7

5.9K 466 20
                                    

Pukul 5 sore Winter sedang berada dirumah Karina, kini ia tengah duduk diruang tamu keluarga Syah di temani dengan segelas susu coklat favoritnya. Di sampingnya Karina tengah menyandarkan kepala di bahu sang kekasih

"El cape ga hari ini?" tanya Karina

"Cape tapi capenya ilang kalo lagi sama Kayin" ucap Winter tersenyum

Karina mendongak kemudian ia mengecup pipi kiri Winter hal itu membuat si musim dingin tersipu walaupun bukan pertama kalinya ia di kecup Karina namun tetap saja itu membuat pipinya bersemu merah

Winter melirik jam tangannya yang kini menunjukkan pukul setengah 6 sore itu artinya ia harus pulang

"Kayin, El pulang dulu ya udah sore"
ucap winter pada kekasihnya

"Iyaa sayang hati-hati ya inget jangan ngebut, pelan-pelan aja yang penting sampai rumah dengan selamat" balas Karina mengingatkan sang kekasih

"Iyaa Kayin ihh kayin bawel tapi El sukaa" ucapnya serta tangannya yang mengacak rambut Karina, setelah itu Karina mengantar Winter ke depan pintu tak lupa ia memberikan kecupan di pipi sang kekasih bayinya yang kembali tersipu malu

"Dadah kayin besok ketemu lagi" Winter seraya melambaikan tangan ke arah Karina

"Iyaa sayang hati-hati ya dadah" balas Karina dan setelah itu mobil mewah Winter mulai meninggalkan mansion keluarga Karina



***

Winter baru saja tiba di mansionnya namun keningnya berkerut matanya menangkap sosok sang papa yang membuat mood nya menjadi buruk

"Darimana aja kamu? jam segini baru pulang" ucap Tama, papanya Winter

Tanpa menjawab pertanyaan itu Winter melenggang masuk ke kamarnya mengabaikan pertanyaan Tama, hal itu membuat Tama menghela nafas pelan. Sudah biasa baginya mendapati sikap anak semata wayangnya yang begitu dingin

Tok tok tok!

Ketukan pada pintu kamarnya terdengar membuat Winter bangkit lalu membukanya, sedetik kemudian moodnya benar-benar buruk saat kembali berhadapan dengan papanya

"Makan malam dulu papa tunggu dibawah" ucap Tama pada anaknya

"Hm" balas Winter tanpa menoleh

Sebelum beranjak dari tempatnya Tama berucap lagi

"Sekalian ada yang mau papa omongin sama kamu" kemudian ia melangkah meninggalkan Winter yang tengah menahan emosinya

Ia benci dengan semua perkataan yang keluar dari mulut sang papa, karena selama ini ia berusaha menghindar tak mau berurusan dengan papanya, karena ia muak.

Semenjak kepergian mama tercintanya hidup Winter menjadi kosong, hampa dan tak tahu arah dan hal itu pula membuatnya membenci papa nya yang gila kerja itu. Bahkan di saat-saat terakhir mamanya berjuang hidup, papanya lebih mementingkan pekerjaannya ketimbang menemani mamanya di rumah sakit.

Winter membencinya. ia tak kuasa menahan air matanya kala kenangan pahit itu kembali terlintas dipikirannya, namun buru-buru ia menghapusnya dan mulai berjalan menuju ruang makan keluarga prince

Di ruang makan hanya ada keheningan yang menyelimuti serta suara sendok dan garpu yang beradu, Winter terlalu malas berbicara dengan papanya dengan segera ia beranjak dari tempatnya

"Aku selesai" ucap Winter tanpa menoleh ke arah Tama

"Tunggu, papa mau ngomong" ucapnya segera melihat anaknya yang tampak tak nyaman berada didekatnya

My Spoiled WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang