17. ~C

742 35 7
                                    

Tandai typo.

°•○●♤●○•°

Saat mendengar bel istirahat berbunyi, mereka semua meninggalkan kantin bersama. Termasuk Caryn ikut dengan mereka.

Mereka tak mempermasalahkan hal tersebut, karena memang Caryn satu arah dengan Adelard, Lean juga Yonathan.

Ada Adelard, Lorain dan Lillya di depan. Kemudian mereka di susul oleh Lean, Yonathan dan tentu saja Caryn.

Mereka berpisah di persimpangan koridor untuk melanjutkan sisa pembelajaran.

"Nanti kita ke taman bentar ya?" tanya Adelard pelan  kepada Lorain.

Lorain yang mendapat ajakan pun menoleh dan mengangguk kecil.

Adelard mengusak pelan rambut Lorain sampai pertengahan punggung yang mendapat senyuman manis dari Lorain.

Setelahnya mereka menuju kelas masing-masing.

Saat sudah dekat dengan kelas, hanya harus melewati tiga kelas lagi Caryn mempercepat langkahnya untuk menyusul Adelard yang sedikit lebih depan darinya. Meninggalkan Lean juga Yonathan yang mengernyitkan kening tipis.

"Em, El." panggilnya pelan.

"Gue boleh minta WhatsApp lo?" tanyanya juga pelan sambil terus berjalan, karena memang Adelard tak berhenti bahkan menoleh sekalipun. Tatapannya lurus kedepan dengan kedua tangan masuk ke saku celana.

Cukup lama Adelard diam dan tak menggubris pertanyaan Caryn. Sedangkan Caryn sendiri sudah menunggu dengan harap jawaban Adelard.

"Gue masuk grup kelas kalo lo lupa." jawab Adelard datar saat mereka sudah memasuki kelas.

Caryn langsung berhenti berjalan dan seperti blank. Ia benar-benar lupa kalau ada group kelas.

Ia hanya melihat Adelard yang terus berjalan menuju mejanya dan memainkan ponsel pintarnya setelah nyaman dengan duduknya.

Kemudian ia juga memilih untuk duduk dan mengeluarkan buku pelajaran selanjutnya sembari menunggu guru pengajar datang.

>>>●<<<

"Heh! Udah kali minumnya. Nanti lo bisa ngompol pas tidur malem." celetuk Lillya saat melihat Lorain yang terus meminum susu ultramilk kesukaannya.

Lorain yang mendengar itu mendelik ke arah Lillya yang menaikkan satu alisnya.

"Enak aja kalo bilang. Emang aku anak kecil apa?" dengkusnya kesal dan berlanjut meminum susu miliknya yang masih tersisa satu.

Lillya memutar bola mata malas dan kembali berucap, "Ya udah terserah lo aja. Kalo nanti waktu mapel kebelet pipis terus rasain."

"Ya gak apa-apa, deket kok toiletnya." balas Lorain santai.

"Jawab aja terus Ra, terus!" Lillya tahu betul bagaimana akhirnya kalau terlalu banyak meminum sesuatu. Susu sekalipun. Itu tetap saja cairan. Dan kandung kemih manusia tak akan bisa menampung itu terlalu banyak. Dan berakhir kembung ataupun sering merasa ingin buang air kecil.

Lorain hanya mencebikkan bibirnya sebentar dan memasukkan kotak susu terakhir ke laci yang sudah ia tusuk bagian aluminiumnya dengan sedotan.

Tak lama dari berakhirnya perdebatan Lorain dan Lillya, guru pengajar berikutnya datang kemudian langsung memulai pelajaran.

Selama pembelajaran berlangsung cukup hening karena guru hanya memberikan perintah untuk membaca materi selanjutnya dan menjawab soal di akhir.

Saat Lorain tengah fokus membaca, ponselnya yang berada di laci bergetar. Spontan ia langsung mengambilnya dan melihat ada pesan masuk apa.

LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang