10

1.5K 153 9
                                    

Waktu berlalu terasa begitu cepat ketika kini usia kandungan Ryujin memasuki minggu ke 34 dimana tidak lama lagi ia dan Haechan akan bertemu sang buah hati.

Perut yang semakin membulat sempurna serta gerakan didalam yang semakin terasa jelas ketika Ryujin atau Haechan mencoba berkomunikasi membuat keduanya semakin tidak sabar menunggu hari kelahiran.

Seperti saat ini, Haechan yang baru saja merampungkan tour konsernya selama lebih dari satu bulan di US tidak dapat menahan rasa rindunya pada Ryujin maupun calon buah hatinya.

"Halo jagoan ayah, kangen ayah gak?" Ucapan Haechan yang dibarengi dengan usapan pada perut Ryujin seketika langsung direspon dengan tendangan keras hingga membuat Ryujin mengaduh juga tonjolan yang terlihat dari sisi bagian perut sang kekasih.

"Ini dia antara kangen banget atau marah sih chan, keras banget tadi nendangnya."

Haechan terkekeh lalu meletakkan kepalanya pada perut Ryujin dan mengusapnya lembut. "Hey, santai dong jagoan, ayah disini kok. Maaf ya ditinggalin ayah kerjanya lama"

Cup. Satu kecupan Haechan daratkan diatas perut buncit sang kekasih.

"Dia rewel gak kemarin" tanya Haechan kemudian

"Engga kok, dia baik banget gak rewel diperut aku pas kamu gak ada. Kayaknya dia beneran dengerin kata-kata kamu pas sebelum berangkat" balas Ryujin.

Senyum terkembang dari bibir Haechan. Satu bulan lebih meninggalkan Ryujin sendiri dengan keadaan hamil tua seperti ini tidak dipungkiri membuat Haechan khawatir. Terlebih ketika Ryujin memilih untuk tetap tinggal di apartemen mereka daripada harus tinggal bersama orangtuanya membuat rasa khawatirnya semakin membesar.

Namun ia tidak memiliki pilihan lain. Membawa Ryujin yang hamil tua berpergian dalam waktu yang lama dengan menggunakan pesawat juga sangat rentan untuk kandungannya. Maka tidak ada pilihan lain selain tetap menuruti keinginan Ryujin sembari terus memantau keadaanya.

Meski tidak bisa dipungkiri selama satu bulan lalu fokusnya sangat terbagi antara Ryujin dan juga kegiatan didalam tournya yang menuntutnya untuk bekerja secara professional.

Tidak hanya konser namun juga ada beberapa acara talk show dan radio yang harus ia lakukan selama berada di US. Belum lagi vlog yang harus ia dan member lain rekam selama berada dalam tour membuatnya sedikit tidak leluasa untuk memegang ponselnya.

Dan Haechan bersyukur Ryujin menjaga dirinya dan kandungannya dengan baik. Bahkan ketika tengah berada di US, Ryujin selalu memintanya untuk lebih fokus pada konsernya dan meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Emang pinter banget jagoan ayah ini." Haechan mencium perut Ryujin sekilas lalu menegakkan tubuhnya kembali menjadi duduk disebelah sang kekasih.

"Masih jetlag ya?" Tanya Ryujin pada Haechan yang tengah bersandar pada pundaknya.

"Kayaknya gitu"

"Aku bikinin air lemon ya biar kamu gak pusing?" Ryujin sudah akan beranjak dari duduknya sebelum Haechan kembali menarik tubuhnya dan mendekapnya erat.

"Nanti aja, aku masih pengen peluk kamu dulu"

Dengan mata tertutup Haechan mengeratkan pelukannya pada lengan Ryujin yang seolah tidak membiarkan wanitanya ini pergi dari pelukannya sedetik pun.

"Yaudah iya, kamu bebas peluk aku sepuasnya" ucap Ryujin.

"I love you...."

Melihat tidak ada jawaban dari Ryujin, Haechan kembali membuka matanya dan menatap sang kekasih. "Kok gak dijawab?" Protesnya kemudian.

DON'T STOP US [HAERYU ⭐️ SUNSHIN]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang