14

8.3K 624 4
                                    

"I-ini putriku, ini putriku hikss" tangis Rose yang semakin pecah

"a-apa ?" ucap Felisa terkejut.

"maaf tante, sepertinya tante salah orang, saya tidak memiliki orang tua bahkan keluarga" ucap felisa yang berusaha bersikap tenang

wanita yang memeluk felisa melepaskan pelukannya dan memandang sendu felisa seraya memegang tangan felisa dengan lembut dan sayang.

"k-kamu putriku hiks putriku ya-ng telah hilang s-selama 14 tahun hiks" ucap wanita tersebut ditengah tangisannya, felisa ? tentu saja ia terkejut, ia tidak bisa berkata apa apa hanya diam memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.

"biar saya jelaskan kejadiannya " ucap Abraham, yang membuat perhatian Felisa teralihkan kepadanya

"Jadi, saat 15 tahun lalu, disaat kita merayakan ulang tahun kamu tepat yang ke 1 tahun, kamu diculik oleh sekretaris saya disaat kita semua lengah, dia menculik kamu lalu memerintahkan orang suruhannya untuk membunuh kamu" ucap arya menjelaskan

"Dan pada saat itu kami mendapatkan telpon dari Sekretaris saya, Vano, ia dengan lantangnya memberitahukan bahwa kamu telah tiada di dunia ini, kita tidak terima apa yang diucapkan oleh vano pengkhianat itu, lalu kami mencari kamu bersamaan mencari Vano, tetapi kami tidak menemukan kamu Amora"

"Setelah mencari, kami bertemu dengan vano, daddy kamu yang tidak terima bahwa kamu tiada langsung saja menembak Vano sampai mati"

"Kami sebenarnya tidak percaya bahwa putri Alexander satu-satunya telah tiada, tapi semua bukti sudah menjurus ke ketiadaan kamu, entah kenapa kita yang biasanya selalu bisa dalam apa pun tapi kali ini kita tidak bisa, seolah sudah ada yang mengatur kita semua, seperti memang sudah tertulis dalam cerita atau takdir" lanjut Abraham.

"Kan kita hidup emang udah ditulis dalam takdir kita opa ?" Tanya Gevan ditengah suasana yang tegang.

"Aishh diamlah" kesal Givan.

"Kita memang sudah di tulis oleh takdir, makanya kita semua percaya bahwa takdir yang Tuhan buat memang ada, dan kita juga percaya bahwa kamu Amora, kamu masih hidup, hanya saja sang takdir tidak ingin kita bertemu dengan mu, dan kita yakin bahwa suatu saat nanti kita akan bertemu lagi"

" Dan pada akhirnya, takdir tidak mengkhianati kita, ia mempertemukan kita Amora, saya yakin bahwa kamu adalah putri Alexander, karena wajah itu, wajah yang sangat kita kenal, yaitu ibumu " ucap Abraham yang diakhiri menunjuk Wanita yang sedang menangis seraya memeluk Felisa.

"b-benarkah seperti itu ? kalian mencariku ?" Ucap terharu felisa, sebuah perjuangan dan kepercayaan yang mereka lakukan ia tentu saja terharu.

"Terimakasih hiks terimakasih telah mencariku se-lama ini dan terimakasih telah percaya bahwa aku masih hidup hiks" tangis felisa

"Terimakasih juga putriku sudah bertahan hiks ka-mu pasti berat menjalani hidup tan-pa keluarga kamu hiks" tangis wanita tadi yang mengaku sebagai ibunya, lalu ia memeluk erat Felisa dan menangis disana.

Mereka semua yang melihat seorang ibu yang akhirnya bertemu dengan anaknya pun menjadi berlinangan air mata, mereka sedih sekaligus bahagia, princess nya Alexander telah kembali datang.

____________________________________

Bersamaan di sebuah kamar yang luas nan mewah, terdapat tiga orang gadis yang sedang bercanda satu sama lain.

"Ehh gue masih bingung kenapa keluarga Alexander dateng ke apart nya Ica ya ?" Celetuk salah satu gadis, ia bunga, yang membuat kedua gadis yang lain memikirkan juga apa yang telah diucapkan sahabatnya.

"Gue punya feeling sih" ucap alesha seraya melirik kedua sahabatnya satu-satu.

