16.

3.4K 310 20
                                    

Kringggg kringggg

Bel pertanda berakhirnya pelajaran menggema di seluruh ruangan kelas Kwangya Senior High School, para murid bergegas meninggalkan area sekolah begitu pula Winter yang bersiap menghampiri kelas kekasih nya yang pasti sudah menunggu

~Siti Nurjanah~

Ponselnya berbunyi, tertera nama sang Papa yang menelponnya segera Winter menjawab panggilan itu

"Nak,kamu pulang sama Kimberly ya dia bawa mobil. tadi pagi berangkat sama Papa dan sekarang Papa gabisa jemput" ucap Tama lewat telepon

"Gabisa, aku mau nganter pacarku" jawab Winter membuat Tama menghela nafas kasar

"Ayolah nak kasihan saudaramu masa dia harus naik angkutan umum padahal kan bisa pulang sama kamu"
ucap Tama lagi yang membuat Winter mendengus kesal

"Gabisa pa" jawab Winter dan ingin mengakhiri telponnya namun suara Tama terdengar kembali

"Pokoknya Papa gamau tau kamu harus pulang sama Kimberly kalo engga Papa sita semua fasilitas kamu" ujar Tama penuh penekanan dan tentu Winter yang mendengarnya benar-benar kesal

Sedetik kemudian Winter mengakhiri panggilan itu lalu mengumpat kasar

"Ckk... sial!" Winter bergegas menuju kelas Karina, moodnya begitu buruk sekarang namun sebisa mungkin ia tak menunjukkannya pada Karina yang sudah menunggunya dengan senyuman manis yang membuat hatinya tenang

"Hai... maaf buat Kayin nunggu" ucap Winter seraya mengelus surai panjang kekasihnya

"Gapapa sayang ayo pulang" balas Karina lalu merangkul lengan Winter dan keduanya berjalan menuju parkiran

"Winter!" suara Kimberly membuat keduanya menghentikan langkahnya Winter mendengus kesal, moodnya kembali buruk

"Aku pulang sama kamu, Papa yang nyuruh dan ga ada penolakan." ucap Kimberly namun tak dihiraukan oleh si musim dingin

"El aku bisa pulang sendiri kok, kamu sama dia aja lagian papa kamu yang nyuruh kan" ujar Karina yang membuat Winter menoleh ke arahnya

"Ga pokoknya kayin pulang sama El" jawabnya begitu lembut namun tegas

Kimberly pun geram karena Winter terlihat tidak takut akan ancaman sang Papa, Kimberly pun tak terima jika harus pulang sendiri

"Gabisa kayagitu dong Winter, kamu harus pulang sama aku. Papa sendiri yang nyuruh kan ayo" Kimberly bersikeras agar bisa pulang bersama Winter, Kimberly pun menarik lengan Winter dengan paksa membuat rangkulan Karina terlepas

"Ckk apaan sih lo lepas!" Winter menepis lengan Kimberly dengan kasar, Karina pun hanya diam memperhatikan keduanya

"Kamu ga takut apa sama ancaman
Papa" ujar Kimberly membuat Winter terkekeh kecil

"For what? ckck... nih ambil kunci terus lo pulang pake motor gue" ucap Winter lalu kembali pada Karina yang masih diam ditempatnya

Winter menggenggam jemari Karina dan membawa gadis cantiknya pergi dari area sekolah meninggalkan Kimberly yang nampak begitu marah. Winter tidak peduli jika nanti semua fasilitasnya disita Papanya, yang ia butuhkan sekarang hanya Karina

***

"El gapapa? kalo nanti Papa kamu marah gimana?" ucap Karina menatap risau Winter, ia tak mau hubungan Winter dan Papanya semakin buruk

"It's okey Kayin, as long as i have you everything will be fine" ujar Winter begitu lembut tak lupa senyuman manis ia berikan untuk Karina, Karina yang mendengarnya pun terenyuh segera ia peluk dengan erat kekasihnya. Benar, semuanya akan baik-baik saja selagi keduanya bersama dan saling melengkapi

My Spoiled WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang