Sudah dua hari natt di sekap di sebuah gudang tanpa di beri makanan dan minuman dan tak pernah di lihat juga oleh krist maupun anak buahnya.
Sedangkan singto saat ini tengah makan siang di kamar entah milik siapa, dirinya bahkan tak tahu sedang ada di mana saat ini. Krist hanya datang saat malam saja dan siang hari seperti ini krist selalu menghilang.
Tak lama pintu terbuka, ada anak buah krist membawa beberapa buah-buahan dan meletakannya di meja dekat singto makan.
"Om" ucap singto.
"Hmm"
"Eeee... Dimana om krist?"
"Tak tahu"
Singto sedari tadi menatap beberapa kunci yang terkait di celana orang tersebut, singto sengahja mengulur waktu dan mengajak orang tersebut untuk berbicara, hingga orang tersebut lengah dan singto berhasil mengambil kuncinya, singto menyembunyiksn kunci tersebut dan masih mengajak orang itu berbicara hingga akhirnya singto menyudahi pertanyaannya.
Terdengar suara pintu terkunci dari luar itu petanda orang tersebut sudah pergi, singto menyelesaikan makan siangnya kemudian mencoba satu persatu kunci yang di ambilnya tadi, beberapa menit kemudian ada satu kunci yang cocok dan pintu terbuka.
Singto berjalan membuka satu persatu ruangan berharap menemukan kekasihnya, rumah yang begitu besar membuat singto kesulitan, ia harus turun dan naik tangga.
"Apa phi natt tak ada disini" gumam singto.
Singto berjalan lagi kebelakang ia membuka toilet satu persatu dan juga membuka beberapa gudang yang ada di rumah itu hingga akhirnya ia berhasil menemukan kekasihnya.
"Phi natt" ucap singto, saat pintu terbuka.
Singto langsung memeluk natt dan menangis prihatin melihat keadaan natt sekarang.
"Phi ayo kita pergi" ajak singto.
Sedangkan di sebrang sana ada yang tertawa melihat itu semua, krist menatap singto dengan tatapan datarnya. Ia memang memasang cctv di setiap ruangan termasuk kamar yang singto tepati tadi, jadi jelas ia tahu dengan apa yang di lakukan singto.
"Jaga pintu depan dan belakang, jangan biarkan mereka lolos" ucap krist kemudian ia mematikan panggilan tersebut.
Krist beranjak dari kursi kebesarannya dan keluar dari ruangannya, saat ini krist memang tengah berada di kantornya karna sudah lama ia tak ke sana.
Singto mencoba membuka semua pintu namun semua terkunci dan tak ada satupun kunci yang cocok dengan yang di pegangnya saat ini.
"Sungguh romantis" ucap krist sembari bertepuk tangan dan berjalan mendekat ke arah singto dan natt.
"O-om... Ku mohon lepaskan kami"
"Baiklah, jika itu mau mu... Lepaskan dia" ucap krist.
Singto langsung melepas pegangannya di tubuh natt seperkian detik kemudian terdengar suara pistol.
*Dorrr....!! Satu tembakan dari Krist tepat mengenai perut natt hingga natt terjatuh. Singto mematung melihat semuanya, darah natt bahkan mengenai baju dan celananya.
Air mata singto menetes keluar melihat semuanya, tubuhnya melemah dan jatuh di samping natt, singto menangis menyaksikan tubuh kaku kekasihnya.
"Phi natt, bangun phii"
"Jangan tinggalkan aku"
Sedangkan krist hanya menyaksikan semuanya dengan datar tanpa merasa kasian sedikit pun dengan singto.
Krist berjalan mendekat ke arah singto dan mencoba memegang tangannya namun singto menghindar.
"J-jangan sentuh aku!!! Aku membenci mu!! Kamu pembunuh! Kamu orang jahat! Kamu tak pantas hidup di dunia ini brengsek!!" Ucap singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine √
Short StoryPertemuan tak sengaja krist dengan seorang pria manis di club membuatnya selalu memikirkan pria tersebut dan rasa ingin memiliki semakin tinggi saat mengetahui jika pria itu sangat sesuai dengan kriteria kekasih idamannya. Warning!!! Bxb Boylove Mat...