3. At School

1.2K 68 2
                                    

Mine - Taylor Swift 🎶

°•○●♤●○•°

"Selamat pagi Ma, Pa." ucap Lorain saat sudah sampai di meja makan pagi ini, tak lupa mengecup kedua pipi orang tuanya yang sudah pulang dari kepentingannya di luar kota.

"Kakak gak di ucapin selamat pagi juga nih?" rajuk Lean.

"Hehe, iya maaf. Selamat pagi Kakakku." ringisnya pada sang Kakak, kemudian juga mengecup kedua pipi Lean yang duduk di sampingnya.

Orang tua mereka hanya mendengus pelan melihat tingkah anak-anaknya.

"Kamu mau sarapan apa Lorain?" tanya Angel.

"Seperti biasa Ma. Roti panggang dengan selai stroberi." ucapnya riang ke Angel.

Angel segera menyiapkan sarapan untuk Lorain, Lean dan Tama-Papa Lorain dan Lean sudah makan terlebih dahulu. Lorain memang sedikit manja, apalagi kalau di rumah seperti ini. Toh, keluarganya tidak ada yang keberatan jika Lorain bertingkah manja.

"Ini, Lorain." Angel meletakkan piring di depan Lorain dengan isi roti panggang selai stroberi kesukaannya. Tak lupa Angel meletakkan segelas susu hangat rasa stroberi di samping piring Lorain. Setelahnya Angel memakan sarapannya sendiri.

"Terima kasih, Mama cantik." puji Lorain pada Mamanya itu.

Mereka makan dengan tenang, mereka memang terbiasa makan dalam diam. Tidak ada percakapan sebelum sesi makan selesai, karena menurut mereka itu tidaklah sopan.

Lean yang lebih dulu selesai makan berucap, "Dek, bareng Kakak atau berangkat sendiri?" tanya Lean saat melihat Adiknya sudah selesai dengan sarapannya.

"Bareng aja deh Kak. Aku hari ini malas menyetir."

Sebenarnya keluarga Sandyja punya sopir pribadi, tapi hanya dibutuhkan saat mereka malas saja. Kalau tidak malas mereka akan mengendarai kendaraan mereka sendiri-sendiri. Dan untuk sopir pribadi yang tidak bertugas saat itu akan membantu berjaga dengan satpam.

"Yaudah ayo." ajak Lean setelah melihat jam tangannya.

Lorain lebih dulu menghabiskan susu stroberinya, "Iya."

"Ma, Pa, Lean berangkat." pamit Lean, dan langsung menuju garasi untuk mengambil mobil.

"Ih Kak! Tungguin Lora!" Lorain dengan tergesa membenahi ransel juga seragamnya.

"Pelan-pelan Lorain. Kamu gak akan ditinggal." ucap Tama dengan tenang saat melihat putrinya tergesa memakai ranselnya.

"LEAN! ADEKNYA JANGAN DITINGGAL!" teriak Angel yang berbanding terbalik dengan Tama.

"Aku berangkat ya Ma, Pa!" pamit Lorain dan sedikit berlari menuju mobil Kakaknya yang sudah terparkir di halaman rumahnya.

Lorain masuk ke honda Civic hitam metalik milik Kakaknya. Melepas ranselnya kemudian memangkunya.

"Seatbelt nya pasang dulu Dek!" perintah Lean saat melihat Adiknya itu hanya duduk diam setelah memangku ransel.

"Eh iya, lupa. Hehe.." setelahnya ia memakai seatbelt sesuai perintah Kakaknya, dan kembali duduk tenang seperti semula.

"Udah. Ayo Kak." ujarnya pada sang Kakak.

Saat melewati gerbang, Lorain menyapa satpam yang bertugas membukakan pagar rumah untuk tuan rumah di tempatnya bekerja.

"Selamat pagi Mang Ujang!" teriak Lorain agak keras saat berpapasan dengan satpam keluarganya itu.

"Selamat pagi juga Non Lorain." jawab Mang Ujang akan sapaan Nonanya itu.

LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang