XX

880 104 1
                                    

Setelah selesai meeting, Sehun pun bergegas kembali ke ruangannya. Namun saat membuka pintu, kosong adalah yang pertama kali ia lihat. Tidak ada siapapun disini. Hatinya yang berdebar dan bahagia karena meyakini bahwa Lisa ada disini maka ketika masuk dan melihat tidak siapa-siapa, wajah berbinar tadi langsung menghilang dan berganti menjadi datar dan dingin.

Sehun pikir gadis itu mungkin keluar sebentar, langkahnya pun menuju tempat duduknya. Melihat area laptopnya sedikit berantakan. Terlebih lagi melihat bagaimana potongan video yang berputar. Sehun mengumpat.

"Shit! Dia melihatnya!"

Sehun mengepal tangan kuat. Ingin meninju sesuatu untuk meredam amarahnya. Namun segera ia ambil ponsel disaku celananya dan menghubungi anaknya buahnya. "Cari dimana Lisa berada dimana sekarang!"

Anak buahnya tak perlu membuang waktu, mereka pun bekerja keras untuk menemukan gadisnya sang bos.

Rahang Sehun mengeras. Tidak menyangka bahwa Lisa akan tahu secepat ini.

Sehun sedari awal memang tidak berniat menyembunyikan hal ini pada Lisa. Sehun hanya menunggu waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya pada Lisa.

Namun semuanya sudah terjadi, bahkan Lisa pergi begitu saja tanpa meminta penjelasan padanya terlebih dahulu.

Sementara disisi lain, Lisa sedang berusaha meminta bantuan Jaehyun untuk membawanya pergi.

"Jaehyun, ku mohon. Bawa aku pergi dari sini."

Jaehyun menggeleng tegas. Dia masih pusing mencari keberadaan Mawar. Ditambah lagi Lisa meminta bantuan padanya untuk menghindari ayahnya jelas Jaehyun semakin pusing tujuh keliling. Bukan masalah bawa kaburnya, tapi lebih tepatnya ayahnya akan tahu dimana dia membawa gadisnya pergi. Dan Jaehyun tidak ingin membuat ayahnya marah lagi dan lagi karena perbuatannya.

"Bicara baik-baik dengan ayahku. Kalian bukan anak kecil lagi."

"Tidak mau! Aku tidak mau bertemu dengannya!"

"Kalau begitu jelaskan kenapa kau memintaku membawamu pergi? Bukankah kau tidak mau kembali padaku?"

Lisa menahan air matanya agar tidak jatuh. Badannya sebenarnya masih gemetar karena takut, tapi berhasil disembunyikan dengan baik.

"Ku mohon Jaehyun. Aku takut."

"Kau mencuri uang ayahku? Atau kau selingkuh dari ayahku?" Jaehyun menatap Lisa tajam.

"B-bukan. Akan ku jelaskan nanti. Bawa aku pergi ya?"

"Jaehyun, pergi dari sini. Ayah ingin berbicara dengan Lisa."

Jaehyun menatap kearah ayahnya dan mengangkat tangan. Seolah mengatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa.

Lisa menahan tangan Jaehyun. "Please, jangan pergi."

"Setidaknya temani aku." Cicit Lisa. Air matanya jatuh begitu saja. Jaehyun yang melihat saja hampir kasihan jika Sehun tidak memisahkan tangan Jaehyun dan Lisa.

"Pergilah." Ucap Sehun dingin pada anaknya lalu menarik Lisa untuk kelantai atas.

Sepertinya Lisa lupa kalau sekarang dia berada dikediaman Jaehyun yang berarti punya ayahnya juga. Rumah yang katanya diberikan pada Jaehyun agar bisa tinggal dengan Mawar nanti.

Lisa menepis tangan Sehun saat mereka sudah masuk kamar.

"Biarkan aku pergi."

Lisa membelakangi Sehun, dia tidak ingin melihat wajah Sehun saat ini.

"Kau tidak ingin mendengar penjelasanku?"

"Mendengar apa? Mendengar bagaimana kau membunuh orang? Bagaimana kau mempermainkan nyawa orang lain?!" Lisa berbalik dan menatap Sehun dengan tajam.

Marry Your FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang