Tok tok tok!
Suara ketukan pintu tak membuat Lisa bergerak sedikitpun. Bahkan untuk menyahut saja Lisa tidak melakukannya. Lisa masih setia menatap kearah jendela yang terdapat hamparan tanaman yang segar. Matanya memang melihat kearah jendela, namun tatapan itu begitu kosong.
Sehun menghela napas pelan melihat keadaan Lisa. Sampai kapanpun Sehun tidak akan memaafkan semua perbuatan Jaehyun pada Lisa. Bahkan ketika laki-laki meminta dengan cara apapun Sehun tidak akan menyerahkannya. Dilihat dari keadaan Lisa saat, tampaknya wanita itu begitu tertekan. Bahkan kehadiran Sehun disisinya saja Lisa tidak sadar.
Lisa tersentak saat Sehun mengusap kepalanya.
"Sejak kapan om masuk?"
"Baru saja. Om membawakanmu makanan."
Lisa mengikuti arah pandang Sehun. Makanan yang menggugah selera bagi siapapun yang melihatnya. Tapi tidak untuk Lisa. Gadis itu enggan untuk makan.
Lisa menggeleng pelan, "aku tidak lapar om. Oh iya aku lupa, hari ini aku harus kerja." Lisa bergegas untuk berdiri. Namun ditahan oleh Sehun.
"Mulai sekarang kau tidak perlu bekerja."
"Om pecat saya?" Biasanya Lisa berbicara non formal pada Sehun. Tapi sekarang berbeda, Lisa berbicara formal dan berusaha untuk tidak terlalu dekat ayah dari mantan kekasihnya.
"Lisa, om tidak memecatmu. Semua kehidupan dan segala macam kebutuhanmu, om yang tanggung. Biar Om yang mengurus semuanya."
"Tapi saya bukan tanggung jawab om. Saya punya ayah sendiri. Walaupun ya, ayah saya sendiri tidak perduli dengan saya. Terima kasih semuanya Om. Tapi hari ini saya harus pulang ke kos-an saya."
Sehun meraih tangan Lisa dan meremas pelan agar gadis itu mau mendengarkannya.
"Tolong terima pemberian saya Lisa." Sama seperti sebelumnya, jika Lisa berbicara formal padanya maka kini Sehun juga sama.
"Tidak, terima kasih Om. Bukan hanya bantuan om, tapi semua yang om lakukan pada saya. Sekali lagi saya berterima kasih Om."
Lisa bergegas berdiri sekali lagi namun lagi-lagi Sehun menahannya.
"Bagaimana kalau menginap disini beberapa hari? Tunggu sampai keadaanmu pulih. Lalu kau bisa pergi seperti yang kau inginkan."
"Tapi saya tidak sakit om." Sanggah Lisa.
"Memang tidak sakit secara fisik. Tapi hatimu juga perlu istirahat. Kau tidak perlu keluar. Bila perlu menginap disini selama dua hari jika kau tidak ingin lama-lama disini."
"Sehari. Besok saya akan keluar dari sini."
Sehun tidak punya pilihan selain mengangguk. Sehun tidak bisa memaksa Lisa, jika gadis itu tetap tidak mau tinggal disini. Bagaimana lagi? Sehun juga pasti akan melakukan hal yang sama jika berada diposisi Lisa.
"Tunggu sebentar." Sehun mengambil makanan yang ada nakas lalu memberikannya pada Lisa.
"Makan dulu." Lisa menerima makanan tersebut dengan enggan. Namun beberapa detik kemudian Lisa menyendok makanan tersebut dan mulai makan secara perlahan.
"Saya keluar sebentar ya?" Tanpa menunggu persetujuan Lisa, Sehun keluar dari kamar begitu saja.
Suara pintu terbuka tak membuat Lisa menoleh karena ia yakin, langkah itu berasal dari Sehun. Lisa kini hanya fokus untuk makan.
"Ini ponsel untukmu. Tolong jangan ditolak. Ini ponsel bekas dariku."
Lisa memang ingin protes namun ditahan karena Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Your Father
FanfictionLisa berkencan dengan salah satu mahasiswa di kampusnya. yaitu Jaehyun. mereka berkencan sudah beberapa bulan. suatu hari Jaehyun membawanya pulang ke rumah. hingga Lisa tidak sengaja bertemu dengan sosok dewasa yang dua kali lebih tampan dari pacar...