Acara SeniOr akhirnya dapat terselenggara. Setelah Kepala sekolah memberikan sambutan dan resmi membuka acara ini, semua para siswa dan siswi perwakilan dari setiap kelas akan bertanding. Reva saat itu fokus menjaga stand makanan dan minuman dengan Ratih. Sementara Salma dengan David sibuk mempersiapkan peralatan para siswa dan siswi yang akan bertanding.
"Hai Re," sapa Sean.
"Hai kak, mau minum?" tanya Reva.
"Boleh." jawab Sean dengan senyuman.
Reva memberikan dua botol minum air mineral. "Yang satu lagi tolong kasih ke Kak Farhan ya,"
Sean mengernyitkan dahinya. "Kenapa?"
"Kak Farhan daritadi berdiri disana sendirian, kasian kan, kak Sean tolong kasih aja ya ke dia." kata Reva.
"Okey deh. Aku kesana lagi ya? Dahh." pamit Sean.
Ratih tersenyum-senyum melihat ke arah Reva sampai Reva terheran-heran.
"Cieeee udah jadian ya?" goda Ratih.
"Apaan sih, udah ah fokus yuk." kata Reva.
"Gapapa kali Re kalau emang jadian, kalian kan cocok." kata Ratih.
"Masa?"
Ratih mengangguk. "Tapi kalian diem-diem aja, soalnya kan di Osis gak boleh pacaran."
Reva seketika teringat akan peraturan di Osis yang melarang pacaran sesama anggota. Dan ia baru sadar yang ia pacari pun bukan sekedar anggota, melainkan seorang ketua dari Osis itu sendiri.
"Hai kak, maaf boleh minta minum nya gak?" suara itu berhasil membuyarkan pikirannya.
"Eh boleh kok, ini." jawab Reva sambil memberikan dua botol air mineral kepada siswi kelas 10.
Tanpa terasa, waktu dzuhur sudah tiba, acara SeniOr sementara dihentikan untuk istirahat, sholat dan makan. Setiap kelas diberikan snack dan juga makan siang oleh panitia. Acara akan dimulai kembali pukul satu siang.
"Re lo gak akan sholat?" tanya Ratih.
"Kebetulan gue lagi enggak Rat, lo aja deh. Biar gue tunggu disini." jawab Reva.
Ratih mengangguk. "Yaudah tunggu bentar ya, jangan dulu makan siang."
"Iya Ratih, gue tungguin kok." kata Reva.
"Okey bentar ya." pamitnya.
...
Selepas sholat Sean menghampiri Reva di lapangan. Ia masih setia disana menjaga makanan juga minuman. "Re, kok aku gak lihat kamu di masjid?"
"Eh, aku lagi gak sholat kak, biasa." jawab Reva.
"Oh, dikirain emang enggak sholat." kata Sean.
"Enggak lah, oh iya kakak udah makan siang?" tanya Reva.
"Belum sih, aku makan siang disana ya? Bareng Farhan, gapapa?"
Reva mengangguk. "Gapapa lah, kasian kak Farhan kan kalau harus makan sendiri."
"Yaudah deh aku kesana lagi, kamu juga jangan lupa makan." pamitnya setelah mendapat anggukan dari Reva.
Lima menit kemudian Ratih sudah kembali dari sholatnya. "Makan siang yuk Re, gue gatau kenapa ngerasa laper banget nih."
"Ayo, gue juga nunggu lo nih daritadi." kata Reva. Keduanya langsung menyantap makanan nya masing-masing.
Ketika sedang asyik menyantap makanan nya, tiba-tiba Disa menghampiri Reva. "Re, lo ditungguin sama alumni di sekre, biar gue aja yang gantiin lo disini ya, temuin dulu alumninya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suka Senior
Teen Fiction(Follow sebelum baca) Gak salah kan kalau menyukai atau disukai sama senior? Apalagi kalau senior terkenal di salah satu organisasi atau ekstrakulikuler yang paling dibanggakan di sekolah. Apa yang akan terjadi jika dekat dengan senior populer yang...