59

12 1 0
                                    


  Pudwi memutar bola matanya malas akan penuturan Taehyung yang kenyataannya memang benar.

  "Aku bisa mengoles mukamu dengan lumpur jika kamu mau."

  "No no no, wajahku bisa rusak," tolak Taehyung cepat, sudah beberapa hari ini kulit mereka tidak dirawat dan mereka sudah stress dengan itu. Jangan menanbah beban strees mereka.

  "Ngomong-ngomong, bagaimana caranya agar keranjang ini cepat terjual habis?" Tanya Pudwi mengutarakan apa yang sedaritadi menggangu pikirannya. Setelah berselang berpikir Taehyung menjentikkam jarinya mempunyai ide, sedangkan Jimin dan Jungkook merasa Taehyung memiliki ide sedikit gila.

  "Aku hanya perlu beberapa carik kain, bagaimana kalau cadarmu dipotong?" Tanya Taehyung merebut cadar milik Pudwi dan tersenyum kotak.

  Pudwi memperbolehkan Taehyung memotong cadarnya dan ia meminjam pada pria gendut itu sebuah gunting untuk Taehyung menyalurkan idenya. Anak-anak yang mulai bosan mulai mengerubungi ketiganya penasaran, dengan menyunggingkan senyuman kecil Taehyung mulai memotong cadar itu dengan lihai

  Tidak memerlukan waktu lama, keranjang-keranjang polos tadi sudah diberi ikatan indah dengan secarik kain dari cadar tadi. Pudwi berpikir secarik kain ini kurang, ia pun menyewa batuan tinta untuk membuat tulisan. Tentu saja, jika membeli uangnya tidak cukup.

  "Taehyung oppa, aku rasa tanda tangan oppa masih berlaku," ujar Pudwi menaik turunkan alisnya membuat Taehyung akhirnya mengerti, ya ia rasa dengan wajah tampannya ini ia bisa menghasilkan uang.

  "Mari kita beraksi," ujar Taehyung tersenyum licik lalu menarik Jungkook untuk ikut dengannya. Untuk Jimin jangan biarkan dia terlalu lelah.

  Taehyung memukul wajan yang dijual pedagang disampingnya dengan keras hingga membuat semua orang kini memperhatikannya dan pedagang itu merengut tidak suka. Namun setelah melihat wajah tampan Taehyung amarah itu segera berubah menjadi teguran halus.

  "Maaf, sedikit lancang hehe..."

  "Jika anda punya uang anda bisa memilikinya, jika tidak maka menyentuhnya saja kalian tidak akan mampu," teriak Taehyung keras membuat Pudwi, Jungkook, Jimin dan Ji-min mengernyit heran namun semua orang berhenti untuk melihat aksi selanjutnya.

  "Lihat keranjang ini, dijual olehku hanya untuk nona yang berhak. Yang berhati suci dan bersihlah yang mempunyai hak memilikinya."

  "Apa yang pemuda tampan itu katakan? Bukankah keranjang ini hanya keranjang biasa? Apanya yang berhati suci?"

  "Iya, hanya secarik kain yang membedakannya."

  "Tapi pemuda itu sangat tampan, aku ingin tahu kenapa dia menjual keranjang seperti ini?"

  "Apa menurutmu dia pangeran yang menyamar? Dia begitu sangat tampan!"

  "Apa kalian tidak menginginkan keranjang dari pria tampan ini nona? Kami hanya akan menjualnya hari ini dan tidak tahu esok, jika tidak ada pembeli kami harus pergi bukan? Apa kalian tidak ingin membelinya sebagai kenangan setelah melihat pria tampan sepertiku?"

 
 

  Setelah itu datang seorang wanita berpakaian mewah yang diikuti berpuluh pelayan dan prajurit membuat rayuan Taehyung berhenti, dia ingin mundur namun Jungkook menepuk punggungnya untuk tetap di tempat dan berdiri disampingnya.

  "Apa yang kau jual hingga menutupi jalanku?" Tanya wanita itu sarkas dengan kipas yang menutupi sebagian wajahnya.

  "Ini keranjang indah nona, apa nona ingin memilikinya?" Tawar Taehyung memperlihatkan keranjang di tangannya dengan sedikit gugup.

Bts×me time travelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang