1. Disaster Morning

2.5K 70 2
                                    

She Bad - Cameron Dallas 🎶

°•○●♤●○•°

Tok tok tok

"Rain, bangun." Tidak ada jawaban.

Tok tok tok

"Rain, bangun Nak." Hening.

Tok tok tok

Ketukan itu mulai keras, jari-jari yang mulai keriput melawan pintu kamar ber-cat putih dengan tulisan 'Lorain Cantik'.

"Rain bangun! Kamu ini sekolah apa tidak?"

Gadis yang dipanggil dengan nama Rain dalam kamar mulai terganggu akan ketukan juga terikan tersebut. Mulai tersadar dari mimpi serunya bertemu kuda poni putih yang cantik dan berkilau. Memang mimpi yang indah.

"LORAIN! Bangun Lorain, ini sudah pukul setengah tujuh!"

"Nanti kamu bisa terlambat." Lanjutnya.

Setengah tujuh..

Setengah tujuh..

Setengah tujuh..

HAH? SETENGAH TUJUH?

Gadis yang ternyata Lorain itu langsung bangun "MAMAAA KENAPA GAK BANGUNIN AKU SIH!" Ujarnya kepada sang Mama.

Mamanya mendengkus "Mama sudah bangunin dari tadi ya Lorain, kamu aja yang keasikan mimpi. Mimpi apa sih sampai bisa ngebo begitu?" Mama tak terima dan dilanjut tanya.

"MIMPI KETEMU KUDA PONI LUCU MA!" Teriaknya lagi sambil berlari ke kamar mandi.

Mama mengernyit, "Kuda poni? Kenapa tidak mimpi orang Korea yang tampan saja." Lirihnya.

"Ya sudah, cepat mandi dan segera turun sarapan." Ucapnya sambil berlalu turun ke bawah, ke meja makan.

Beberapa menit berlalu Lorain turun dengan tergesa, sebab jam sudah menunjukkan angka 06.40 AM. Lorain hanya mandi bebek juga touch up alakadarnya saja karna diburu waktu.

"Kakak mana Ma?" Tanyanya kepada Angel-Mamanya, saat sampai di meja makan.

"Kakakmu sudah berangkat, Papa juga sudah."

"Kenapa aku ditinggal?" Ia sedikit merajuk.

"Tolong ya Lorain, kamu yang susah bangun. Bisa ikutan terlambat mereka kalau nungguin kamu dulu." Dengus Angel, mencoba bersabar.

Lorain mencebik, dengan segera memakan sarapan juga susu yang sudah di siapkan sang Mama.

"Ma aku berangkat." Setelah itu dengan cepat melesat pergi keluar rumah tak lupa mengecup pipi Angel.

"HATI-HATI LORAIN, JANGAN NGEBUT BAWA MOBILNYA!" Teriak Mamanya dari dalam rumah.

"SIAP!" Dibalas juga dengan teriakan.

Lorain pergi ke sekolah menggunakan Honda Civic putih pemberian Papanya waktu ulang tahun yang ke-17 empat bulan lalu. Memang baru legal empat bulan dia tinggal didunia ini, tapi Papanya sudah mempercayai anaknya untuk mengendarai mobil sendiri ke sekolah. Entahlah, mungkin Papanya ingin ia mandiri? Semoga saja begitu.

LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang