Disclaimer
Naruto : Masashi Kishimoto
HighSchoolDxD : Ichie Ishibumi
Warning : Typo bertebaran.
.
Rias berjalan menghampiri kedua pria yang bersitegang tersebut, Naruto dengan cepat merangkul pundak Rias dan mengecup bibir wanita itu singkat sebagai cara memanasi Riser.“Jadi kau benar-benar memaafkan si jalang ini setelah bertahun-tahun membohongimu ?” tampaknya Riser makin terbawa emosi.
Naruto sudah mengepalkan tinjunya dan bersiap melancarkan bogem mentah pada Riser karena berani menyebut wanitanya sebagai jalang namun rupanya Rias sudah lebih dulu bereaksi dengan melancarkan tinjunya mengenai ulu hati dari pria menyebalkan tersebut.
.
.
“Ayo kita pergi Naru-kun!” Rias menggandeng tangan si pria pirang untuk pergi dari sana meninggalkan Riser yang sangat kesakitan.Naruto merasakan genggaman Rias pada tangannya sangat erat dan agak sedikit bergetar, sebenarnya Naruto sangat ingin meminta kejelasan dari Rias saat itu juga tapi tampaknya sang kekasih sedang emosi sehingga membuat Naruto mengurungkan niatnya.
“Apa kita akan langsung pulang ?” tanyanya pada Rias.
“Ya, tapi sebelum itu kita harus membawa Akeno” Rias mencoba melihat sekeliling dan matanya melihat seonggok tubuh yang berada di sebuah meja, kedua pasangan itu menghampiri dan memang si sana terdapat Akeno yang saat ini sudah sangat mabuk.
Rias menoyor tubuh Akeno dan mencoba membangunkannya, “bangun woy”. Namun tak ada tanggapan dari sahabatnya itu, “apa jangan-jangan dia mati karena kebanyakan makan dan minum alkohol?” ucapnya ngawur.
“Dia tidak akan bangun,” Naruto menyelipkan tangan di belakang lutut Akeno sementara satu tangan lainnya di punggung wanita tersebut.
“Apa kalian kemari membawa mobil ?” tanya si pirang sebelum mengangkat Akeno.
“Ya, aku membawa mobil”.
“Kalau begitu ayo kita ke sana” ajak Naruto yang langsung mengangkat tubuh Akeno tanpa melirik ke arah Rias sama sekali.
.
.
Naruto berjalan lebih dulu dengan Akeno yang berada dalam gendongannya sementara Rias mengekor di belakang pria tersebut, namun saat hendak sampai di pintu ke luar tampak disana sudah berdiri seorang pria berbadan tinggi dengan rambut merah panjangnya.“Mau ke mana kalian ?” tanya pria tersebut sambil menyilangkan tangan di depan dada.
“Tentu saja aku harus membawa Akeno pulang, apa kau tidak bisa melihatnya ?” cibir Naruto sambil membetulkan posisi badan Akeno karena agak melorot dari pangkuannya.
“Kalau begitu sayang sekali Namikaze, ketika kau berada di rumah ini hanya ada satu peraturan. Yaitu kau harus mengikuti semua perkataan dari CEO di rumah ini jika ingin pergi dari sini” terdengar nada bicara Sirzechs begitu menyebalkan bagi Naruto.
“Apa maksudnya Nii-sama ?, siapa yang kau maksud CEO dan sejak kapan aturan itu di buat ?” cela Rias pada sang kakak, karena dia bahkan baru mendengar semua itu.
“Sudahlah Sirzechs, katakan apa maumu karena tanganku sudah pegal” Naruto cukup malas sepertinya menanggapi semua pembicaraan ngawur Sirzechs.
“CEO Venelana Gremory-sama memintaku membawa kalian ke halaman belakang untuk lanjut minum-minum di sana” kali ini Sirzechs langsung membicarakan tujuannya menghadang 3 orang muda mudi itu.
“Itu benar, Kaa-sama ingin mengenal pacarmu ini lebih jauh lagi dan untuk hari ini kalian tidak diizinkan pulang. Untuk Akeno bisa tidur di kamarmu nanti jadi mari kita lanjutkan pestanya di halaman belakang” jelas Venelana yang datang dari arah belakang Rias.
“Tapi Kaa-sama, kami sudah lelah dan ingin pulang” Rias mencoba menolak ajakan sang ibu.
“Tidak ada tapi-tapian gadis muda, dan bukankah ini adalah tumahmu ?. Jadi secara teoritis kau sudah ‘pulang’ bukan begitu ?” Venelana langsung menunjukkan pada Rias siapa bosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfiction Naruto : Begin Again
FanfictionSempat terpisah oleh keadaan hingga berselang beberapa tahun kemudian keduanya kembali dipertemukan oleh pekerjaan. Akankah mereka bisa kembali bersama ?