Part 8 🔞

946 104 62
                                    

Hari-hari berlalu, sudah dua bulan singto sering merasakan pusing dan mual di pagi hari, dia juga lebih sering ijin tak masuk kerja sekarang karna terkadang tubuhnya sangat lemah, seperti saat ini singto baru saja merebahkan tubuhnya di ranjang, lagi lagi dia muntah tadi, ia juga baru selesai menghubungi krist meminta ijin untuk tak masuk kerja lagi.

Sebenarnya krist sudah menyuruh singto agar ke dokter namun singto menolak, jujur saja dia takut sekarang takut mengetahui fakta jika ia sakit keras, singto meneteskan air matanya jika benar dia sakit keras berarti umurnya tak lama lagi apa ia akan mati sendiri di rumahnya dan tak ada yang mengetahuinya, ia akan membusuk hingga tinggal tulang saja yang di temukan orang nanti dan dia akan menjadi trending topik di televisi? Singto sudah berpikir sejauh itu, sekarang natt bahkan sudah menghilang selama 5 bulan, apa mereka masih pantas jika di sebut sepasang kekasih? Entahlah....

Sedangkan di tempat lain saat ini, krist tengah berkutat dengan beberapa perkerjaannya, tak lama seorang pria bertubuh besar dan memakai pakaian serba hitam masuk ke dalam ruangannya.

"Bagaimana?"

"Tuan singto benar-benar tak terlihat keluar dari rumahnya tuan"

"Berarti benar dia sedang sakit?"

"Sepertinya begitu"

"Apa pria itu masih berani menemuinya?"

"Sudah tak pernah lagi"

"Bagus, jika dia berani menemui milik ku langsung bunuh saja"

"Siap tuan"

"Awasi terus rumah itu dan laporkan jika singto keluar dari rumah"

"Siap!"

Setelah itu seseorang tadi keluar dari ruangan krist.

Semenjak kepulangannya dari luar negri 5 bulan yang lalu ia memang menyuruh seseorang untuk mengawasi gerak gerik singto dan mengawasi rumah tersebut, ia hanya tak mau jika miliknya di sentuh orang lain, perihal natt yang tak pernah menemui singto lagi itu juga karna krist, krist menemui natt secara langsung dan meminta natt untuk menjauhi singto, natt sempat menolak namun krist menyuruh anak buahnya untuk menghajar natt hingga terluka parah dan masuk ke dalam rumah sakit.

Krist hanya berpura-pura tidak tahu sekarang jika hubungan singto dan kekasihnya itu tengah di ambang kehancuran. Ia sengahja tak pernah membahas itu lagi pula ia tahu sendiri jika natt memang tak pernah menemui singto lagi dan setiap singto ijin tak masuk kerja krist selalu menyuruh anak buahnya untuk melihat gerak-gerik singto ia hanya takut jika singto berbohong dengan mengatakan sakit padahal ia mencari kekasihnya. Singto tak tahu krist selicik itu.

Pintu ruangan krist terbuka membuat krist tersadar dari lamunannya, ia melihat kedatangan apple di sana.

"Ada apa?"

"Hanya ingin menemui suami ku, apa salah?"

Setelah itu krist melanjutkan perkerjaannya lagi tanpa menghiraukan apple.

"Sepertinya aku haus, aku mengambil minuman sebentar... Apa phi ingin?"

"Tidak"

Apple mengabaikan itu dan tetap berjalan menuju pantry kantor, apple meminta seseorang untuk membuatkannya minuman, setelah minuman siap ia meminta orang tersebut untuk keluar, apple mengeluarkan botol kecil dari dalam tasnya kemudian memasukan sedikit cairan ke dalam salah satu minuman tersebut.

"Bawa minuman tadi ke ruangan phi krist" ucap apple kemudian ia pergi dari sana.

Saat apple masuk, ia melihat krist tengah berbicara dengan patt. Tak lama setelah itu patt keluar ruangan krist dan seorang OB masuk membawa nampan berisi dua minuman.

Mine √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang