XVI

801 96 8
                                    

Meeting setelah satu jam pun selesai dengan lancar. Sehun memeriksa ponselnya yang sedari tadi sengaja ia mengaktifkan mode silent.

Keningnya mengerut penuh tanda tanya saat mendapatkan pesan dari Lisa. Apa maksudnya? Kenapa pula gadis itu minta maaf? Lalu apa maksudnya tidak ingin berada disampingnya?

Sehun segera menghubungi anak buahnya untuk  melihat Lisa.

"Bos!"

"Ada apa? Kenapa membentakku seperti itu?"

"Maaf. Kami sudah menghubungi bos sedari tadi tapi tidak diangkat. Kami kecolongan bos."

"Kecolongan? Apa maksudmu! Cepat jelaskan secara langsung, jangan bertele-tele!" Bentak Sehun.

"Nona Lisa masuk rumah sakit karena....."

"Shit! Kirimkan alamat rumah sakit sekarang!"

Sehun bergegas meraih jas setelannya yang sempat ia lepaskan tadi.

"Bapak mau kemana?"

"Batalkan semua janji dan atur ulang jadwalku sekarang. Aku ada urusan diluar." Sehun pergi begitu saja setelah memberikan titah.

Sehun menekan tombol lift dengan tidak sabaran hingga lift itu terbuka. Kaki jenjangnya membawanya keluar setelah lift itu berhenti dan terbuka.

Sehun segera menuju area pintu masuk kedalam mobil setelah disiapkan oleh anak buahnya.

Didalam mobil pun Sehun tidak tenang. Laki-laki itu mengkhawatirkan keadaan Lisa.

Bahkan disaat dia menyewa beberapa bodyguard pun, Lisa masih tetap saja terluka. Sial! Mengetahui Lisa dirawat dirumah membuat Sehun langsung panik dan berharap gadis itu baik-baik saja.

Saat tiba dirumah sakit pun Sehun segera keluar dari mobil. Mobilnya ia titipkan pada satpam untuk diparkirkan.

Langkahnya begitu cepat. Sehun ingin segera menemui Lisa yang katanya terluka parah. Sehun berjanji, bahwa dia akan membalas perbuatan orang-orang yang telah menyakiti Lisa.

Sehun membuka pintu dan menemukan Lisa yang tengah diperiksa oleh seorang perawat.

"Dia baik-baik saja. Hanya ada luka lebam disekitar tubuhnya. Setelah di Rontgen untuk melihat keadaan didalam tubuhnya, dokter bilang tidak ada luka dalam. Tinggal menunggu beberapa hari saja, luka lebam bagian luar tubuhnya akan sembuh." Setelah mengatakan itu, Sehun pun berterima kasih dan membiarkan sang perawat keluar.

Sehun meletakkan jasnya di nakas dekat ranjang Lisa lalu ikut duduk disamping ranjang tersebut.

"Maaf karena membuatmu terluka."

Sehun mengusap punggung tangan Lisa dengan lembut. Bahkan Sehun memberikan ciuman lembut dipunggung tangan Lisa.

"Siapapun yang melakukan ini, aku akan membalasnya." Ucap Sehun dengan sungguh-sungguh.

Sehun tidak akan membiarkan siapapun lolos dari hukumannya karena berani menyakiti Lisa.

Beberapa menit pun berlalu dan Lisa mulai membuka mata.

Lisa melihat sekitar dan sedikit terkejut melihat ada Sehun yang sedang tertidur.

Lisa melihat tangannya yang digenggam Sehun. Lalu menggeser tangannya dengan pelan agar bisa lepas dari genggaman tersebut. Namun perbuatannya itu sukses membangunkan Sehun.

"Lisa? Akhirnya kau bangun juga. Akan ku panggilkan dokter."

"Tidak perlu om. Aku baik-baik saja. Hanya saja badanku rasanya pegal sekali. Mungkin karena efek diinjak-injak? Hahahaha."

Marry Your FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang