19

1K 117 16
                                    

Haechan terkejut bukan main ketika namanya terpampang di berbagai media online dengan judul yang bahkan tidak bisa di mengerti.

NCT Haechan berpacaran diatap perusahaan bersama Aespa giselle

NCT Haechan berpelukan mesra dengan Aespa giselle

NCT haechan menambatkan hatinya pada rekan agensinya

Dan masih banyak judul lain yang terlalu mengada-ada hanya berbekal sebuah foto buram yang bahkan tidak bisa dilihat jelas jika itu adanya keduanya.

Meski Haechan tau jika dua orang di foto itu adalah memang dirinya dan Giselle, namun apa yang terjadi sesungguhnya bukanlah seperti apa yang terlihat. Bagaimana bisa sebuah foto buram bisa menyimpulkan hubungan seseorang ketika kenyataan bisa saja bukan seperti itu.

Haechan takut jika berita yang tersebar saat ini bukan hanya akan melukai karirnya namun juga Ryujin yang sejak tadi tidak kunjung menjawab telponnya. Ia tidak tau apakah Ryujin telah melihatnya dan menyimpulkannya sendiri sehingga ia tidak ingin lagi menjawab telponnya atau ada hal lain yang membuatnya tidak bisa mengangkat telponnya.

Namun hal yang pasti, Haechan kini tengah menyetir dengan kencang menuju rumahnya meninggalkan Hyukjin yang masih berada di dorm.
Hanya satu yang ada dipikirannya saat ini untuk bertemu dengan Ryujin secepatnya.

Sesampainya di gedung rumahnya, Haechan segera menuju lantai rumahnya berada. Ketika telah sampai ia melihat sekeliling namun tak menemukan siapapun. Sampai ketika membuka kamarnya, Ryujin juga tengah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih membungkus kepalanya.

"Chan... kamu udah—"

Grep

"Maaf..." ucap Haechan lirih yang langsung menarik Ryujin dalam pelukannya. Ryujin menepuk pelan punggung sang kekasih mencoba menenangkan lelakinya yang menangis dalam pelukannya.

"Kamu kenapa? Kenapa pulang-pulang langsung peluk aku nangis gini? Aku yang harusnya minta maaf Chan. Maaf karna gak ngasih tau lebih dulu tentang berkas itu. Tapi yang harus kamu tau, aku gak bener-bener setuju sama itu. Aku belum buat keputusan apapun tapi perusahaanlah yang membuat keputusannya sendiri"

Haechan menarik dirinya untuk menatap Ryujin "Kamu belum tandatangani berkas itu?"

Ryujin menggeleng, "bagaimana bisa aku membuat karir soloku sementara aku harus kehilangan kalian? Aku gak akan bisa Chan. Meskipun kalian berniat pergi dari hidupku bagiku tetap kamu dan Hyukjin adalah urutan paling atas dalam hidupku dan selamanya tidak akan pernah tergantikan."

Haechan benar-bernar bersyukur karena Ryujin tidak akan pernah meninggalkannya. Karena sama halnya seperti Ryujin, Haechan tidak akan pernah meninggalkan sang kekasih. Apapun yang terjadi, Haechan akan tetap menggenggam tangan Ryujin untuk melangkah bersama dengan Hyukjin ditengah-tengah keduanya.

Setelah mencurahkan perasaan masing-masing, Ryujin membawa Haechan ke ruang makan ketika sebuah suara terdengar dari perut sang kekasih.

"Gak ada yang ngalahin kimchi jjigaenya buatan kamu"

"Masa sih? Sama bunda?"

"Bunda masih urutan 1,5 kalah sama kamu pokoknya"

Senyum Ryujin kembali terkembang. Ia kemudian meraih ponselnya dan membaca pesan yang terpampang di layarnya.

"Oh, kamu tadi ternyata telpon aku banyak banget— ih chan kok diambil sih hp aku"

"Hari ini no ponsel. Kamu libur kan? Aku mau kita pacaran dirumah tanpa ada yang ganggu. Kan mumpung Hyukjin juga lagi banyak yang jaga di dorm jadi cuma ada kita berdua rumah"

DON'T STOP US [HAERYU ⭐️ SUNSHIN]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang