21 || Gay-ilan

6.1K 385 2
                                    

HAI ALL, VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA YAA! THANK UU💗🤍

𝓖𝓪𝔂 -𝓲𝓵𝓪𝓷


Gesekan antara papan beroda yang melaju kencang di tanah, membuat sebagian debu-debu disana berterbangan, cahaya berwarna kuning dari lampu-lampu di sekitarnya membuat jalanan terlihat semakin menegang dengan adanya pertandingan itu.

Mereka disana saling melakukan kecurangan, membuat para lawan kelelahan dengan trik tersebut, trik itu memang tidak diperbolehkan, tapi bukankah mereka disana cukup pintar dan licik untuk menyusun strategi?

Walaupun kamera menyertai mereka, tapi ayolah mereka tidak bisa di remehkan untuk hal ini. Demi hadiah yang cukup membuat mata melebar, mereka ingin melakukan apa saja untuk mendapatkan nya, Dylan juga seperti itu.

Dia menginginkan kejuaraan, dan pengakuan, tentu saja.

“Ah sayang sekali.” Beberapa penonton kecewa, melihat salah satu peserta dalam pertandingan itu kalah dengan papan skate yang telah terbagi dua.

Sorakan penonton lainnya menambah kesan panas disana. Qilla berdiri dengan tegang pada kursi penonton, melihat para skeater yang sedang bersaing disana.

Layar lebar itu menampilkan pertandingan yang panas, jalanan itu tidak cukup hanya untuk di tonton pada kursi penonton, jalur lintas skate disana cukup panjang, dan hanya terkhusus untuk para skeater, melihat ukuran jalanan yang sempit.

“Apa yang lo berikan, jika gue menang nanti?” pertanyaan itu, kenapa berhasil membuat Qilla tidak tidur semalaman? Dia masih berfikir, apakah benar Dylan akan berhasil pada pertandingan malam ini?

“Dylan itu kaya, apa yang dia inginkan, bisa dia dapatkan dengan mudah, untuk apa lagi minta ke gue?” gumam Qilla dengan segala pikiran membingungkan itu.

Lihat lah disana, bagaimana Dylan dengan sengitnya melakukan kecurangan pada lawan yang kini tampaknya itu adalah lawan utama Dylan.

Ternyata lawan nya itu tidak tinggal diam, berusaha untuk membalas perbuatan yang sama dengan apa yang dilakukan Dylan.

Sialan! Qilla menyadari sesuatu hal, lawan sengit Dylan malam ini adalah Leo, dan itu adalah hal yang cukup membahayakan. Karena fokus nya hanya pada satu orang dan itu Dylan! Hingga tak menyadari ada Leo disana.

Qilla mengigit kukunya, rasa cemas melingkupi relung hatinya.

“Dann ya, sebentar lagi king of skate dan the start akan mencapai garis finis, siapa yang akan menjadi pemenang pada pertandingan malam ini?” suara komentator berhasil memecah fokus Qilla, mata kembali terpaku pada layar.

“Khawatir?” Alina menyentuh pundaknya, mengusap bagian itu dengan pelan, berharap Qilla tidak terlalu berfikir keras dengan masalah. Alina mengikuti arah pandang Qilla. “Gue rasa iya,” lanjutnya mengangguk mengerti.

Menit berikutnya, pertandingan itu resmi selesai. Dua orang yang tadinya saling bersaing, kini salah satu nya telah mendapatkan kemenangan.

Di podium, Dylan berdiri dengan tegab nya, sesaat setelah bendera oranye berpadu dengan warna coklat di kibarkan, cowok itu menunduk, tak lama pandangan nya kembali menyapu para penonton dengan tangan yang bergerak melepaskan bendana hitam putih yang menutupi sebagian kepalanya.

Gay-ilan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang