Sukma bergerak gelisah di dalam tidurnya. Keringat dingin menetes dari dahinya. Sepertinya ia bermimpi buruk.
''Ukh...''
Sukma mencengkram dada kirinya. Wajahnya terlihat seperti tengah menahan sakit.
''Argh!" Sukma bangun sambil terlonjak. Napasnya memburu.
Pria itu meraba-raba tubuhnya sendiri dengan wajah panik. Ia menghela napas setelah merasa tidak ada yang aneh dengan tubuhnya.
Sukma menyugar rambutnya ke belakang. Mimpi buruk tadi benar-benar terasa nyata. Rasa sakit dari belati yang menancap di dadanya sungguh menyakitkan sampai ia mengira dirinya akan mati hari ini.
''Pria gila!" gumam Sukma menyumpahi orang di mimpinya.
Tadi, Sukma bermimpi dirinya ditikam sampai mati oleh Astraloka. Astraloka? Siapa dia?
Astraloka adalah adik Raganata. Raganata? Siapa lagi itu?
Begini penjelasanya, satu tahun yang lalu, Sukma bermimpi hal yang aneh. Ia masuk ke dalam cerita Gunung Tangkuban Perahu. Tapi, di sana ia menjadi orang lain.
Sukma masuk ke dalam tubuh seorang pria bernama Raganata Aryandra, panglima kerajaan Parahyangan. Raganata adalah tokoh yang namanya bahkan tidak pernah disebutkan di dalam cerita.
Anehnya, Sukma bisa mengingat kehidupan Raganata. Seolah-olah mereka menyatu menjadi satu jiwa dan raga.
Awalnya, Sukma pikir ia hanya akan bermimpi di malam itu saja. Namun, nyatanya ia salah. Mimpi itu berlanjut seperti sebuah series yang punya banyak episode. Ketika Sukma tidur ia akan menjadi Raganata dan ketika Raganata tidur, ia akan terbangun sebagai Sukma.
Lama-lama, Sukma jadi terbiasa. Sampai tidak terasa, hal itu sudah berlangsung selama satu tahun. Sering kali Sukma merasa bingung, dia sedang bermimpi atau tidak, dia ini Sukma atau Raga.
''Apa Raga mati?" Sukma bertanya kepada dirinya sendiri.
Jika di dunia nyata, orang yang ditikam langsung di jantungnya pasti akan mati. Kalau dunia mimpinya sama dengan dunia nyata, maka seharusnya Raganata juga mati. Namun, jika ia mati, apa yang akan terjadi pada Sukma? Apa ia tidak akan bermimpi masuk ke dalam cerita itu lagi?
Sukma menggelengkan kepalanya. Sudah cukup berpikirnya, kita lanjutkan nanti saja. Sekarang dia harus pergi ke rumah sakit untuk bekerja.
Sukma turun dari ranjangnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah mandi, ia pergi ke wastafel untuk mencuci muka dan menyikat gigi. Saat menghadap cermin, ia baru sadar akan satu hal.
Pria itu menyentuh dada kirinya, letak di mana tanda lahirnya berada. Bercak berwarna kemerahan itu mengingatkannya kepada mimpinya tadi. Entah hanya perasaannya saja atau letak tanda lahirnya memang sama dengan tempat Raganata ditikam.
Tidak tahu lah. Kepala Sukma sakit kalau terus memikirkannya. Ia pun memilih untuk bersiap agar tidak terlambat bekerja.
Sukma memakai kemeja berwarna navi yang dipadukan dengan celana bahan berwarna khaki. Ia memasang jam tangannya, lalu merapikan rambutnya. Sekarang ia sudah rapi dan wangi. Waktunya berangkat.
Ia mengambil jas putihnya dan menentengnya di tangan. Sukma kemudian berangkat dengan melewatkan sarapan.
Sesampainya di rumah sakit, Sukma pergi menemui seorang dokter bernama Grace.
Dokter Grace adalah dokter senior di rumah sakit tempat Sukma bekerja. Sejak menjadi koas, Dokter Grace lah yang selalu membimbingnya sampai sekarang.
''Ada apa memanggilku, Kak?" tanya Sukma setelah sampai di ruangan dokter Grace.
''Aku memintamu ke sini untuk memberikan ini,'' ucap Dokter Grace sambil menyodorkan map berisi berkas data pasien. ''Itu data pasien yang ingin ku titipkan padamu!''
![](https://img.wattpad.com/cover/320870478-288-k3144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemala di tanah Parahyangan
FantasyKemala hanyalah seorang siswi SMA biasa. Suatu ketika, ia tertabrak oleh mobil dan terlempar ke dunia antah berantah. Di sana, ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Sangkuriang. Ini adalah kisah Kemala di tanah Parahyangan. Tempat dimana legenda...