Tandai typo ya.
°•○●♤●○•°
Lorain menghampiri Lean yang bersandar di body mobil miliknya.
"Kak." panggil Lorain riang.
"Aku mau main dulu sama Lilly ya?" lanjutnya.
"Kemana?" tanya Lean sambil menegakkan badannya.
"Ke mall. Belum malem udah pulang kok. Iya kan Ly?" Lorain menoleh ke Lillya untuk mendapat jawaban.
Lillya mengangguk atas pertanyaan dari Lorain.
Lean mendekat ke Lorain untuk mengelus kepala Adiknya pelan.
"Jangan aneh-aneh. Oke?" ujar Lean memperingati.
"Siap!" Lorain tersenyum lebar sambil hormat ke Lean.
"Good girl." Lean mengecup pelan kening Lorain sekilas. Ia kemudian menatap Lillya yang diam saja.
"Jangan malem-malem Ly pulangnya." ia juga memberi peringatan untuk teman Adiknya itu.
"Aman Kak." jawab Lillya yakin dan tak akan melanggar. Ia sudah biasa mendapat peringatan dari keluarga Lorain.
"Ya udah sana berangkat." Lean menyuruh mereka untuk segera berangkat menuju ke mall.
"Bye Kak." pamit Lorain dengan mengecup singkat pipi Kakaknya.
Lean hanya melambaikan tangannya ke Lorain yang sudah memasuki mobil milik Lillya.
Ia masih memperhatikan mobil Lillya sampai hilang. Baru ia masuk ke mobil dan pulang setelah itu.
>>>●<<<
"Eitss, pake jaket dulu. Kemejanya biar gak kelihatan." Lillya mencegah Lorain yang akan ke luar dari mobil.
"Oh iya, lupa." Lorain menepuk pelan keningnya.
Beberapa menit kemudian mereka sudah selesai dengan berbenahnya. Mereka hanya membawa ponsel juga dompet saja. Ransel mereka ia tinggal di mobil. Akan melelahkan kalau berkeliling mall membawa ransel di bahu.
"Kemana dulu?" tanya Lillya saat sudah memasuki lobi mall.
"Kemana aja boleh." jawab Lorain sekenanya. Ia juga bingung mau ke mana.
"Kita lihat aksesoris deh, yuk." Lillya merangkul lengan Lorain dan mengajaknya ke toko pernak-pernik untuk perempuan. Dari kalung, gelang, anting hingga jepit rambut. Lengkap ada di sana.
Mereka tak membeli, hanya melihat-lihat saja. Tidak ada yang melarang untuk melakukan hal tersebut.
Sebut saja mereka tengah window shopping.
Cukup lama mereka disana, masuk ke toko aksesoris seperti surga dunia untuk kedua gadis itu. Tidak, tapi untuk semua gadis lebih tepatnya.
Merasa bosan, mereka beralih ke toko parfume. Melihat apa saja yang baru. Ramai sekali tokonya.
Saat Lorain di bagian parfume pria, Lillya memanggil.
"Ra, enak gak wanginya?" tanya Lillya meminta pendapat. Ia tengah menunjukkan satu parfume ke Lorain.
"Emm, terlalu strong." jawab Lorain.
"Kalo yang ini?" tanya Lillya lagi dengan menunjukkan botol parfume lainnya.
"Kalo yang ini pas sama kamu." jawab Lorain lagi memberikan pendapat.
"Kalo yang ini gimana?" Lillya lagi-lagi menunjukkan botol parfume.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover
Short Story[ON GOING] Revisi setelah selesai. . . . . Hitam yang sunyi bertemu dengan colorful penuh cerita. Adelard itu hitam, dan Lorain mejikuhibiniu alias penuh warna. Kedua warna yang sangat jomplang, dimana hitam selalu dominan dan akan selalu menang me...