III

749 101 5
                                    

Lisa menatap surat lamaran kerjanya. Hari ini ia akan bekerja sebagai office girl disalah satu perusahaan. Lisa hanya ingin mengumpulkan banyak uang untuk ayahnya. Dia hanya tidak ingin disakiti oleh ayahnya.

Deringan ponsel membuat Lisa tersentak, namun senyuman menghiasi wajahnya saat melihat siapa yang baru saja menghubunginya.

"Hai." Sapa Lisa.

"Sayang, kau dimana? Kau tidak terlihat di kampus."

"Yeah. Aku memang tidak ke kampus hari ini."

"Kau kenapa? Apa kau sakit? Aku akan menjenguk mu hari ini."

"Tidak! Aku baik-baik saja hari ini. Aku sedang melamar kerja hari ini."

"Lagi? Malam kau sudah bekerja, ditambah lagi hari ini kau melamar kerja lagi. Kau pasti kelelahan Lisa."

Lisa mengangkat bahu cuek. Pekerjaan ini penting baginya.

"Kau butuh uang berapa?"

"Apa maksudmu?"

"Jika kau memerlukan banyak uang, aku akan memberikan uangku padamu."

"Tidak Jaehyun. Aku tidak akan melakukan itu. Biarkan aku melakukan pekerjaanku oke?"

Seseorang memanggilnya untuk membawa surat lamaran kerja membuat Lisa terpaksa menghentikan panggilannya.

"Maaf sayang, aku akan menghubungimu lagi Setelah ini."

Setelah itu mematikan ponselnya dan masuk ke ruangan tersebut.

Sementara itu disisi lain Jaehyun melempar ponselnya kesal kesamping mobilnya karena penolakan Lisa barusan. Rasanya dia seperti pacar yang tak berguna.

Gadis itu selalu melakukan hal sendiri dan membuat dirinya kelelahan. Padahal Jaehyun bisa membiayai hidup Lisa jika Lisa tidak mampu. Namun bagaimana lagi, Lisa tidak butuh bantuannya dan Jaehyun tidak bisa berbuat apa-apa.

Ponselnya berdering dan Jaehyun pikir Lisa berubah pikiran kenyataannya salah. Ternyata kontak nomor yang sangat ingin dia hindari saat ini.

"Kenapa?"

"Bawa saja kerumah sakit."

"Ayolah. Aku sedang kuliah hari ini."

"Akan ku transfer."

Setelah Jaehyun mematikan ponselnya dan memukul kepalanya sendiri dengan kuat.

"Brengsek!"

****

Lamaran kerja Lisa diterima dan bekerja hari ini juga. Membersihkan toilet bukan hal yang susah baginya. Karena hal ini sering ia lakukan di tempat club ia bekerja jika ia datang lebih awal.

Selesai melakukan pekerjaannya Lisa pun bersiap untuk pulang. Lisa lupa membawa pakaian kerjanya di club jadi ia terpaksa pulang kerumah.

Lisa pun menunggu bus di halte. Tak lama kemudian sebuah mobil yang tampak familiar berhenti tepat didepannya.

"Om Sehun?"

"Hei. Jadi itu beneran kau?"

"Apa maksud om?"

"Kau bekerja di kantorku Lisa."

"Oh ya? Wah jadi aku bekerja di kantor milik mertuaku?" Ucapan Lisa sukses membuat Sehun tertawa.

"Ayo naik. Aku antar pulang."

Marry Your FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang