9

4.8K 440 23
                                    

Flashback...


Seorang anak berusia 7 tahun lebih 2 bulan sedang menunggu jemputan di depan halte sekolah dasarnya, sudah 30 menit ia menunggu sang papa datang menjemput, tidak biasanya papanya datang terlambat seperti ini.

Winter kecil duduk sendirian menanti, semua teman-temannya sudah pulang tinggal dirinya yang tersisa. Sembari memeluk tas ranselnya ia terus menengok ke kanan dan kiri berharap mobil yang di kendarai sosok yang di tunggunya datang

"Huh.. papa kok lama" ucap Winter kecil serta matanya yang melihat jam tangan di pergelangan tangannya

Kruyuk kruyuk...

Bunyi yang berasal dari perutnya yang meminta di isi, karena sekarang waktunya untuk makan siang. Winter kecil masih setia menunggu kedatangan sang papa menghiraukan alarm perutnya yang minta di isi

"El laper.. tapi papa ga dateng-dateng"
Winter pun berdiri dan menengok ke kanan dan kiri berharap sosok yang ditunggunya telah datang, namun nihil ia pun kembali duduk dan menunggu

Sedangkan di lain tempat terlihat seorang wanita berusia sekitar 30 tahun-an yang mengendarai mobilnya dengan buru-buru, ia khawatir malaikat kecilnya telah menunggu lama karena sekarang waktu pulang sekolah telah lewat satu jam yang lalu.

10 menit sebelumnya...

"Fanny, aku ga bisa jemput El ada meeting mendadak maaf baru bisa ngabarin" ucap Tama pada istrinya di telpon

"Ya ampun ini udah satu jam pasti El udah nunggu lama, yaudah aku jemput sekarang" jawab Fanny yang terlihat khawatir mengetahui kesayangannya sendirian menunggu

Setelah menutup telponnya Fanny bergegas pergi menuju tempat dimana malaikat kecilnya menimba ilmu

"El... pasti sendirian sekarang" Fanny yang kini melajukan kendaraannya dengan cepat tak menghiraukan pengguna kendaraan lain yang mengumpat karenanya

15 menit kemudian ia sampai di depan halte dimana Winter kecil telah lama menunggunya. Segera ia membuka pintu mobilnya dan menghampiri sang anak

"El sayang maafin mama yaa udah buat El nunggu lama" ucap Fanny seraya memeluk tubuh malaikat kecilnya, Winter pun hanya mengangguk di pelukan sang mama

Winter tau betul kedua orangtuanya sangat sibuk dengan pekerjaannya. ia pun mengerti, Papanya sibuk dengan urusan kantor dan mama nya juga sibuk mengurus restoran serta butiknya, kendati demikian kedua orangtuanya masih bisa meluangkan waktu bersama untuk Winter. Winter bersyukur atas hal itu sehingga dirinya tidak kekurangan kasih sayang dan perhatian dari keduanya

"El laper ma.." ucapnya seraya menepuk-nepuk perutnya

"Iyaa sayang ayo pulang, sekali lagi mama minta maaf ya buat el nunggu lama" ucap Fanny mengelus rambut halus milik Winter kecil dan membawanya masuk ke dalam mobil

"Gapapa ma, El ngerti kok Papa sama Mama sibuk kerja buat El juga jadi gapapa" balas Winter seraya tersenyum manis ke arah mama nya

Fanny yang mendengar itupun terharu ia bangga pada Winter. Winter-nya tumbuh dengan baik, selalu mengerti keadaan orang tuanya dan menjadi anak yang penurut

Walaupun ia sangat manja pada Fanny dan Tama namun Winter tetap anak yang baik, ia selalu menolong dan berbagi pada teman-temannya.

Hal itupun membuat Fanny bersyukur setidaknya ia telah berhasil mendidik Winter menjadi anak yang baik, meskipun waktunya bersama Winter terbatas.





My Spoiled WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang