6b

350 26 2
                                    

Gaun tidur ku entah berterbangan kemana, akibat ulah mas galen tadi malam. Harusnya aku yang dimanjakan olehnya tapi berbalik arah, dirinya yang super manja pada ku, padahal aku baru saja dibuat nangis olehnya. Memang suami tak tahu malu, sudah salah tetap saja mengelak benar dan egois, itu lah mas galen. Sikap dari orok sampai sekarang tidak berubah. Eh orok, memang aku tahu waktu dia bayi? Aku dan dia pun umurnya terpaut jauh..hehe.

Persis seperti bayi, tak ada bedanya. Dari semalam sampai pagi ini, terus menempelkan mulutnya sesuatu yang menurutnya lezat untuk di emut, tak mau lepas. Udah mah volume aset milik ku dua kali lebih besar bila sedang haid begini, sudahlah semakin nyaman dia disana. Emutan yang kuat, membuat aku meringis, ngilu dan perih.

Ancamnya, saat ingin sholat subuh, "jangan bergerak, tetap disitu." Idih, memang mau kemana? Mencari ayah baru untuk haura? Mana bisa, satu saja sudah pusing, apalagi berganti, tahu nya modelan nya sama, atau lebih parah. Pecah deh, kepala ku.

Aku memperhatikan cara tidurnya, kadang ada rasa benci, kesal, lucu, namun lebih banyak sayangnya. Apalagi wajah yang tenang tetap ganteng walau tertidur. Entah kenapa, aku merasa bangga ketika mas galen sedang berada diposisi tidur seperti ini, membuat mood ku baik, aku merasa sangat penting baginya.

Mulutnya diam, tapi bola kecil itu berada didalamnya, hangat-hangat gimana gitu, aku suka moment ini. Aku terkekeh sendiri, wajahnya begitu menyelusup. Aku membelai wajahnya, sepertinya dia mengira aku akan melepaskannya, dengan sat sit set nya, dia memeluk ku erat dan mulutnya bergerak-gerak.

"Hay, pangeran langit, bangun sudah siang. Noh, putri kodok mu, sudah menunggu, buat latihan renang."

Jari jemari kaki ku saling merekap, diri ku sedikit membungkuk, tangan ku meremas lengannya, dan meringis. Sialan, dia mencaraknya begitu kuat!

"Mas ih, pelan-pelan.."

"Terserah kamu deh, mas. Sakarep mu!"

O0o

Keluar kamar mandi, Ku lihat, dia sedang menyisir, mungkin mandi dikamar bawah.

Aku mencubit pinggangnya dan menepak mulutnya.

"Kenapa?"

"Kenapa-kenapa, pakai tanya, lihat aku!"

Dia acuh,

Dari pantulan cermin aku melihat sesuatu yang aneh dari nya, maklum warna kulit mas galen putih bersih, jadi ya ada noda pun terlihat, walau kecil. Aku mengulum senyum, sumpah, demi apapun, tanda merahnya begitu banyak. Itu sangat terlihat dari sisi mana pun. Jadi malu, maaf, mas...

Aku pun sadar, tadi malam, bagai kesurupan saat menguasai dirinya, begitu pun mas galen pada ku. Oh no!🙈

Aku memeluknya, dan senyum-senyum.

"Maaf, mas..."

"Cepat pakai baju, dandan, kita langsung ambil baju. Untuk lusa.."

"Maaf,"

Mas galen mencium pucuk kepala ku, aku menyengadah mengusap leher nya yang seperti jerapah.🦒 aku terkekeh pelan...

"Tadi malam, hantu apa yang merasuki mu, hem? Buat mas merinding."

"Sungguh?" Ucap ku, sambil senyum-senyum.

"Sungguh, mas sangat kewalahan...untung sayang. Bila tidak sayang, mas ilfeel dengan wanita seperti itu."

Special My DREAM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang