Tandai typo.
°•○●♤●○•°
"Gue duluan ya, Ra." Lillya pamit ke Lorain yang masih membereskan bukunya untuk di masukkan ke ransel. Karena bel pulang baru berbunyi lima menit lalu.
Lorain mendongak menatap Lillya yang sudah berdiri dari duduknya. Mengangguk, kemudian tersenyum.
"Byee~" ucap Lillya sambil melambai dan berlalu keluar kelas yang juga di balas lambaian tangan oleh Lorain.
Saat akan beranjak dari tempat duduknya, ternyata sudah ada Adelard yang tengah bersandar di daun pintu.
Lengan atas kirinya untuk bersandar dengan tangan di saku. Sedangkan tangan kanannya memegangi ranselnya yang ada di bahu.
Di kelasnya masih ada beberapa temannya. Mungkin memang masih ada keperluan. Termasuk Cael si ketua kelas masih di tempatnya sedang menulis.
"Cael, duluan ya." ujar Lorain pelan sambil melewati meja Cael yang sedang fokus menulis.
Cael pun spontan mendongak dan langsung mencekal pergelangan Lorain cepat.
"Eh," kaget Lorain dan langsung berbalik menghadap Cael yang juga menatapnya.
"Kenapa Cael?" tanya Lorain pelan.
"Nggak. Lo pulang sama siapa?" tanpa melepas cekalannya Cael bertanya singkat ke Lorain.
"Oh, itu." balas Lorain sambil menunjuk Adelard yang tak berubah dari posisinya semula.
Adelard hanya menatap interaksi Lorain dan Cael dengan sleepy eyesnya santai.
Dua detik Adelard dan Cael bersitatap. Sampai Cael yang lebih dulu memutus pandangan dari Adelard.
Cael melepas cekalannya pelan, "Oh, ya udah. Hati-hati ya." ucapnya di akhiri senyuman tipis.
Lorain sendiri mengangguk dan berlalu menuju Adelard yang sudah menunggunya.
Sesampainya di depan Adelard, Lorain langsung mendapat kecupan singkat di dahi dan pipi kirinya yang chubby.
Tanpa sengaja tatapan Adelard mengarah ke Cael yang menatap mereka. Tak ambil pusing soal Cael, Adelard pun merangkul bahu Lorain dan menggiringnya ke parkiran.
"Gue ganti bentar." ucap Adelard setelah meletakkan ranselnya dan milik Lorain di kursi belakang. Ia duduk di kursi kemudi dengan kemeja warna army di tangan kirinya.
Belum mendapat jawaban dari Lorain, Adelard langsung saja melepas semua kancing kemeja sekolahnya dan melemparnya ke belakang yang pas masuk ke paper bag besar.
"Loh loh, kok di sini sih Kak!" Lorain panik dan langsung saja menutup mata dengan satu tangan kemudian melengos ke jendela mobil. Kenapa? Ya karena Adelard tak lagi memakai kaos di dalamnya, alias Adelard shirtless sekarang.
Lorain bisa mendengar Adelard terkekeh ringan melihat reaksinya.
"Udah." Adelard mengusap kepala Lorain pelan. Setelahnya menyalakan mesin mobil dan melajukannya menuju taman biasa yang sering mereka singgahi sebentar sepulang sekolah.
Lorain melihat Adelard yang sudah rapi dengan kemejanya, lengan bajunya ia lipat sampai bawah siku. Ganteng banget, pikirnya.
"Kenapa ganti Kak?" tanyanya pelan. Toh sudah sore kenapa harus ganti kan, batin Lorain heran.
"Gak apa-apa. Pengen aja." balas Adelard singkat.
Lorain hanya mengangguk untuk respon dan melihat sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover
Short Story[ON GOING] Revisi setelah selesai. . . . . Hitam yang sunyi bertemu dengan colorful penuh cerita. Adelard itu hitam, dan Lorain mejikuhibiniu alias penuh warna. Kedua warna yang sangat jomplang, dimana hitam selalu dominan dan akan selalu menang me...