17

3.3K 341 18
                                    

Winter berjalan tanpa arah pikiranya kacau usai bertengkar dengan sang Papa, ia lelah dengan segala sikap dan tingkah Tama yang tak pernah berubah dari dulu. Winter tak masalah jika semua perkataan buruk sang Papa dilontarkan untuknya, namun sayang Papanya selalu saja membawa-bawa mendiang Mama nya dalam hal itu.

Huhh...

Winter menghela nafas kasar memikirkan kejadian tadi, ia pun memutuskan untuk menelpon Rey

"Yow halo bos" sapa Rey via telponnya

"Tolong jemput gue dijalan Sudirman" jawab Winter membuat Rey diseberang sana mengernyit heran

"Tumben lo minta jemput, abis berantem sama bapak lo?" tanya Rey

"Hmm ya gitu lah, lo tau sendiri kan gimana orang tua itu" balas Winter yang membuat kekehan Rey terdengar

"Okey deh gue jemput sekarang, anak-anak juga lagi ngumpul nih"

"Yaudah gue tu-"


Buggggg!

Sebuah balok kayu menghantam punggungnya dengan keras, Winter terjatuh seketika ponsel di tangannya pun terlepas membuat Rey di ujung sana bertanya-tanya

"Win! lo kenapa? woy gue kesana sekarang" ucap Rey dengan buru-buru dan segera mengajak Yujey yang disampingnya

Sedangkan Winter berusaha bangkit namun dua orang datang mendekati dan langsung memegangi kedua lengannya, lalu menyeret Winter ke arah gang sepi dan terlihat seorang yang memakai topi hitam tengah tertawa remeh

"Hai ketemu lagi kita" sapanya, yang terdengar memuakkan ditelinga Winter

"Mau apa lagi lo?" Tanya Winter pada orang itu

"Mau apa ya? bentar gue mikir dulu" jawabnya dengan wajah yang sangat menjengkelkan, namun tak berselang lama ia melayangkan pukulan pada wajah Winter

Bughh

Winter tidak bisa membalas sebab kedua lengannya ditahan oleh dua orang lainnya serta hantaman balok tadi membuat tubuhnya tidak bisa berbuat banyak

"Sakit?" tanya orang itu dengan senyuman remehnya









"ERIC BANGSAT! MAU LO APA HAH!" ucap Winter begitu muak dengan makhluk didepannya

"Chill dude haha... gue cuman mau main-main tapi kayaknya waktunya ga banyak jadi..." Eric menjeda ucapannya lalu sedetik kemudian dirinya menghujani Winter dengan pukulan keras

Bugh bugh bughhh!

"Hahh... kalo bukan karena pesan someone udah gue bunuh lo!" ucap Eric yang masih bisa Winter dengar namun tak berselang lama Winter pun tak sadarkan diri

Eric menyuruh anak buahnya membawa Winter masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan tempat tersebut sebelum ada orang yang melihatnya






***

5 menit kemudian Rey dan Yujey sampai di tempat yang Winter maksud namun tidak ada tanda-tanda Winter ada disana

"Ini si bos kemana dah katanya suruh jemput disini" Rey berucap sembari celingak-celinguk mencari keberadaan Winter

"Coba lo telpon Rey" ujar Yujey lalu diangguki oleh Rey

Rey pun menghubungi Winter namun malah terdengar suara ponsel Winter yang ternyata tergeletak di jalanan, Rey dan Yujey mengambil ponsel berlogo apel digigit itu dan benar itu adalah ponsel milik Winter

My Spoiled WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang