Sesampainya di Korea, Haechan meminta untuk ijin latihan karena ingin segera menemui Ryujin dirumahnya. Ryujin diketahui telah pulang satu hari lebih cepat dari jadwal konser Haechan di Jepang.
Selama tiga hari Haechan di Jepang, Ryujin benar-benar mengabaikannya dan tidak membalas satupun pesan dan telponnya.
"Lo gak bisa gitu Chan, latihan gak bisa jalan kalo lo gak ikut"
"Udahlah bang Mark biarin aja Haechan pulang dulu ke rumahnya. Nanti tinggal di kosongin aja kayak biasa, atau minta pelatih buat gantiin Haechan dulu sementara" saran Jeno.
"Gak bisa gitu dong Jen. Dia harus professional, harusnya bisa bedain mana masalah pribadi sama kerjaan"
"Ya daripada dia ikut latihan tapi gak fokus, nanti malah bikin latihan jadi ke hambat"
Perdebatan Mark dan Jeno di mobil semakin menambah pusing dikepalanya. Ia benar-benar hanya ingin bertemu Ryujin. Ia tidak bisa berpikir apapun selain ingin menjelaskan semuanya terlebih dulu kepada Ryujin.
"Sorry bang, tapi gue bener-bener butuh Ryujin saat ini. Terserah kalo lo mau anggap gue gak professional atau apapun, tapi gue cuma perlu ketemu Ryujin saat ini."
Tidak ingin semakin menambah perdebatan, Mark akhirnya mengalah dan mengijinkan Haechan untuk ijin hari ini.
Sesampainya di rumah, Haechan telah melihat sepatu sang kekasih yang berarti Ryujin memang pulang kerumahnya. Namun yang membuatnya aneh ketika dua koper berada di ruang tengah dengan tas kecil yang biasa berisi baju Hyukjin diatasnya.
Dan ketika memasuki kamarnya ia melihat Ryujin tengah menata bajunya di koper kecil lainnya.
"Ay kenapa kamu beresin baju kamu kayak gini. Kamu mau kemana? Ay dengerin aku dulu. Maaf aku—"
Plak.
"Ay—"
"Apa yang perlu aku dengerin lagi Chan? Semua udah jelas. Kamu sama cewek itu.."
"Aku cuma bantuin dia ay"
"Bantuin dia apa sampe harus berduaan pangku-pangkuan di rooftop? Kamu bahkan keliatan banget khawatir waktu dia sakit sampe perlu ngaanterin dia ke rumah sakit. Apalagi yang bisa bikin aku percaya sama kamu Chan kalo kamu sendiri yang peluk dia dihadapan ribuan orang. Bahkan jika aku orang lain pun aku akan bilang kamu peduli sama dia"
"Ini gak kayak yang kamu pikirin ay. Aku gak pernah berniat berduaan sama dia di rooftop karna dia yang tiba-tiba dateng dan waktu adanya foto itu dia kesandung dan hampir jatuh, makanya aku pegangin dia. Gak ada yang lain. Dan esoknya aku tau ini memang ulah perusahaan buat naikin popularitas aeri. Mereka juga terang-terangan minta aku buat pura-pura pacaran tapi aku tolak karna aku mikirin kita. Aku mohon percaya sama aku ay, aku berani bersumpah aku gak pernah lakuin hal sekotor itu buat hubungan kita"
"Kalo kamu emang gak ada apa-apa ngapain kamu pegangan tangan sama dia bahkan di belakang panggung. Oke kalo kamu bilang waktu kalian tampil untuk pekerjaan tapi dibelakang panggung kamu tetep peduli sama dia. Kamu bahkan anter dia ke rumah sakit!"
"Aku anter bareng yang lain ay. Ada manager dia, ada medis, bahkan ada Mark. Kamu bisa tanya dia"
"Kamu bohong pake bawa-bawa orang lain? Seniat itu chan kamu pengen bikin aku percaya sampe harus bohong sejauh ini"
"Aku gak bohong ay, kamu bisa tanya bang Mark kalo kamu gak percaya. Atau perlu aku minta nomor manager aeri biar kamu percaya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T STOP US [HAERYU ⭐️ SUNSHIN]✔️
Fanfiction[END] Haechan dan Ryujin, dua idola yang tengah berada dipuncak karir saat ini. Hubungan keduanya berawal dari jadwal comeback group keduanya yang selalu berdekatan membuat keduanya tanpa sengaja selalu bertemu dalam berbagai acara musik. Bisakah ke...