"Engh.. Sayang, kamu udah pulang?" Dengan masih menahan kantuknya, Ryujin mencoba bangun dan memeluk haechan yang tengah berjongkok didepannya. "Kangen~" Ucapnya lagi.
Haechan begitu gemas melihat Ryujin yang seperti saat ini. Ryujin yang keren seketika akan berubah menjadi seperti kucing yang menggemaskan ketika dia sedang mode manja. Dan beruntungnya hanya Haechan yang dapat melihat Ryujin seperti ini.
"Capek ya dirumah aja seharian?"
Ryujin mengangguk sekilas namun kemudian kembali menggelengkan kepalanya. "Kamu pasti yang lebih capek seharian latihan"
"Gak kok, capekku hilang pas pulang trus liat kucing yang pake piyama beruang ini"
"Hehe... Dasar gombal"
"Loh kok gombal, beneran sayang. Lihat kamu begini aja rasanya capekku hilang."
"Utututu~ makasiii, ayah~" Ryujin sengaja menggoda Haechan dengan memanggilnya dengan sebutan Ayah, karena wajah sang pria akan memerah ketika ia memanggilnya dengan panggilan itu.
Dan benar saja, wajah Haechan saat ini tengah memerah malu hingga ketelinganya. "iih merah banget masa wajahnya" goda Ryujin.
"Kamu ya, jahil banget sih sayang"
"Lagian kenapa sih tiap aku panggil ayah selalu gitu wajahnya langsung merah. Lucu~"
"Kamu tuh yang lebih lucu."ucapnya sambil mendekatkan hidungnya dengan Ryujin.
"Kamu tau gak sih ay, kadang aku masih kayak gak percaya aku bakal jadi seorang ayah. Bahkan punya kamu aja rasanya aku kayak gak percaya. Hidupku dulu cuma tau tentang latihan recording bikin lagu, baju aja masih bunda yang suka milihin. Trus tiba-tiba aku kenal kamu, bahkan aku bakal punya seseorang dari kita."
"Sama. Aku juga kadang kepikiran gitu sih. Kamu tau gak kita sebenernya pernah ketemu jauh sebelum aku debut malah kayaknya kamu baru aja debut deh. Kamu inget gak pernah pinjemin payung cewek dideket cafe depan kantor agensi lamaku?"
"Pinjemin payung? Kayaknya—oh kamu cewek yang waktu itu aku ketemu sama jisung? Pantesan kok wajah kamu gak asing"
Haechan mengingat dulu saat ia dalam perjalanan pulang dari latihan bersama jisung tanpa sengaja melihat seorang gadis yg tampak kebingungan berada didepan cafe dengan cuaca hujan yang deras.
Melihat tidak ada payung disekitar gadis itu akhirnya Haechan berinisiatif ini memberikan payung milik jisung kepadanya.
"Kamu tau gak sih itu sebenernya payungnya jisung!"
"Hah? Kamu serius? Trus jisungnya gimana waktu itu?"
"Pas itu sih gak ngeh karna kan kita langsung ke dorm. Baru besokannya ternyata hujan lagi, dia kebingungan cari payungnya. Mana itu payung ternyata baru dibeliin Jaemin lagi, udah deh di omelin abis-abisan sama Jaemin"
"iihh iseng banget sih, kasian tau jisung. Mana pasti kamu gak ngaku, kalo kamu yang ilangin"
"Ya gak lah yang, bisa disuruh cari kamu sampe ketemu itu pasti sama Jaemin"
"Dasar jahil banget. Baby kamu nanti jangan jahil-jahil kayak ayah ya. Bunda pusing nanti"
Haechan tertawa, dan ikut mengelus perut Ryujin. "Kamu juga jangan bawel-bawel kayak bunda ya. Ayah gampang kangen soalnya."
"iihhh HAECHAN!! Udah sana gih kamu mandi dulu bersih-bersih. Aku mau siapin vitamin malem dulu buat kamu"
"Kamu mau tau gak vitamin yang paling ampuh buat aku apa?"
"Apa?"
Cup
"Ini.."
Cup
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T STOP US [HAERYU ⭐️ SUNSHIN]✔️
Fanfiction[END] Haechan dan Ryujin, dua idola yang tengah berada dipuncak karir saat ini. Hubungan keduanya berawal dari jadwal comeback group keduanya yang selalu berdekatan membuat keduanya tanpa sengaja selalu bertemu dalam berbagai acara musik. Bisakah ke...