"aku tidak suka, kau menatap mantan mu seperti itu."
Jaehyun menaikkan sebelah alisnya pada mawar. "Kenapa?"
"Ya, aku tidak suka."
"Tidak suka kenapa?"
"Aku cemburu."
Cuih! Jaehyun mendecih sinis. "Kau tidak punya hak melarangku."
"Aku punya hak! Aku calon istrimu."
Jaehyun mencengkeram rahang mawar dan mendorongnya ke tembok.
"Kau tidak berhak mengaturku! Jika kau berani mengaturku sekali lagi, anak itu yang akan menanggung akibatnya." Ucap Jaehyun lalu menghempaskan pipi mawar dengan kasar. Tak peduli jika perbuatannya itu menyakiti mawar.
Jaehyun berjalan menuju balkon untuk meredakan amarahnya. Matanya tertuju pada seorang wanita yang duduk disebuah bangku halaman belakang. Kebetulan balkon milik Jaehyun berhadapan langsung dengan taman di belakang rumahnya.
Jaehyun ingin turun dan menghampiri Lisa, namun langkahnya tertahan saat melihat ayahnya baru saja menyelimuti Lisa.
Jaehyun tau kalau ayahnya selama ini sering membantu wanita itu. Namun Jaehyun juga baru tau kalau mereka sedekat itu. Bagaimana Lisa begitu santai dengan ayahnya.
Tanpa sadar tangan Jaehyun mengepal kuat. Dadanya begitu sesak. Ingin marah tapi dia tidak punya hak. Hubungan mereka telah selesai namun ada rasa tak rela didalamnya. Apa ia kembali saja pada Lisa dan meninggalkan mawar?
Sementara disisi lain, Lisa tengah duduk menghadap kearah langit. Dengan tubuh berbalut selimut yang diberikan Sehun tadi.
"Bagaimana perasaanmu sekarang?"
"Yang mana? Ayahku atau Jaehyun?"
"Dua-duanya."
"Kalau ayahku, aku merasa tidak bisa membencinya. Bagaimana pun juga, dia adalah ayahku. Tapi Jaehyun.... Entahlah.... Ku rasa aku masih memiliki perasaan itu padanya." Jawab Lisa dengan nada getir.
Sehun paham itu. Bagaimana pun juga mereka berdua tidak mungkin melupakan perasaan mereka dengan begitu cepat. Walaupun Lisa disakiti begitu dalam, tapi pada dasarnya cinta dari Lisa begitu besarnya.
"Jika Jaehyun mengajakmu kembali lagi apa kau mau menerimanya?"
Lisa menggeleng dengan tegas, "walaupun rasa cintaku ini masih ada, tapi untuk kembali padanya sudah tidak mungkin. Jaehyun memberikan trauma besar padaku."
Sehun meraih jemari Lisa dan mengusapnya dengan ibu jarinya dengan lembut, "kau berhak bahagia Lisa. Apapun pilihanmu, om akan mendukungmu. Tetap semangat dan menjalani hidup. Kau masih punya masa depan yang panjang."
"Terima kasih karena sudah baik padaku om. Aku tidak tahu bagaimana lagi kalau seandainya aku tidak bertemu dengan om. Mungkin keadaanku sudah gila sekarang?"
"Maka dari itu mulai sekarang kau tinggal dirumah ini saja."
"Eh? Tapi kan...."
"Kita semua tinggal disini. Rumah yang waktu itu, rencananya mau om berikan pada Jaehyun nanti jika dia menikah dengan Mawar."
"Jadi kalau Jaehyun pindah ke rumah itu, otomatis hanya kita berdua dong om."
"Ya, tidak apa-apa. Lagipula om senang, ada temannya."
"Huuuhhh, semacam suami istri saja." Cibir Lisa.
"Kalau kau butuh apa-apa, tinggal bilang saja. Aku akan berusaha membantumu."
Lisa tersenyum mendengar ucapan Sehun.
"Entah kebaikan apa yang aku lakukan pada om dimasa lalu, melihat om yang baik dan perhatian padaku saat ini, membuatku sedikit senang. Setidaknya aku tidak sendiri di dunia ini. Ada orang baik yang baik hati dengan suka rela membantu aku. Sekali lagi, terima kasih banyak Om." Lisa menatap Sehun dengan tatapan terharu. Tak pernah terpikirkan olehnya bahwa Lisa bertemu dengan orang sebaik ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Your Father
FanfictionLisa berkencan dengan salah satu mahasiswa di kampusnya. yaitu Jaehyun. mereka berkencan sudah beberapa bulan. suatu hari Jaehyun membawanya pulang ke rumah. hingga Lisa tidak sengaja bertemu dengan sosok dewasa yang dua kali lebih tampan dari pacar...