Saat jam istirahat tiba, singto langsung bergegas pergi keruangan krist, bukankah dia sudah berjanji tadi, ia juga sudah menanyakan ruangan krist kepada off. Singto memasuki lift dan naik ke atas beberapa menit kemudian ia tiba di depan ruangan krist.
Singto mengetuk pintu lebih dulu kemudian terdengar suara seseorang menyuruhnya untuk masuk. Saat singto masuk ia melihat krist tengah berbicara dengan seseorang, ia hanya mematung diam hingga orang tersebut keluar dari ruangan itu dan menyisakan dirinya dan krist.
"Ke sini" ucap krist.
Singto berjalan mendekat ke arah krist, saat singto berada di sampingnya krist menarik tangan singto agar duduk di pangkuannya.
"Butuh berapa?" Tanya krist sembari menatap mata singto.
Tubuh singto seakan kelu karna di tatap seperti itu.
"....."
"Bukankah sudah pernah ku katakan cukup jadi milik ku dan aku akan memberikan semuanya pada mu" ucap krist sembari mengusap pipi singto.
Bukannya menjawab singto malah mendesah saat merasakan sesuatu yang keras berada di celah pantatnya, walau masih menggunakan celana tetap saja penis krist seperti terasa menusuk lubangnya.
Sudah 3 bulan lubangnya tak di masuki, sudah 3 bulan ia tak merasakan belaian dari seseorang, singto menggerakan pantatnya maju mundur bermaksud untuk menggoda atasannya itu.
"O-om"
"Jangan pernah panggil aku dengan sebutan itu lagi"
"M-maaf t-tuan"
"Dan jangan panggil aku tuan"
"D-daddyhhh"
"Shit! Apa aku benar-benar terlihat tua di mata mu"
"Hmmm... Daddyh.. aku mau daddy menusuk lubang ku" ucap singto dengan tatapan memohon.
Dia benar-benar lupa dengan tujuannya ke ruangan krist sekarang.
"Lakukan sendiri" bisik krist.
Tanpa di suruh dua kali singto langsung melumat bibir krist dengan penuh nafsu, tangannya dengan lihai melepas jas yang di gunakan oleh krist, kemudian melepas satu persatu kancing kemeja putih krist, ia menurunkan ciumannya ke leher putih tersebut, menghisap dan menjilatnya dengan lembut takut itu akan meninggalkan bekas nantinya, turun ke dada, ia menghisapnya dengan penuh nafsu, satu tangannya ia gunakan untuk memilin puting krist dan bibirnya menghisap sebelahnya.
Krist memejamkan matanya menikmati servis dari singto turun ke perut hingga terakhir ia membuka celana krist, singto menatap penis besar yang berada di dalam genggaman tangannya, kemudian melahapnya, memasukan seluruhnya kedalam mulutnya, ia juga memainkan lidahnya disana menjilat sepanjang penis krist dan meremas dua bola yang menggantung.
"Daddy, fuck me" ucap singto sembari menatap ke arah krist, tangannya masih setia meremas penis krist.
"Lakukan sendiri sayang" ucap krist.
Singto berdiri dan membuka celananya kemudian duduk di pangkuan krist, ia memasukan penis krist secara perlahan hingga terbenam semua.
"Nnghhhh... Penuh" lirih singto.
Penis krist benar-benar besar membuatnya semakin bergairah, seperkian detik kemudian singto menaik turunkan tubuhnya dengan menjadikan pundak krist sebagai penyangga.
Krist meremas pinggang singto sembari menatap wajah singto yang terengah-engah dalam usahanya menaik turunkan tubuhnya, singto benar-benar terlihat semakin seksi dengan keringat yang mulai menetes dari keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine √
Cerita PendekPertemuan tak sengaja krist dengan seorang pria manis di club membuatnya selalu memikirkan pria tersebut dan rasa ingin memiliki semakin tinggi saat mengetahui jika pria itu sangat sesuai dengan kriteria kekasih idamannya. Warning!!! Bxb Boylove Mat...