13

84 10 9
                                    

"Eommaa~..

M-mianhae j...jimin tidak bisa menjaga jungkook dengan baik"

"Mianhae eommaa hikss..." tangis jimin kembali pecah dihadapan nyonya jeon

"Gwenchana, ini bukan salahmu jim. Mungkin tuhan ingin jungkook tidak merasakan sakit lagi, jadi tuhan mengambil jungkook dari eomma" jawab nyonya jeon sambil tersenyum tipis

Mendengar kalimat itu membuat jimin semakin merasa bersalah.

"Hiks..eomma mianhaee..." jimin berlutut dihadapan nyonya jeon

Wanita paruh baya itu tersenyum dan menurunkan tubuhnya dari kursi yang dia duduki sedari tadi, menyamakan tingginya dengan jimin.

"Jiminieee..." panggilnya

"N-nee??"

"Kau sayang jungkook bukan?" Tanya nyonya jeon yang diangguki oleh jimin

"Jadi berhentilah menangis, jungkook akan sedih jika melihatmu menangis seperti ini."

"Tapii....."

"Hustttt, berhentilah menyalahkan dirimu. Jungkook tahu ini bukan salahmu jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri nee??" Sahut nyonya jeon

"Nee eomma" jawab jimin

Nyonya jeon tersenyum dan mengusap sisa air mata yang berada pada pipi gembul milik jimin.

"Taehyung ahhh berhentilah menangis " ucap nyonya jeon pada taehyung yang mematung disamping ranjang jungkook

Mungkin taehyung baru mengenal jungkook beberapa bulan, tapi sepertinya taehyung mulai suka berteman dengannya. Dia mulai menyayangi jungkook layaknya jimin yang sayang pada jungkook.

Tingkah lucu jungkook membuat taehyung selalu tersenyum setiap harinya, jungkook itu ibarat seorang adik yang diinginkan taehyung selama ini tapi sayangnya tuhan harus memisahkan dirinya dengan jungkook untuk selama-lamanya.

Ingin marah tapi ini semua sudah rencana tuhan, dia tidak bisa memaksakan kehendaknya agar jungkook tetap hidup dan bermain dengannya dan jimin.

"Tae kajja, kita harus mempersiapkan penghormatan terakhir untuk jungkook" ucap jimin yang membuyarkan lamunan taehyung

"N-nee" jawab taehyung sembari mengusap air matanya yang tanpa dia sadari sedari tadi telah membasahi pipinya.

Skipp


Terbaring disamping liang lahatnya, wajah jungkook terlihat tersenyum tipis namun masih bisa dilihat dengan jelas.

Perlahan tangan nyonya jeon mengusap wajah jungkook. Dingin, itulah yang pertama kali dia rasakan. Butiran air mulai memenuhi kelopak matanya namun dia mencoba menahan diri agar tidak menangis didepan jungkook karena jungkook akan membenci hal itu.

"Sayanggg, apa kookie sudah senang sekarang? Sudah tidak sakit kan? Eomma senang jika kau merasa tidak sakit lagi.....

......sebenarnya sangat sulit untuk melepas kepergianmu tapi eomma akan berusaha agar kookie tidak sedih nee?.....

Jaga diri kookie baik-baik disana yaa, tunggu eomma. Eomma pasti akan menyusulmu suatu hari nanti dan kita bisa bersama lagii" ucapnya lirih

Cupp

"Annyeong~"

1 ciuman mendarat pipi jungkook, perlahan nyonya jeon mulai melepas sentuhannya dan menjauh dari jungkook tanda dia sudah merelakan jungkook untuk pergi.

A Truth [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang