13. Kaget

740 103 2
                                    

Mobil Jeno sampai di sekolah pukul 08.00 pas. Bunyi bel terdengar seperti sambutan bagi keduanya.

"Anterin gue ke kelas." Ucap Bayu yang terlihat sedang merapihkan tas dan seragamnya sebelum keluar.

Jeno melirik malas "Lumpuh lo?"

Tanpa memperdulikan Bayu yang sedang mengeluarkan sumpah serapah di pagi hari, Jeno keluar dari mobil kebetulan ia melihat Shaka yang juga baru saja tiba.

"Woy Shaka!!"

Shaka mencari asal suara yang memangilnya, lebih tepatnya meneriaki namanya. Melihat Jeno yang melambaikan tangan Shaka segera menghampiri "Oy paan?" Shaka melirik mobil Jeno sekilas "tumben bawa mobil?"

"Biasa, lo anterin tuh si Bangke ke kelas nya" Jeno pergi begitu saja setelah berkata demikian.

"Hah?"

Shaka yang masih bingung terkejut melihat Bayu membuka pintu mobil. Sialan, padahal ini adalah hal yang paling Shaka hindari, bertemu dengan Bayu.

Bayu menyadari gelagat aneh Shaka "Apa? mau tinggalin gue lagi?"

Dengan cepat Shaka menggeleng "Nggak njir, ayok gue bantu" Ia menghampiri Bayu dan membantunya turun dari mobil.

Setelah menutup pintu mobil, mereka kini berjalan menuju kelas Bayu. Tidak ada sepatah kata pun yang kaluar hingga Bayu yang kesal memutuskan bertanya.

"Kenapa lo tinggalin gue waktu itu? awas aja kalo lo ngajak gue jalan lagi gue penggal kepala lo!"

"Sorry yu, sebenernya itu rencana si Jeno dia nyuruh gue ngajak lo keluar terus ninggalin lo dijalanan. Tapi gue masih baik kan ninggalin lo di tempat ayam bakar."

"Baik baik tai lo, emang bangsat tuh si Jeno awas aja!"

Dengan susah payah berjalan dipapah Shaka, Kini Bayu sampai di depan kelas nya.

"Udah sampe sini aja" Bayu melepas rangkulannya pada Shaka kini satu tangganya menahan pada tembok dekat pintu.

"Loh? dikit lagi nyampe bangku lo."

"Gausah, nanti gue panggil si Lele aja, thanks ya."

"Oke gue duluan."

Setelah bahu Shaka yang Bayu pandang perlahan menghilang, ia celingukan mencari keberadaan temannya.

"Woy Leleeeeeee" Teriak Bayu.

Lele yang mendengar suara tak asing meneriaki namanya langsung bangkit menuju pintu kelas.

"Anjir Bayu?"

"Iya gue. cepet bantu!"

Dengan bantuan lele Bayu kini sudah duduk nyaman di bangkunya.

"Terry sama Ayen belum dateng?" Tanya Bayu.

"Tuh baru nongol" Lele menujuk ambang pintu yang menampilkan Ayen dan Terry yang baru saja masuk.

Melihat Bayu mereka berdua segera melemparkan berbagai pertanyaan "Astaga Bayu lo udah sekolah?"

"Udah yen."

"Kaki lo udah sembuh yu?"

"Masih sakit sih Ter."

"Terus kenapa lo sekolah?" Kini lele ikut bertanya.

"Tau ah banyak nanya lo pada, giliran jenguk aja kagak."

"Asal lo tau yu.." Ayen memasang wajah menyedihkan "Kita hampir aja babak belur di hajar kak Jeno gara gara maksa pengen jengukin lo pas di RS."

"Iya banget sumpah padahal niat kita baik" Terry menimpali.

"Tau tuh padahal gue udh beli banyak makanan buat lo" Lele mengambil tas nya lalu mengeluarkan satu bungkus Snack "untung masih ada sisanya nih."

Bima Or BayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang