°•○●♤●○•°
"Dek!"
"Dek, bangun!"
"Sekolah Dek!"
Gadis dalam kamar bernuansa putih-pink itu menggeliat saat mendengar seruan Kakaknya. Ia malas sekali bangun. Masih mengantuk!
"Dek!"
"Lorain bangun!" tak ada jawaban akhirnya ia pun memanggil lumayan kencang, diikuti gedoran pintu.
"Ish.."
"Iya Kak, udah bangun kok!" Lorain menyahut dari dalam, menendang selimut sambil menggerutu.
"Cepet mandi, abis itu sarapan." Lean turun ke bawah setelah mendengar 'Iya' panjang dari dalam kamar.
Lorain beranjak dari tempat tidur, mengambil handuk yang tersampir di samping kamar mandi dan memutuskan untuk mandi setelahnya.
25 menit kemudian ia selesai mandi, ia sudah segar pagi ini. Tapi matanya masih agak mengantuk!
Memakai seragam hari itu, juga merias tipis wajahnya dengan make up.
Cukup lama untuk merapikan diri. Sekitar 30 menit. Sekalian membereskan kasur dan bed cover. Lorain selalu meninggalkan kamar dalam keadaan rapi, kecuali kalau ia buru-buru dikejar waktu. Boro-boro membereskan kamar, mandi saja cuma 5 menit!
Lorain mengaca. Make up tipis dengan bandana pink rambut terurai. Rok di atas lutut, dan kemeja presbody. Juga kaos kaki sebatas bawah lutut dilengkapi sepatu putih garis hitam. Hari ini hari Rabu, jadi bebas memakai sepatu apa saja ke sekolah.
Setelah memeriksa penampilannya, ia menambahkan sentuhan terakhir. Parfume vanilla cream miliknya.
Lorain turun ke bawah untuk sarapan. Disana sudah ada keluarganya. Lorain menyapa mereka seperti biasa dan duduk di samping Lean.
"Kenapa susah banget di bangunin?" tanya Lean dengan mata memicing pada Adiknya.
Lorain menoleh dan menyengir tanpa dosa.
"Aku tadi malem nonton Tangled Kak, terus chatingan sama Kak El bentar."
Lean menghela napas, "Kalo tidur jangan malem-malem, gak baik buat kesehatan." ucapnya sambil mengusap kepala Lorain pelan.
Lorain mengangguk saja. Ia tahu kalau tidur larut malam itu tidak baik, tapi kan ia sedang nonton! Ya kalau gak di lanjutin nanggung banget everybody!
Angel dan Tama hanya geleng kepala melihatnya, "Udah ayo sarapan, keburu telat nanti." ujar Tama pada keluarganya. Setelah itu hanya ada denting alat makan beradu dengan piring.
Tama yang pertama selesai dengan sarapannya, melihat Lorain yang meminum susu stroberinya pagi ini.
"Kak El siapa Ra?"
Tanya Tama tiba-tiba, ia penasaran siapa 'Kak El' yang di sebut putrinya itu tadi.
Lorain yang diberi pertanyaan melihat ke Papanya, meletakkan gelas susunya di meja, "Kak El temen sekelasnya Kak Lean Pa." ucapnya sambil menunjuk Lean sekilas.
Tama kemudian menatap Lean yang ada di samping kirinya, seolah menanyakan apakah benar yang di ucapkan Lorain dari tatapan matanya.
Lean yang merasa ditatap kemudian mengangguk, "Iya temen Lean Pa. Murid baru sih sebenernya, tapi dia kayaknya anak baik. Cuma dingin aja." jelasnya.
Tama akhirnya mengangguk. Ia sedikit risau, pasalnya Lorain sangat jarang dekat dengan cowok. Ia hanya dekat dengan Lean saja. Dan juga satu sahabat perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover
Short Story[ON GOING] Revisi setelah selesai. . . . . Hitam yang sunyi bertemu dengan colorful penuh cerita. Adelard itu hitam, dan Lorain mejikuhibiniu alias penuh warna. Kedua warna yang sangat jomplang, dimana hitam selalu dominan dan akan selalu menang me...