47

49 13 0
                                    


  Taehyung lalu menceritakan semua kejadiannya mengapa mereka tidak membawa seseorang pun untuk naik membantu. Bukan karena mereka tidak berhasil menemukan pemukiman, namun nyatanya tidak semua orang itu baik bukan? Mereka hampir saja kehilangan nyawa mereka dipenduduk yang tidak punya logika.

  " Berarti kita harus cepat pergi dari sini," ucap Pudwi panik seraya memadamkan api unggunnya dengan cepat mengunakan  tanah. Namjoon yang melihat itu hanya bisa menghela nafas lalu mendekapnya di pelukan, ia tahu seberapa terpuruknya Pudwi menghadapi semua yang telah berlalu. Di umurnya yang seperti ini seharusnya ia belum mengalami hal-hal yang menyulitkan melebihi kemampuannya. Namun Namjoon yakin ia gadis yang kuat walaupun sekarang ia sedang lelah. "Tenang oke? Tenangkan pikiranmu."

  "Biar hyung menggendongnya" ujar Seokjin ingin mengambil alih Jimin yang sudah berada di punggung Yoongi. Jimin terlalu lemah untuk melawan.

  "Dia seringan kapas,' ujar Yoongi cuek seraya mengarahkan pandangannya ke lain arah. Ia tidak akan membiarkan hyungnya kelelahan.

  Mereka tidak ingin meninggalkan jejak apa pun, oleh karenanya tempat itu segera dibersihkan. Dari dedaunan kering untuk alas tidur atau duduk segera dibuang, dan juga kayu bekas pembakaran di kubur begitu saja oleh Namjoon dan Taehyung.

  "Ayo cepat pergi, sebelum hari mulai gelap!"

  Mereka berdelapan akhirnya beriringan mencari jalan keluar di rute yang sudah ditandai Yoongi. Namun tanda tersebut juga langsung dibersihkan Jungkook setiap kali ia melaluinya, bagaimanapun dia tidak ingin hal-hal yang tidak diinginkan terjadi jika sedikit saja mereka lengah meninggalkan jejak.

  "Ssst....disini ada babi hutan, melangkahlah hati-hati," peringat Taehyung yang memimpin jalan di depan.

  Mereka mematuhi peringat Taehyung dan melangkah lebih hati-hati, hingga mereka akhirnya menemukan jalanan ber lampion mereka baru bisa bernapas lega. Perjalanan akan lebih berbahaya jika hutan menjadi gelap dan tidak ada yang bisa mereka lihat. Tapi, apa Lampion-Lampion ini akan dinyalakan?

  "Hyung, biar aku yang menggendong Jimin," pinta Jungkook melihat Yoongi yang sudah ngos-ngosan.

  Yoongi tidak menolak, lagipula jalanan di hutan begitu menanjak dan begitu sulit untuk dirinya menggendong Jimin yang sedang tidur.

  "Kita harus mencari tempat untuk tidur, perjalanan ke sana hanya bisa ditempuh dalam waktu setengah hari dan tidak mungkin untuk dilanjutkan malam ini kan?" Tanya Pudwi yang sedaritadi memegang tangan besar Namjoon.

  "Yaa, kita harus menyiapkan api unggun lagi," sahut Hoseok yang sudah merinding melihat sekelilingnya mulai gelap.

  "Kenapa nggak bisa dibuka?" Gerutu Pudwi saat ruang dimensi itu benar-benar tertutup. Jadi, apa mereka benar-benar tidur beralaskan tanah beratapkan langit malam ini? Sangat menyeramkan dengan nyamuk-nyamuk yang mengelilingi mereka, apalagi jika ada hewan buas yang tiba-tiba menyerang. Tidak ada yang tahu bukan?

  "Apa tidak ada gua disini?" Monolog Yoongi yang mulai berkeliling dengan Taehyung.

  "Huh, ini melelahkan," gerutu Seokjin yang mulai terduduk di bawah pohon lalu disusul Jungkook yang meletakkan Jimin dengan hati-hati.

  "Eungh, ini dimana?" Gumam Jimin sembari memegangi perutnya yang sedikit nyeri.

  "Masih di hutan," balas Seokjin lalu melepaskan hanbok luarnya dan memakaikan ke Jimin.

  Tak berselang lama Yoongi datang bersama Taehyung dan membawa banyak ranting pohon untuk membuat api unggun. Sedangkan disisi lainnya, Namjoon dan Pudwi sedang berdiskusi bagaimana cara mereka mendapat makanan di tengah hutan yang hanya ada pepohonan kayu.

Bts×me time travelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang