12. Nyamuk bangsat

738 102 1
                                    

Setelah menikmati tidur nyenyak nya. Mata Jeno perlahan terbuka, samar samar terlihat jam dihadapannya menunjukan pukul 07.30 pagi.

Hendak bangun namun ia urungkan merasa ada sesuatu menimpa kaki nya. Ia memalingkan wajah ke sebelah kiri dan...

"WAAAAAAAAAAAAAAA ANJINGGGGG BAYU BANGSAT, KENAPA LO DISINI???!!!" Jeno berdiri dari tidur nya. Menghempaskan kaki kanan Bayu yang tadi menimpa kakinya.

Bayu sontak terbangun menutupi telinga lalu mengucek matanya "Apaan si berisik lo."

"Ngapain lo disini?! lo pasti mencari kehangantan di gue kan?!"

"Apaan si lo tolol gue bukan gay, kalo iyapun gue pasti pilih pilih kali gabakal mau gue sentuh sentuh lo" Bayu menarik selimut lebih tinggi hingga hampir menutupi kepalanya, ia mencoba memejamkan matanya kembali.

"Anjir selimut gue jadi najis disentuh sama lo" Jeno menarik selimutnya namun Bayu menahannya.

"Gimana bisa si lo kesini? tongkat lo aja patah" Jeno masih berusaha menarik selimut yang setia Bayu pegang erat.

Bayu menarik selimutnya sekuat tenaga hingga akhirnya Jeno mengalah melepaskannya "Ngesot gue, puas lo!"

"Gue tanya sekali lagi, ngapain lo kesini?" Jeno meletakkan kedua tangannya di pinggang.

Bayu yang kesal mengambil posisi duduk "Di kamar bawah ada nyamuk anjir, mereka deketin gue pasti karena gue manis."

"Ya itu karena kemaren lo buka jendela pas ujan."

"Udah deh sana lo pergi mandi kek apa ke sekolah kek gue mau jalan jalan sama bang Mahen." Bayu menyisir poni rambut nya.

"Dih."

"Apa lo? sirik kan lo bang Mahen ambil cuti buat anterin gue beli kursi roda??"

Ide jahil muncul di kepala Jeno. Ia tersenyum licik "Ngapain gue iri, tapi serius lo mau beli kursi roda?"

Bayu mengangguk dengan sombong dan semangat.

"Ih padahal kan kursi roda cuma buat orang lumpuh aja, kalo engga paling buat ibu ibu hamil yang mau ngelahirin."

"Dih sotau lo" Bayu protes tak terima jika harus memilih diantara keduanya.

Jeno memalingkan wajah menahan tawa melihat ekpresi panik Bayu "Terserah si lo mau percaya apa nggak yang penting gue udah ngasih tau."

Jeno mengambil handuk lalu bergegas ke kamar mandi masih dengan menahan tawa yang sebentar lagi menggelegar.

Bayu benar benar memikirkan perkataan Jeno, Ia hendak mengurungkan niat nya untuk membeli kursi roda yang bang Mahen tawarkan.

"Gue kan gak lumpuh, hamil apalagi." Bayu memegangi kepala nya bingung.

Beberapa menit berlalu Jeno keluar kamar mandi sudah dengan seragam sekolahnya. Ia duduk di sofa samping ranjang memainkan ponselnya hendak berkabar dengan teman temannya.

Jeno dan Bayu sama sama mengalihkan atensi nya pada pintu yang baru saja terbuka, menampilkan Mahen yang sudah berpakaian rapi.

"Gimana Bayu udah siap?"

Bayu bergelagat bingung menggaruk kepalanya yang tak gatal "Eee- gak jadi deh bang" Ucap nya tanpa dosa.

"Pftttt bwahahahahaha" Jeno benar benar melepaskan tawa yang sedari tadi ia tahan.

Mahen mengerutkan keningnya "Kenapa Jeno?"

Jeno menggeleng "Enggak bang ini temen gue share meme lucu banget di grup" Ia menunjuk layar hp nya.

Bima Or BayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang