Remaja - Hivi! 🎶
°•○●♤●○•°
"Don't cry, come cuddle dear." ucap Adelard pelan sembari mengelus punggung Lorain pelan.
Lorain balas rengkuhan Adelard dan semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang Adelard.
Cukup lama mereka berpelukan seperti itu di pinggir jalan taman.
Setelahnya Adelard lepas rengkuhannya dari tubuh mungil di depannya. Ia usap rambut depan milik Lorain yang sedikit berantakan.
"Ayo jalan-jalan lagi," ajak Adelard ke Lorain.
Lorain mengangguk dan tersenyum ceria. Adelard genggam jemari lentik Lorain. Takut kalau bisa saja Lorain hilang. Walau itu tidak ia biarkan terjadi. Ia akan selalu menjaga Lorain, karena saat ini Lorain adalah tanggung jawabnya.
Mereka berjalan pelan beriringan mengelilingi taman sore itu. Banyak yang berkunjung sore ini.
"Kak!" ucap Lorain agak keras sembari menggoyang lengan Adelard.
"Hah?" Adelard sedikit kaget karena Lorain tiba-tiba saja memekik. Ia lihat Lorain yang sedang menatap sesuatu dengan berbinar.
"Anjing yang waktu itu masih ada!" riangnya saat melihat anjing putih yang tempo hari ia lihat tengah bersantai di bawah pohon rindang.
Adelard hanya menghela napas setelahnya, ia kira ada apa.
"Ayo kesana Kak!" Lorain menarik tangan Adelard menuju anjing putih tadi.
Tapi apa? Adelard tak bergerak sama sekali walau sudah ia tarik! Adelard ini kuat sekali.
"Ayo Kak!" Lorain menoleh ke Adelard.
"Jangan." ucapnya kemudian.
"Kenapa?" tanya Lorain sedikit mengerucutkan bibir.
"Galak," balas Adelard sedikit sangsi sendiri.
"Emang iya?"
Lorain mengamati anjing imut itu dengan seksama, ia kurang percaya dengan ucapan Adelard.
"Iya. Udah ayo." kemudian Adelard mulai menggiring Lorain lagi untuk berjalan.
Lorain mengernyit dengan mata masih memandang anjing, "Kak El bohong ya?!" tuding Lorain.
"Iya." ucap Adelard ringan tanpa beban.
Lorain melotot mendengarnya, "Ish Kak!" ia hentakkan kaki ke jalanan taman.
Adelard menghela napas, "Kenapa?"
Lorain mencebik dan melepas genggaman mereka kasar. Dan berjalan meninggalkan Adelard begitu saja.
Lorain terus berjalan meninggalkan Adelard, tak menghiraukan panggilan Adelard sama sekali.
Adelard menyugar rambut dan sedikit berlari mengejar Lorain yang terus berjalan cepat mengitari jalanan taman.
"Hey, mignonne."
"Lorain, stop." Adelard juga berjalan cepat mengikuti Lorain.
"Hey," akhirnya Adelard rengkuh pinggang Lorain dan ia balik tubuh Lorain menghadapnya.
Lorain tak mau menatap Adelard, ia memilih melihat ke samping. Ke bunga-bunga yang ada di taman.
Lorain marah, ia kan hanya ingin melihat anjing tadi lebih dekat. Tapi Adelard malah membohonginya, kalau anjing lucu tadi galak.
"Hey, look at me." Adelard bujuk Lorain agar mau melihatnya.
"Little," ucap Adelard sembari memegang dagu Lorain untuk menghadap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover
Short Story[ON GOING] Revisi setelah selesai. . . . . Hitam yang sunyi bertemu dengan colorful penuh cerita. Adelard itu hitam, dan Lorain mejikuhibiniu alias penuh warna. Kedua warna yang sangat jomplang, dimana hitam selalu dominan dan akan selalu menang me...