Part 17

762 90 56
                                    

Semenjak krist mengatakan itu, perlahan singto mulai membaik dan berubah, singto selalu makan tepat waktu dan mengasuh anaknya mengajak fiat bermain dan membuatkan fiat susu. Dokter david sudah berhenti berkerja dengan krist karna singto sudah tak perlu di awasi lagi. Beberapa bulan ini krist juga lebih sering menginap di rumah singto dan hanya sesekali pulang ke rumahnya, apple selalu membantunya dengan mengatakan jika dirinya selalu keluar negri atau sedang sibuk di kantor sehingga membuat ornag tua krist tak mencurigai anaknya itu, krist tak tahu kenapa apple sebaik itu untuk membantunya. Krist hanya ingin menikmati detik-detik terakhir dirinya bersama singto sebelum ia melepas singto nanti.

Saat ini krist baru pulang dari kantornya dan langsung mencari anaknya dan singto, ia melihat singto tengah berbicara dengan fiat membuat krist tersenyum.

Usia fiat sekarang sudah 6 bulan, fiat bisa tengkurap sendiri sekarang dan juga sering berceloteh saat di ajak bercanda oleh papanya, fiat bisa menggerakan tangannya mengambil mainan yang di perlihatkan singto itu sebabnya krist suka membelikan fiat banyak mainan setiap hari.

Krist meletakan belanjaanya di atas meja kemudian menghampiri anaknya.

"Daddy merindukan mu" ucap krist sembari mengecup pipi fiat.

"Om sebaiknya mandi dulu! Nanti fiat sakit karna om membawa penyakit dari luar" ucap singto.

"Sebentar lagi, aku merindukan anak ku" ucap krist, ia ingin menggendong fiat namun singto menghalangi dirinya.

"Mandi dulu"

"Sebentar saja"

"Tidak boleh"

"Baiklah, papa mu pelit fiat" ucap krist.

Krist masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya, setelah beberapa menit di kamar mandi krist keluar dengan pakaian lengkap kemudian langsung menggendong fiat.

Tubuh fiat sangat berisi sekarang mungkin karna di perhatikan oleh papanya.

"Kenapa fiat lucu sekali" ucap krist gemas sembari memberikan kecupan bertubi-tubi di wajah fiat.

"Apa kamu sudah makan sing?"

"Belum om"

"Ayo makan malam bersama" ajak krist.

Singto menganggukan kepalanya kemudian mereka keluar bersama dari kamar.

"Om makan dulu, biar aku yang menggendong fiat" ucap singto sembari mengambil alih fiat.

"Di mana bi ana? Biar bi anna saja yang mengasuhnya"

"Biarkan bi ana beristirahat, dia pasti lelah sekarang" ucap singto.

"Baiklah" ucap krist.

Krist mengambil makanan dan mulai makan, sesekali ia menyuapi singto dan singto dengan senang hati membuka mulutnya menerima suapan dari krist.

"Besok aku libur, apa kamu mau pergi?"

"Kemana?"

"Kemana saja, fiat pasti bosan berada di rumah"

"Iya om" ucap singto.

Krist melanjutkan makannya dan menyuapi singto hingga selesai, setelah itu mereka beranjak ke kamar singto, fiat memang tidur bersama singto beberapa bulan ini dan krist tidur di kamar lain.

Krist mengajak fiat berbicara sembari menunggu fiat ngantuk hingga beberapa menit kemudian fiat sudah terlelap, krist mengecup kening fiat setelah itu ia keluar dari kamar singto, singto juga sudah terlelap lebih dulu tadi.

Krist merebahkan tubuhnya di ranjang sembari mengingat kenangan mereka beberapa bulan ini, air matanya menetes saat mengingat jika ia harus menepati janjinya untuk melepas singto sebentar lagi.

Mine √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang