Pagi, Dears!
Telat banget updatenya. Janjinya Senin, ya. Semalam Hara malah ketiduran. It's okay. Hara tebus pagi ini sama yang manis-manis.
Kalian percaya karma itu ada?
Itulah yang terjadi sama Aulia di bab ini. Dulu dia sering banget kan iseng sama Alyka. So, sudah waktunya berbalik.
Vote, comment, and share cerita ini ke teman kalian.
Happy reading!
***
Priscillia Amanda
Send a picture
Send a picture
Send a picture
Makin hari PJ-nya makin nggak main-main.
Thanks lho, Mbak!
A bunch of love!
Send a stickerAulia geleng-geleng kepala dengan kelakuan Sisil dan anak-anak Net TV yang lain. Selama seminggu ini, mereka selalu melapor makan siang apa saja yang Wira kirimkan. Tidak hanya satu foto, melainkan lengkap dengan foto groufie mereka yang tersenyum lebar menghadap kamera.
Dia menutup ruang obrolannya dengan Sisil tanpa meninggalkan balasan. Rentetan pesan itu Sisil kirimkan beberapa jam yang lalu. Aulia saja yang telat membaca. Sekalipun dia balas, pesannya tidak akan langsung Sisil baca. Sore ini Sisil sedang memegang program talkshow yang sedang live di studio tiga.
Setelah membereskan barang-barang di atas meja, Aulia beranjak keluar. Sebelah tangannya menjinjing tas. Tepat ketika pintu ruangan dia tarik, netranya tertuju pada Najwa yang baru saja keluar dari lift. Asistennya itu membawa satu cup kopi dan sekotak donat dari toko donat ternama.
"Mbak Aulia sudah mau balik?" sapa Najwa.
"Iya, Wa." Kedua alis Aulia saling bertaut. "Kamu dari ambil pesanan di bawah? Kamu nggak ada lembur, kan? Kayaknya semua kerjaan sudah selesai."
"Oh, ini, Mbak?" Najwa mengangkat kotak donat yang dia bawa. "Bukannya dikirimin Mas Wira ya, Mbak? Anak-anak pada dapat semua di bawah."
Aulia mengerjap. "Wira?"
Najwa mengangguk. Kemudian dia menatap Aulia bingung. Tanpa berpamitan, atasannya itu berjalan terburu-buru ke arah lift.
Aulia mengetuk-ngetukkan ujung heels-nya, tak sabar menunggu lift bergerak turun ke lobi. Saat pintu lift terbuka, dia melangkah cepat keluar gedung Net TV. Dia langsung melintasi area parkir menuju ke sebuah mobil yang dia kenali.
"Baru aku mau turun dan tunggu kamu di lobi. Tumben jam segini sudah keluar?" sapa Wira sesaat setelah Aulia membuka pintu mobil dan masuk. Beberapa detik kemudian glabelanya mengernyit mendapati senyum kecut Aulia. "Kamu lagi ada masalah kerjaan?"
Aulia menggeleng, enggan menjawab.
Alih-alih menyalakan mesin mobil, Wira merangkum sisi wajah Aulia agar kekasihnya itu menatapnya. "Terus kenapa keluar-keluar malah cemberut begini?"
Aulia menepis telapak tangan Wira di pipi kirinya. Lalu dia menengadahkan telapak tangan kanan. Dia memberi isyarat lewat gerakan dagu tanpa berkata apa-apa.
Wira menggaruk pelipis, mencoba menerjemahkan apa yang sedang Aulia inginkan. Walaupun belum sepenuhnya paham, Wira memutuskan untuk meraih tangan Aulia dan memberi satu kecupan tepat di garis tangan.
"Ish!" Aulia mendesis sebal. Dia menarik tangannya, lalu mengulukan ulang. Masih dengan tangan yang membuka ke atas.
Sebelah alis Wira bergerak naik. Bermain gambling dengan kepekaan, akhirnya dia mengeluarkan dompet dan ponsel. Dia meletakkan keduanya di tangan Aulia. Namun, Aulia hanya mengambil ponsel dan mengembalikan dompetnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/290764222-288-k810347.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AT THE SAME TIME [REPUBLISH]
ChickLitAulia Zaafrania Giania berjumpa lewat kejadian tak sengaja dengan Prawira Aditama. Keduanya pun memutuskan untuk menghadiri pernikahan Eros dan Alyka bersama. Namun, siapa sangka bila pesta pernikahan sahabatnya itu membawa Aulia ke depan gerbang ma...