BAB 19

26.1K 2.2K 154
                                    

Happy Reading!

"Yang mulia, kaisar hampir tiba di istana." Beritahu Yi Na membuat Kiara langsung bangun.

"Kalau begitu, bantu aku bersiap." Titah Kiara kemudian berjalan menuju kamar mandi.

Selesai mandi, Kiara langsung bersiap.

"Aku ingin memakai pakaian yang dikirim oleh kaisar." beritahu Kiara membuat Yi Na dan dua pelayan lain segera menyiapkan gaun tersebut dan perhiasannya.

"Yang mulia sangat cantik."Puji Yi Na setelah Kiara siap.

Kiara tersenyum. "Benarkah? Aku juga merasa begitu." Ucap Kiara lalu berdiri.

Kiara dan empat pelayan serta lima pengawal berjalan menuju gerbang. Di sana sudah banyak para menteri yang datang untuk menyambut kepulangan kaisar.

"Aku juga tidak tahu. Aku rasa kaisar membawa selir baru." ucap seorang pelayan yang berdiri tidak jauh dari Kiara.

"Benar. Kemarin ibu suri meminta agar kediaman selir dibersihkan karena akan ada selir baru yang akan tinggal di sana." ucap pelayan lainnya membuat Kiara segera menatap Yi Na.

"Apa kau mengetahui tentang hal itu?" Tanya Kiara membuat Yi Na dengan pelan mengangguk.

Kiara menghela napas lalu membatin 'Selir baru? Tunggu! Apa itu__' badan Kiara langsung terasa lemas.

"Yang mulia." Kaget Yi Na yang langsung memeluk tubuh nyonyanya yang hampir jatuh.

Kiara berusaha berdiri lalu menyentuh dadanya. Ia merasa sesak napas saat memikirkan kemungkinan yang ada. Bagaimana jika Lu Shi yang kemarin bukanlah pemeran utama yang sebenarnya. Bisa jadi ceritanya masih berjalan sesuai alurnya. Dan kaisar bertemu dengan pemeran utama bukan dalam perang melainkan saat menumpas pemberontakan.

'Tidak. Aku harus mencari cara untuk kembali. Jika alurnya tidak berubah maka aku yang harus pergi.' Batin Kiara lalu mengajak pelayan dan pengawalnya untuk kembali. Namun sebelum balik arah, rombongan kaisar sudah memasuki gerbang yang artinya Kiara harus mengurungkan niatnya untuk kembali.

"Yang mulia kaisar tiba"

"Hidup yang mulia kaisar."

"HIDUP" Teriak semua yang hadir di sana.

Kiara berdiri dengan wajah yang terangkat. Ia akan melihat langsung siapa wanita yang dibawa oleh kaisar. Bisa saja itu hanya gosip kan? Mungkin saja kaisar tidak membawa gadis manapun.

Namun pemikiran itu langsung sirna saat sebuah kereta kuda memasuki gerbang istana. Kiara menatap kaisar Qin dengan tatapan tajam lalu membuang muka saat kaisar juga menatap ke arahnya.

Kaisar Qin turun dari kudanya dan melangkah ke arah selirnya. Sedang Kiara kini fokus menatap ke arah kereta kuda di mana seorang wanita turun dari sana dibantu beberapa orang.

'Dia cantik.' gumam Kiara lalu langsung berbalik. "Ayo kembali!" ajak Kiara membuat Yi Na langsung menyela.

"Tapi yang mulia, kaisar Qin__"

"Jangan sebut nama kaisar di depanku lagi Yi Na!" Tegur Kiara keras lalu lanjut berjalan tanpa sadar jika kaisar mendengar apa yang ia katakan.

Yi Na dan pelayan lain serta para pengawal menunduk hormat ke arah kaisar sebelum mengikuti langkah nyonyanya.

"Yang mulia, tenanglah. Hamba yakin yang mulia kaisar tidak mungkin meng__"

"Diam Yi Na! Aku ingin sendiri. Jangan biarkan siapapun masuk."Tegas Kiara lalu mengunci pintu.

Kiara langsung duduk di kursi. "Aku kecelakaan saat naik motor karena ditabrak mobil. Apa jika aku mengalami kecelakaan, aku bisa kembali?" gumam Kiara lalu mengangguk. Sepertinya itu patut dicoba. Tapi di sini tidak ada sepeda motor apalagi mobil.

Kiara's Transmigration (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang