BAB 15

46K 3.3K 53
                                    

Happy Reading!

"Adik, silahkan duduk. Kami semua telah menyiapkan hidangan ini khusus untukmu." Ucap selir Lan.

'Dia bahkan memanggilku adik?' Gumam Kiara lalu tersenyum ramah.

"Terima kasih, selir Lan." Ucap Kiara.

"Ayo_ silahkan. Karena selir Qia sudah datang, perayaannya bisa langsung kita mulai." Seru selir Zhu yang diangguki oleh semua selir yang hadir.

Selir Lan segera membantu selir Qia duduk di kursinya.

"Selamat selir Qia, akhirnya pewaris kekaisaran yang selama ini kita tunggu datang juga." Ucap selir Chan.

"Iya. Kami tidak menduga kau yang akan mendapat anugerah ini."

"Benar. Sekali lagi kami ucapkan selamat dan silahkan menikmati hidangan dari kami." ucap selir Bai dengan senyum manis membuat Kiara memperhatikan semua hidangan yang ada di atas meja. Tatapannya langsung berhenti pada makanan encer berwarna hijau di atas meja. Tidak salah lagi, dalam cerita makanan itulah tempat selir Bai menaruh racun.

"Terima kasih. Aku pasti akan sangat menikmatinya." Ucap Kiara lalu meminta semua selir untuk duduk.

"Silahkan, selir Qia bisa menikmati hidangan lebih dulu." ucap selir Lan membuat Kiara menggeleng.

"Tunggu sebentar!" Ucap Kiara membuat selir Bai tersenyum tipis.

"Jangan menunggu lagi, Selir Qia. Makanannya sudah hampir dingin. Ayo, aku akan menghidangkan makanan untukmu." ucap selir Bai sembari mengambil makanan yang tadi Kiara curigai.

"Silahkan! Ini dibuat khusus oleh koki kekaisaran atas permintaan kami semua." Ucap selir Bai setelah menghidangkan makanan itu di piring selir Qia.

"Kami akan makan setelah selir Qia makan." Ucap selir Lan membuat kecurigaan Kiara semakin besar.

'Mereka berniat membunuhku padahal aku sangat baik ingin menyelamatkan mereka' batin Kiara. 'et_tapikan mereka tidak tahu kalau aku berusaha menyelamatkan mereka' Lanjut Kiara lalu menatap semua selir.

"Aku tidak suka makanan seperti ini." Ucap Kiara membuat selir Bai segera berkata.

"Benarkah? Kalau begitu selir Qia harus mencicipi makanan ini sedikit saja. Jika memang tidak suka maka tidak perlu dihabiskan."

Kiara menggeleng. "Aku benar-benar tidak menyuka__"

"Kalau begitu selir Qia tidak menghormati kami." Seru selir Chan yang diangguki okeh selir lainnya.

"Setidaknya cicipi sedikit saja untuk menghargai kami." Bujuk selir Bai membuat Kiara diam. Kapan kaisar datang, batin Kiara.

"Baiklah. Aku akan membantu selir Qia untuk makan." Ucap selir Bai sembari mengangkat sendok. Racun dari keluarganya tidak akan bereaksi cepat. Lagipula walau ia yang menaruh racun dan menyuapi selir Qia. Kekaisaran tidak akan curiga padanya karena ia sendiri juga akan memakan makanan beracun itu nanti.

"Ayo, buka mulutmu selir Qia!"Pinta selir Bai membuat Kiara menutup matanya.

"Kaisar tiba."

"Hormat kepada kaisar Qin."

Trakk

Sendok di tangan selir Bai seketika terjatuh. Semua selir mendadak berkeringat dingin sedang Kiara langsung menghembuskan napas lega tanpa diketahui oleh siapapun.

Kiara langsung berdiri dan berjalan ke sisi Kaisar kemudian menggandeng lengan orang nomer satu di negeri ini sambil tersenyum manis menatap ke arah para selir.

Kiara's Transmigration (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang