Setelah pertengkaran keduanya pagi itu, Haechan benar-benar menuruti permintaan Ryujin untuk tidak kembali kerumah sebelum konser berakhir. Bahkan ketika konser hari ketiga hari ini telah usai, Haechan masih tetap tinggal di dorm.
Banyak hal yang mengganggu pikirannya ketika mengingat kembali tangis Ryujin pagi itu. Tidak ada kata yang lebih pas untuk mengekspresikan bagaimana Haechan terluka melihat wanita yang amat berharga untuknya menangis tepat didepannya, terlebih hal itu karena dirinya.
Ia ingin marah pada dirinya sendiri yang bahkan hingga saat ini belum mampu memberikan wanita itu rasa aman dan ketenangan saat menjalin hubungan dengan dirinya. Meski Haechan menyadari tidak akan pernah ada rasa aman dan tenang ketika ia memutuskan untuk jatuh cinta.
Terlebih ketika mereka berdua adalah bintang yang menjadi idaman publik. Semua hal tentang kehidupannya meskipun ada hal yang menjadi lingkup privasi pribadi, semua orang dengan keingintauannya akan tetap berusaha mencari tau dengan siapa mereka akan jatuh cinta dan kemudian memberi penilaian secara subyektif tentang hal itu.
Meski Haechan tidak peduli tentang penilaian orang tentang dirinya yang pantas atau tidak untuk bersanding dengan Ryujin. Baginya cukup Ryujin yang menerimanya dengan bagaimanapun dirinya sudah membuatnya merasa cukup. Dan saat ini ia tengah ragu, cukup pantaskah dirinya untuk Ryujin yang begitu berharga? Atau apakah Ryujin merasa cukup dengan dirinya yang penuh kekurangan seperti saat ini?
"Loh Chan lo masih belum balik rumah?" Jeno yang baru pulang setelah menghabiskan waktu semalam untuk tinggal dirumah bersama keluarganya terkejut ketika melihat Haechan yang tertidur di sofa ruang tengah dengan masih mengenakan kaos yang sama dengan yang dipakainya sepulang konser. "Kenapa? Jelek banget muka lo kayak orang patah hati" ucapnya lagi setelah membawa minuman dari lemari pendingin.
"Ryujin dah makan belum ya jen?"
"Tadi sarapan sama gue kok" Haechan langsung mendelik dengan tatapan tajam. "Canda elah, lagian lo tanya Ryujin sama gue ya mana gue tau chan? Yang pacarnya siapa sih?"
"Gue kayaknya pacar yang jahat banget jen buat dia. Disaat seharusnya karir dia bisa lebih keatas dari ini, gue malah bikin dia istirahat dirumah aja dengan beban yang gue gak bisa tau apa dia capek, atau dia kesakitan. Dan disaat dia cuma dirumah aja, bukannya gue bikin bahagia malah gue bikin sedih terus. Gue ngrasa gue gak pantes banget buat dia"
"Chan yang bisa nentuin pantes atau engganya lo buat Ryujin itu ya dia sendiri. Dia yang tau apa yang baik dan engga buat dirinya sendiri"
"Tapi dia nangis Jen. Cowok brengsek macem apa gue sampe bikin orang yang katanya berharga buat gue, tapi malah bikin dia nangis kayak gitu"
"Nangis kan belum tentu brengsek Chan, siapa tau itu adalah cara dia buat bikin dirinya merasa lebih baik. Wajar kok orang nangis biar lega. Daripada dipendam trus malah kalo memuncak jadi serem. Intinya tuh diomongin, apapun masalah lo sama Ryujin diomongin baik-baik biar gak jadi bom waktu suatu saat. Kan gitu kata lo waktu gue minta pendapat soal mantan gue yang dulu itu" balas Jeno panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T STOP US [HAERYU ⭐️ SUNSHIN]✔️
Fanfiction[END] Haechan dan Ryujin, dua idola yang tengah berada dipuncak karir saat ini. Hubungan keduanya berawal dari jadwal comeback group keduanya yang selalu berdekatan membuat keduanya tanpa sengaja selalu bertemu dalam berbagai acara musik. Bisakah ke...