Pukul 2 dini hari Karina terbangun dari tidurnya karena merasakan Winter yang disampingnya terlihat gusar. Sedari tadi ia bergerak ke kanan-kiri dan bergumam tidak jelas, Karina yang melihat itu langsung mendekap Winter dan menenangkan bayi besarnya di dekapannya"Puk puk puk bobo lagi yaa sayang" ucap Karina selagi tangannya mengelus surai hitam milik Winter
Namun ketika tangannya mengelus pipi Winter, ia merasakan suhu panas di kulit halus tersebut. Dengan segera ia mengecek dahi kekasih bayinya dan betapa terkejutnya Karina merasakan suhu panas pada kening winter. Bayinya demam.
Tak berselang lama Winter meremas ujung baju Karina dan bergumam
"Kayiinn sa.. sakit hiks kepala El pusing kayiinn" matanya yang kini terbuka dan mengeluarkan air mata
Karina yang melihatnya pun langsung memijat kepala Winter dan mengusapnya dengan lembut
"Kayin ambil obat dulu ya sayang, jangan nangis nanti tambah pusing kepalanya" ucapnya seraya menghapus air mata Winter
"Hiks tapi pusing Kayiinn" rengek Winter seraya mencebikan bibirnya
"iyaiya El tunggu disini kayin ambil obat dulu ya" Karina pun melepaskan pelukannya pada Winter namun Winter menahannya dan menggelengkan kepala tanda tak mau
"Kayin jangan kemana-mana hiks El gamau di tinggal" ucap Winter yang kini mengeratkan pelukannya pada Karina
"Aku mau ambil obat dulu sayang, biar El sembuh lepas dulu yaa" balas Karina sembari menenangkan bayi besarnya yang tak mau di tinggal
"Gamau pokoknya Kayin jangan kemana-manaa El gamau di tinggal" ucap Winter yang kini membenamkan wajahnya di ceruk leher Karina
Karina pun menghela nafas pelan melihat Winter yang semakin manja padanya ketika sedang sakit, akhirnya Karina memutuskan untuk menggendong Winter dan mengambil obatnya
"Sini sayang Kayin gendong terus minum obat ya" Winter langsung merentangkan tangannya dan Karina menggendongnya seperti koala
Setelah meminum obat Winter tidak melanjutkan tidurnya padahal Karina telah membujuknya untuk tidur namun Winter menolaknya, malah sekarang dia meminta Karina untuk terus menggendongnya
"Sayang bobo lagi yuk kan El lagi sakit jadi harus banyak istirahat" ucap Karina yang kini tengah mengusap surai hitam Winter yang tengah di gendongnya
Winter hanya menggelengkan kepala nya tanda tak mau, Karina pun hanya pasrah dan menuruti kemauan bayi besarnya
"Mau kesitu" Winter yang bergumam lirih seraya tangannya menunjuk ke arah jendela kamar Karina
Karina berjalan ke arah jendela sambil menimang bayi besarnya yang sedang sangat manja sekarang
"Mau kelual liat bintang Kayin" gumam Winter yang kini tengah menghisap ibu jarinya
"Di luar dingin sayang jangan yaa El liatnya disini aja tuh bintangnya keliatan" balas Karina tangannya pun tak pernah berhenti mengelus kening Winter
Winter menatap bintang dari jendela kamar Karina dan berkata
"El mau jadi bintangnya kayin" ucapnya seraya menatap Karina
Karina pun tersenyum mendengarnya ia pun dengan gemas mengecup pipi gembil kekasih bayinya yang kini tengah menatapnya polos
"Iyaa El bintangnya kayin, cepet sembuh ya sayang" ucap Karina pada Winter yang kini kembali membenam
kan wajahnya pada ceruk leher KarinaSatu jam berlalu Karina masih menggendong Winter kalau boleh jujur ia mulai merasakan pegal pada kakinya yang sedari tadi berdiri
"El bobo yuk biar cepet sembuh" setelah mengucapkan itu Winter mengangguk lantas Karina pun bersyukur akhirnya bayi besarnya menurut juga
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Winter
Fanfictionmenceritakan seorang Elnando Winter Prince. si dingin dari Kwangya Senior High School, memiliki wajah yang menawan siapa yang tidak mengenal sosok Winter? manusia hampir sempurna di dukung dengan keluarganya yang menjadi donatur terbesar di Kwangya...