadi sepertinya cukup khawatir melihat darah yang mengucur cukup deras dari hidung pria yang menggoda Rias.
“Apa yang kau lakukan kepada temanku wanita jalang ?”.
“Hah ?, Apa kau tidak punya mata ?... bukankah kau juga lihat dengan jelas apa yang aku perbuat pada si berengsek itu ?” Rias sedikit tersulut emosi.
“Aishhhh jalang satu ini benar-benar” pria itu melakukan pose seperti akan menampar Rias sebagai tindakan intimidasi, namun itu tak membuat si merah merasa takut ataupun ciut malah justru sebaliknya.
“Apa yang mau kau lakukan hah ?, kau mau menamparku ?, ayo silahkan kalau berani” dia mencoba memprovokasi pria itu dengan menepuk pipinya sendiri.
“Jalang ini memang harus diberi pelajaran” setelah termakan provokasi dari Rias pria itu kini benar-benar dalam posisi mengayunkan tangan untuk menampar Rias.
.
Saat tangan sedang berayun Rias sudah mempersiapkan dirinya untuk mengelak dan melakukan serangan balik namun belum sempat mengenai Rias tangan pria itu sudah terhenti karena ada orang lain yang menggenggam pergelangan tangannya.
Melihat tangan si penyerang yang terhenti Rias hanya tersenyum mengejek ke arah pria yang mencoba menamparnya itu.
..
Si pria pendek merasakan genggaman pada tangannya yang kian menguat membuat pria itu meringis pelan, “pria macam apa yang berani memukul wanita ?” suara bernada dingin dan berat terdengar dari sosok yang menahan pergelangan tangannya.
“Siapa kau hah ? berani ikut campur dalam urusan orang lain” dia makin kesal karena serangannya berhasil digagalkan oleh orang lain.
“Aku pria dari wanita yang kalian goda dan kau coba pukul” tegasnya.
Mendengar hal tersebut membuat pria itu mundur satu langkah untuk sejajar dengan temannya yang masih tertunduk sambil memegangi hidungnya yang masih mengeluarkan darah.
“Ternyata kau memang hanya berani kepada perempuan, bukankah kau mau menamparku brengsek” Rias kian gencar untuk mengejek dan memprovokasi.
Naruto yang melihat kelakuan Rias cukup geli juga, pasalnya dia baru tau kalau wanita cantiknya itu cukup provokatif.
“Sudahlah... daripada kau mencoba melawanku lebih baik kau bawa temanmu itu untuk diobati” saran Naruto yang melihat salah satu orang yang menggoda Rias masih tertunduk.
Setelah diingatkan oleh Naruto tentang kondisi temannya pria itu mengalihkan perhatian dan mencoba membantunya berdiri.
.
.
Begitu berhasil membantu temannya bangkit dan berdiri pria itu mengalungkan tangan temannya ke pundak dan dia seperti menjadi sandaran pria yang tengah terluka itu, bukannya langsung pergi ia malah kembali berhadapan dengan Naruto dan Rias.
“Uhhhhh pasti rasanya sakit sekali, lebih baik kau segera bawa dia untuk diobati” Naruto cukup ngilu melihat darah yang mengucur dari hidung pria itu, jangankan sampai berdarah hidungnya menabrak pintu saja sudah sangat sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfiction Naruto : Begin Again
FanfictionSempat terpisah oleh keadaan hingga berselang beberapa tahun kemudian keduanya kembali dipertemukan oleh pekerjaan. Akankah mereka bisa kembali bersama ?