7. Dayang Sumbi?

1.7K 212 0
                                    

Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Kesamaan nama tokoh, tempat, dan peristiwa adalah hasil ketidaksengajaan.

*
*
*

Sangkuriang terus berlari tanpa arah. Para pelayan berteriak saat kami berlari melewati mereka. Sangkuriang terus berlari sampai masuk ke sebuah bangunan yang mirip seperti istana raja, namun lebih kecil. Tempat itu dipenuhi oleh para wanita.

Sangkuriang berlari menerobos masuk. Sama seperti sebelumnya, ia terus berjalan tanpa arah dan tujuan. Para wanita yang kami lewati di setiap jalan selalu berteriak karena terkejut.

Dia ini lari kemana sih? Sepertinya ini tempat harem Raja. Ya ampun, Sangkuriang. Kenapa kau pergi ke sini?

Sangkuriang berhenti di taman yang dipenuhi bunga dan semak. Mungkin dia lelah berlari dan ingin istirahat sebentar. Kami bersembunyi di balik semak lebat yang cukup untuk menutupi tubuh kami berdua.

"Kita sembunyi di sini dulu saja!" ucap Sangkuriang sembari menurunkanku dari pundaknya, kemudian mendudukkan bokongnya di tanah.

Sangkuriang nampaknya sangat lelah. Peluh mengalir melewati pelipisnya dan napasnya terengah-engah. Ya, bagaimana dia tidak lelah? Dia berlari sambil menggendong beban 48 kilogram di pundaknya.

Aku mau pun Sangkuriang tidak bicara. Laki-laki itu masih mengatur napas, sedangkan aku sibuk dengan pikiranku sendiri. Aku duduk dengan kedua lutut tertekuk. Kurang dari sebulan aku di sini, tapi sudah menjadi buronan kerajaan.

Saat pikiranku sedang memutar kejadian yang lalu, tiba-tiba...

"Siapa kalian?"

Aku dan Sangkuriang sama terkejutnya. Kami melihat ke samping. Seorang wanita berparas cantik memandang kami penuh curiga.

Wanita itu memakai kemben hitam dengan batik priangan berwarna hijau, biru, dan hitam melilit dari pinggang ke bawah. Rambutnya disanggul, kepalanya dihiasi siger dan untaian melati yang menjuntai hingga ke pundaknya. Telinga, leher, dan tangannya dihiasi oleh emas. Selendang berwarna biru cerah yang menyampai di lengannya terlihat kontras dengan kulitnya yang putih.

 Selendang berwarna biru cerah yang menyampai di lengannya terlihat kontras dengan kulitnya yang putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kira-kira begini lah motif batik Priyangan yang dipakai Dayang Sumbi sebagai bawahan)

Badannya ramping, rambutnya hitam legam, bibirnya merah delima, bulu matanya lentik, pokoknya dia terlihat sangat cantik.

Aku melihat ke arah Sangkuriang. Sepertinya bukan aku saja yang terpesona akan kecantikannya. Lihat saja matanya yang tidak berkedip itu.

"Kalian tidak menjawabku!" ucapnya, menyadarkan lamunanku.

"Ah, maafkan kami. Kami sedang dikejar prajurit keraton," jawabku.

"Kenapa kalian dikejar?"

"Panjang ceritanya. Tapi, bisakah Nyai membantu kami? Tolong jangan beritahu mereka kalau kami ada di sini!" pintaku.

Kemala di tanah Parahyangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang