Tandai typo, jusseyo🍓
°•○●♤●○•°
Istirahat pertama tiba, Lorain dan Lillya segera menuju kantin. Lorain yang paling antusias, karena akan mendapat banyak ultramilk dari Kakaknya!
"Ayo Lillya!" ia berjalan agak cepat, tangannya menggandeng lengan Lillya erat. Takut-takut Lillya tertinggal mungkin.
"Iya Lora. Pelan-pelan aja, Kak Lean gak akan kabur kok!" Lillya agak kewalahan ditarik seperti itu, jalannya agak terseok mengikuti langkah kaki Lorain.
"Ish, nanti Kak Lean lupa kalo aku datengnya lama!" ucapnya.
Lillya hanya menghela napas dengan pola tingkah Lorain.
Setibanya di kantin, Lorain mengedarkan pandangan. Matanya berhenti di ujung kantin, Kakaknya ada disana. Duduk sendiri dengan mata fokus ke ponsel pintarnya. Oh, ada banyak ultramilk di meja depan Kakaknya! Ia pikir Kakaknya akan lupa.
Lorain langsung berlari menuju Kakaknya, "Kak Lean!" panggilnya lumayan nyaring. Ia memanggil Lean, tapi matanya tak ke Lean. Ke ultramilk.
Lean mendongak, kemudian tersenyum hangat menemukan Adiknya sudah berdiri di depannya dengan sahabat satu-satunya itu.
Lean menepuk kursi sebelahnya, mengkode Adiknya untuk duduk. "Duduk sini."
Lorain bergegas duduk, "Ini buat Lora kan?" belum juga dijawab pertanyaannya itu, tangannya sudah mengambil ultramilk di depannya cepat.
Lean mengusap kepala Lorain pelan, "Iya buat kamu semuanya." ucapnya kemudian.
"Gue pesen makan dulu ya, lo nitip gak Ra?" Lillya kembali berdiri saat tadi sudah duduk sejenak.
Lorain menatapnya sambil meminum ultramilk, berpikir, "Emm, pancake stroberi aja deh." jawabnya.
"Kenapa stroberi semua? Gak eneg emang?" heran Lillya sejenak.
Lorain menggeleng polos, "Enggak."
Lillya pasrah, "Yaudah tunggu bentar. Lo nitip gak Kak?" tawarnya pada Lean.
Lean menggeleng pelan, "Gak Ly, makasih."
Lillya mengangguk dan segera berlalu ke stand makanan yang ia ingin untuk memesan makan juga minum.
Lean memilih meletakkan ponselnya, memfokuskan pandangan ke Adiknya yang dengan kidmat meminum susu stroberinya.
"Udah jangan banyak-banyak dulu minumnya." ucapnya saat melihat Adiknya akan mengambil kotak susu ketiga.
Lorain mengelak, menjauhkan kotak susu dari jangkauan Kakaknya dengan mengerutkan kening, diikuti mengerucutkan bibir.
"Makan dulu Dek. Nanti kalo kebanyakan minum bisa kembung." bujuk Lean pada Lorain.
Lorain mengalah.
Perutnya juga lapar. Ingin diisi makanan, bukan susu terus.
Lean tersenyum setelahnya. Ia mengecup pelipis dan mengsap pucuk kepala Adiknya sayang. Interaksi mereka tak luput dari pandangan murid-murid di kantin. Juga satu orang dengan setelan serba hitam dengan satu tangan di saku, satunya lagi memegang kantung kresek kecil.
Beberapa menit kemudian Lillya datang dengan nampan di kedua tangannya. Meletakkan makanan pesanan Lorain juga miliknya di meja.
"Nih, pesenan lo." ujarnya pada Lorain setelah meletakkan sepiring pancake stroberi di depan Lorain. Ia sendiri memesan sepiring spaghetti dan orange juice.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover
Short Story[ON GOING] Revisi setelah selesai. . . . . Hitam yang sunyi bertemu dengan colorful penuh cerita. Adelard itu hitam, dan Lorain mejikuhibiniu alias penuh warna. Kedua warna yang sangat jomplang, dimana hitam selalu dominan dan akan selalu menang me...