"Apa apa ?" Tanya callista

"Keluarga Alexander adalah keluarga kandung ica" ucap alesha seraya menjentikkan jarinya.

"Ngaco, bukannya ica gak punya keluarga?" Heran bunga

"Ogeb jir, kan Ica tinggal di panti , jadi dia gatau keluarganya mana geblek " kesal callista seraya mengetuk kepala bunga, bunga yang diperlukan seperti itu pun kesal

"Sakit anjirrr, tapi iyaa juga ya, bisa jadi itu adalah keluarganya, setelah dipikir-pikir keknya betul juga apa yang dibilang alesha" ucap bunga, tumben otaknya lancar mwehehe

Callista dan alesha pun menganggukkan kepalanya memberi jawaban apa yang diucapkan bunga, bahwa itu benar.

____________________________________

Kembali ke tempat Felisa.

Setelah beberapa saat menangis, kini mereka menjadi canggung sendiri, apalagi lelaki yang ada diruangan tersebut, mereka menjadi ada malunya karena menangis, padahal mh gapapa ygy.

"Em anu, Ica belum tau nama kalian siapa" ucap tiba-tiba Felisa seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kamu gak tau kita siapa ?" Tanya adela yang terkejut, oh ayolah, keluarga Alexander loh ini, masa tidak mengenalinya ? tapi ya gapapa lah namanya juga orang baru didunia fantasi ini. Ekekek

Felisa pun menggelengkan kepalanya seraya nyengir, mereka yang melihatnya hanya terkekeh dan memaklumi.

"Baiklah biar opa yang perkenalkan" ucap pria paruh baya, Felisa pun mengalihkan pandangannya ke pria paruh baya tersebut.

"saya Abraham Reynand Alexander, dan ini istri saya Elena, kami adalah opa dan oma mu" ucap pria baruh baya seraya menunjuk wanita paruh baya.

"Hai cucu omaaa" ucap elena senang, meskipun usia nya yang sudah lanjut , wajahnya masih tetap saja berseri.

"dia Arya Caesar Alexander, beserta istrinya Adela Ynita Alexander, kau pasti sudah mengenalinya" ucap Abraham seraya menunjuk arya dan adela, felisa pun menganggukkan kepalanya.

"ini, Nathan Baskara Alexander dia abang pertama kamu, dan disamping kanannya abang kembar kamu, pertama Gavin Erion Alexander dan kedua Gevan Arion Alexander" ucap Abraham seraya menunjuk pemuda dibelakangnya.

"Halo princess" ucap nathan, tampang muka datar tapi masih ada tersenyum dikit dan pandangan yang melembut

"Hai dek" ucap gavin lembut, saudara kembar dari gevan, memiliki sifat yang keterbalikkan dengan saudara kembarnya.

"Halooooo Amora" ucap gevan senang, wajah yang tampan tapi sifatnya saja yang kurang.

"dan disamping kiri Nathan, terdapat 2 saudara kamu, yaitu Novaldo Regia Alexander serta Andrian Dalbert Alexander" ucap Abraham.

"Halo putri Alexander" ucap novaldo lembut, usianya dibawah Nathan, bisa dibilang Abang ke dua

"Halo Amora, salam kenal yaaa adek nya Abang" ucap ramah Andrian, sohibnya gevan, tapi ia masih ada warasnya dibanding gevan.

"dan terakhir, wanita yang memegang tanganmu itu adalah ibu mu, Roselina Fany Alexander dan disampingnya itu adalah ayah mu Arzan Mario Alexander" ucap Abraham.

"Iyaa sayang ini mommy mu" ucap senyum rose, seraya memandang sendu putrinya, Felisa.

"Halo putri Daddy" ucap Arzan tersenyum.

(Sorry gak kasih visualnya, bingung mau siapa hiks)

"Dan kamu adalah, Amora Aldara Alexander" ucap abraham tersenyum. Felisa pun ikut tersenyum.

"Selamat datang kembali di keluarga Alexander Amora" ucap semuanya berbarengan (-felisa) lalu berpelukan.

TO BE CONTINUED
____________________________________

Selesai gesss ehehe
Sorry kalo ceritanya gak nyambung
Thank you buat yang udah baca
💖

MAIN CHARACTER ( END ) || Ganti CoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang