Tak seperti kemarin hari ini Bayu tiba di sekolah lebih pagi mengingat Lele memberitahu kalo hari ini ada tugas yang harus dikumpulkan sebelum bel berbunyi.
Ayen dan Terry yang baru memasuki kelas mengejek Bayu yang sedang gencar mencatat, lebih tepatnya mencontek.
"Asek ada yang rajin banget nih."
"Bagus dong ga kayak lo" Ayen hampir saja menjitak kepala Terry jika tidak mengingat ia pernah masuk rumah sakit karena bogeman Terry.
"Lo berdua udah?" Tanya Bayu yang masih fokus mencatat secepat kilat, kemampuan menconteknya patut diacungi jempol.
"Udah dong, oh iya yu maafin kita ya kamarin ga bantuin lo, gue takut sama kak Jeno soalnya" Jujur Ayen.
"Iya gue juga, bokap nyokap pasti dipanggil ke BK kalo berurusan sama dia" Terry menimpali.
"Santuy aja kali, emang tu orang harus nya gak di ladenin."
Terry dan Ayen mengangguk mengiyakan. Sedang santuy santuy nya, tiba tiba Lele dengan riweh berlari sambil berteriak tugas nya belum selesai.
Jam pelajaran seperti biasa berlangsung lama. Walau satu jam rasanya satu abad jika kita tidak menikmati pembelajarannya.
Lain hal nya dengan yang dirasakan Bayu dan teman temannya mereka memang tidak menyukai tugas namun bagi mereka belajar itu asik dan menyenangkan makanya waktu berlalu dengan cepat, hingga jam istirahat tiba.
Hendak pergi bersama Lele mengumpulkan tugas anak anak kelas ke ruang guru, tiba tiba salah satu temannya berkata ada yang mencari Bayu.
"Yu ada yang nyariin lo tuh."
"Siapa?"
"Kak Shaka 12 IPA 1."
"Ouh oke bentar, Ter lo bantuin Lele gih anterin ini ke ruang guru gue ada urusan bentar."
"Oks"
Bayu bergegas keluar menghampiri Shaka yang sudah menunggu sambil bersandar di tembok dekat pintu.
"Oy" Sapa Shaka saat melihat Bayu.
Entah kenapa Bayu merasa kemusuhan dengan Shaka "Mau apa lo?"
"Mau balikin ini" Shaka mengeluarkan nametag Bayu dari sakunya yang baru saja dia ambil diam diam dari Jeno.
"Kok ada di lo? makasi ya, tadinya gak mau gue ambil."
"Sama sama hehe lo gamau kasih gue apa gitu" Shaka menunduk sambil memajukan bibirnya.
'Idih najis, ni orang gay atau begimana dah' batin Bayu.
"Maksud? oh lo baikin gue ada maunya?"
"Ga ada yang gratis bro"
"Yaudah lo mau gue traktir apa?"
"Ayam bakar depan kampus sebelah" Shaka menjawab antusias.
"Kata temen gue itu bukanya malem doang,tapi gatau sih."
"Emang iya, makanya nanti malem lo gue jemput."
Bayu mengerutkan keningnya. Males banget dia harus keluar rumah malem lagi, kemarin kan dia sudah ke minimarket.
"Ogah dah kalo gitu, gue males keluar malem. Nih gue balikin."
"Dih kok gitu, ini tuh penting tau. Kalo hari Senin lo ga pake ini nanti pas upacara barisan lo dipisahin di area terpanas di lapang sekolah" Shaka berbicara dengan nada serius harap harap Bayu mempercayai nya.
mata bayu menyelidik "affah iyyah?"
"Iyaa"
"Okelah kalo gitu, malem gue share lok."
6 mata pelajaran berlalu begitu saja, bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit lalu. Jeno yang semangat sampai rumah mengingat Papa nya pulang dengan cepat menuju ke parkiran.
Saat hendak menaiki motor, Ia melihat sepeda keluaran terbaru yang masuk dalam wishlistnya.
"Ck gila udah ada yang punya aja, telat gue ah" Jeno berdecak sebal kemudian mendekat kan diri pada sepeda berwarna hitam tersebut, Ia berjongkok untuk melihat lebih detail.
"Wah kece banget sih gila" Gumamnya.
"WOY LO APAIN SEPEDA GUE?" Bayu yang baru tiba bertanya dengan nada tinggi, pasti Jeno berbuat yang iya iya pada sepeda barunya.
Jeno berdiri menghadap manusia bangsat versi Unicef "Ouh jadi ini sepeda lo? gue kira kismin."
"Udah gue bilang kalo gue itu kaya, awas awas lecet nanti sepeda gue" Bayu mendorong Jeno menjauh dari sepedanya.
Jeno bercecih "Najis alay lo."
"Suka suka gue dong" Bayu menaiki sepedanya.
"JANGAN IRI JANGAN IRI JANGAN IRI DENGKI" Nyanyian Bayu pasti terdengar ke kampus samping sekolah, Jeno yakin itu.
"Liat aja besok gue juga punya" Jeno memakai helm lalu menaiki motor yang terparkir tidak jauh dari tempatnya.
"Idih idih najis tuturuti."
"Lo orang mana si anjing, suka suka gue dong emang tu sepeda bikinan bapak lo!"
"Alah bacot lo."
Keduanya belum juga ada yang mau mengalah menghentikan pertengkaran dan pergi dari parkiran.
"Gue cekek tau rasa lo" Ancam Jeno
"Gue aduin Abang gue lo bangsat!"
"Dih bodoamat gue ga takut sama abang lo, emang Abang lo siapa hah? presiden?"
"Abang gue Raja kesetanan" Bayu dengan bangga memamerkan Abang kesayangannya.
"Pffft, pantes adek nya kaya setan."
Bayu yang sudah kesal tidak sanggup lagi untuk berword-word. Ia memilih menahan amarahnya menghindari mendapat hukuman seperti kemarin.
"Lo pikir lo doang yang punya Abang?gue juga punya kali. Otak tuh di pake!" Jeno mengetukan-ketukan jari telunjuknya pada dengkul."
"Maksud lo otak gue di dengkul gitu hah? ngentot emang lo" Bayu turun dari sepeda nya berniat menendang Jeno hingga menghilang dari Bumi, namun terlambat Jeno sudah melaju dengan cepat.
Nana dan Juna yang sedari tadi memperhatikan benar benar tidak habis pikir.
"11 12 sih kata gue" Nana menghembuskan nafas lelah dan tidak peduli.
"Adu mekanik NO, adu Abang YES" Juna mendapat acungan jempol dari Nana.
"Tapi menurut lo mereka mirip ga si?" Juna kembali menyambung perkataan nya.
"Kan tadi gue udah bilang sebelas dua belas, congean lo" Nana pergi meninggalkan Juna yang masih mencerna ucapan Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bima Or Bayu
Fanfiction"kalo gue gamau? mau ngadu sama emak lo? hahaha" "Emak gue udah meninggal" #1 in beomgyu ( 11/11/2022) #4 in angst (22/12/2022) #5 in Jeno (16/11/2022)